5. Limerence

2.3K 351 169
                                    

Music by BGM maker
Don't forget to play the music!

...

"Adakah suatu tempat yang ingin kau kunjungi?"

"Sekarang hari libur, bukan? Kau perlu habiskan waktumu dengan orang-orang yang kau sayang, dokter."

"Untuk itu aku mengajakmu."

Extricate 5 [ Limerence ]

Fanart by me (using Adobe Flash)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fanart by me (using Adobe Flash)

Danau adalah lambang kedewasaan. Begitulah filosofi yang selalu diucapkan oleh Henry. Betapa pun sering airnya terkuras, betapa pun rintik demi rintik terbuang sia-sia, selama rebas hujan terus berguyur; lengkara bagi mereka kekeringan. Henry tidak pernah menjelaskan maknanya secara eksplisit, maka jangan salahkan Mikasa jika penafsirannya salah.

Semakin bertambah usiamu, berbagai masalah singgah—berlalu lalang bak sampah terperangkap keramba. Mempermainkan emosi di setiap perjalanan. Namun, selama Tuhan masih membiarkanmu hidup, maka keterpurukan tidak akan pernah abadi.

Memang, Mikasa tidak benar-benar yakin, tetapi ia merasa paham betul. Lain halnya ketika cobaan yang datang terlalu mengguncang. Apakah Mikasa selalu sanggup berteguh hati? Entah, lah.

Berbicara tentang danau, di sekitar taman kota terpapar perairan seluas 60 km². Danau Annalise namanya. Tempat yang pas untuk melengkapi kesegaran pagi hari di musim semi. Setuju atau tidak, semua penduduk sekitar (jika memungkinkan, seluruh makhluk di jagat raya) harus sepakat. Muda-mudi, anak kecil, kakek-nenek, keluarga lengkap, termasuk kedua orang bersurai hitam yang tengah duduk santai di bawah pohon maple sembari meminum teh hangat. Siapa yang tidak mau menghabiskan waktu di hari minggu hanya sekadar berjalan-jalan atau memainkan game ringan di sekitar danau Annalise? (Kecuali melanjutkan tidur hingga siang menjadi alternatif lain.)

Levi tak henti bercerita mengenai kehidupannya. Sewaktu kecil, ia suka melempari kerikil ke arah danau sejauh mungkin. Ia suka ketika kerikil-kerikil lincah itu membentuk gelombang-gelombang kecil di permukaan air. Padahal dari figur dan gerak-geriknya, Levi tampak seperti seseorang pelit suara. Benar kata orang bijak, don't judge someone by it's cover.

Mikasa tak pernah suka pria cerewet; dokternya merupakan satu-satunya pengecualian. Entah mengapa, suara berat Levi seakan bekerjasama dengan dersik rajaklana. Mengalun-alun, menghantarkan kedamaian, memberi waktu rileks untuk otak gila Mikasa.

"—dulu. Mungkin karena itulah, aku tidak begitu menyukai makanan manis. Omong-omong, aku sudah terlalu banyak bercerita. Lalu, bagaimana denganmu?" tanya Levi, menanti dengan raut antusias.

Extricate [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang