Makin deket ? Gak tau sama siapa !

17 1 0
                                    

"Kak" riko berdiri di kamar pita sambil ngucek mata, iler lagi belepotan dan rambut acak-acakan.

"Apaan ? " pita menyahut tanpa memandang riko, dia masih berkutat di depan cermin.

"Noh, ada cowok di depan rumah katanya mau jemput kakak sekolah" ucap riko sambil menguap.

"Cowok ? Cowok siapa ? Padahal gue gak minta jemput siapa - siapa deh" jawab pita sambil mengucir rambutnya gaya ekor kuda .

"Yang waktu itu elah, dah sono nanti lumutan kasihan"

Pita berfikir sejenak dan teringat siapa cowok yang dimaksud riko si tuyul. Segera dia memoleskan lip tin ke bibirnya setelah itu dia mengambil tas dan menggondongnya di sebelah pundak. Saat sampai di pintu kamar, dia melihat riko yang masih belum mandi, padahal sudah hampir siang dan dia harus sekolah.

"Ck. Ini udah siang rikoo.. Lu masih aja ileran gitu, mandi gih ! Bau ! Gak bakalan ada yang mau deket ama lo ish! " ujar pita sambil menutup hidungnya.

"Hee.. Yang deket ama aku tuh banyak kak, cewek-cewek malah" jawab riko sambil masih merem melek.

"Anak kecil tau apa lo ?! Udah sana mandi ! Kakak mau berangkat dulu , tuh sarapan udah kakak siapin di meja" sebelum berlalu  dia mengacak puncak kepala adeknya.

"Iya iya, tenang ae sih "

***

Saat sudah sampai di depan pintu hendak melangkah keluar, pita menarik napas dan mengecek kembali penampilannya dengan mengaca pada layar handphone.

"Hufft, ok keep calm pita" akhirnya pita membuka pintu daaannn...

"Huaaa" ilham mengagetkan pita. Niatnya sih mengagetkan pita, tapi..

Krik krik krik

Pita hanya menatap ilham dengan menahan tawa.

"Pffft"

"Kok kamu gak kaget sih ?" ilham menmanyunkan bibirnya karna kesal.

"Haha, terus aku kudu gimana ?" tanya pita sambil menahan tawa. Ilham tak menjawab, dia hanya memainkan kakinya sambil memanyunkan bibirnya.

Karna tak kuasa melihat tampang unyu unyu ilham, pita pun mencubit kedua pipi ilham.

"Ihh kagak usah marah juga kali" ujar pita sambil memainkan pipi ilham.

"Ish ! Sakit tau, lepas ah"

"Tapi jangan ngambek"

"Iya" pita pun melepaskan tangannya.

"Ya udah ayok berangkat" ajak pita.

Saat pita hendak berjalan, tangan pita sudah dicegat oleh ilham. "Kenapa ?"

Tangan ilham menyentuh bibir pita dan pita hanya diam mematung tidak tahu harus berbuat, jantungnya berdetak tak karuan. Ilham mendekatkan wajahnya hingga hembusan nafasnya menerpa wajah pita, pita semakin kikuk dan dia lebih memilih memejam kan matanya.

Ilham memandang wajah pita, mengamatinya. Lalu ibu jarinya mengusap bibir pita. "Kalo mau sekolah gak usah pake lip stick"

Pita membuka matanya dan menjauhkan wajahnya dari ilham, "ini lip tin bukan lip stick"

"Ya pokoknya gak usah di pake, kamu cantik apa adanya, kalo mau pake gak usah tebel-tebel kek tadi, banyak mata pria yang jelalatan" jelas ilham.

"Kalo gitu syukur deh, nanti biar aku gak jomblo lagi"

"Aku gak suka" ilham menekankan kata-katanya.

"Tapi-"

"Udah ayok berangkat " ilham menarik tangan pita dan berjalan menuju mobil ilham yang terparkir di depan gerbang.

Absurd LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang