Music by BGM maker
Don't forget to play the music!...
Hungry Ghost Story, Brooklyn, NYC.
https://goo.gl/images/ZNMjMu
"Have you been to meet her? I heard, she's in Gevelsberg, Germany." Bibir tipis Armin menyesap Macchiato panas yang masih mengepul, terbawa lirih angin masuk melalui celah-celah jendela, usai memulai obrolan. Ia ingin mencairkan suasana; tidak sungguh-sungguh bertanya. Sebab sejak awal mendaratkan bokong di kafe ini, raut kesal Jean tidak jua mereda. Alisnya terus menerus menekuk. Tidak sadar, kopi yang telah ia aduk berkali-kali, berceceran—mengotori pisin putih di bawah cangkir porselen.
"If they invited me, I would see her though. Why the heck they left me, huh? Nothing more than weather friends."
"Well, you seem kinda busy, Jean. Since graduated, you've taken over your dad's work." Armin tidak mengada-ada, belakangan, Jean sulit dihubungi. Jangan salahkan Eren, Annie, atau Historia jika mereka pergi tanpa dirinya setelah mengabari sejak hampir tiga minggu lalu. "But you know that, right? I mean ... something happened to Mikasa."
"I know. It's around a week or less, i'll go there. I miss her so goddamn much." Jean menjawab sungguh-sungguh, selepas meneguk habis espresso-nya.
Extricate 7 [Tormented]
.
.
.
.
Mikasa memerhatikan satu persatu wajah temannya tanpa ekspresi berarti. "Jadi kalian akan tinggal di sini sampai kapan?" Ia hanya bertanya—tak bermaksud menyinggung.
"Wow! You drive us out? You're so mean, Mikasa!" respons Historia dramatis. Rupa-rupanya si mungil ini tidak berubah sama sekali.
"Maksudku, kalian tidak bekerja atau semacamnya? Bukankah kalian sudah lulus sejak seminggu lalu? Tidak usah terlalu khawatirkan aku."
Annie mendecak, "Kau tidak pernah terlihat selama dua tahun. Menghilang tanpa jejak. Apakah kau tidak merindukan kami? Lagipula, lihatlah wajahmu. Sudah seperti ketiak bibi Lerise. Kusut dan pucat. Teman macam apa yang tega meninggalkanmu sekarang, huh?"
"You never this sweet to me."
"Shut up!"
"Hei!" Eren menengahi obrolan tidak berguna gadis-gadis itu, kemudian menatap serius ke arah Mikasa. "Ikutlah dengan kami pulang ke New York. Aku akan menanggung semua biaya hidupmu di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Extricate [COMPLETE]
Fanfiction(18+) Jika eksistensi manusia bertujuan mendapat kebahagiaan, apakah hal salah bisa menjadi benar? Kadang kala kau membiarkan egoisme menuntunmu mendaki tebing-tebing terjal, lecat, hingga kau tergelincir dan tersesat di antara setapak-setapak antah...