21. Ineffable

1.6K 246 141
                                    

BGM By STUDY MUSIC
Don't forget to play the music!

...

Tell me!

What did you see there?

In the darkness,

the darkness of the past.

[ From the Dark Past—Mayhem ]

.

.

.

.

Cerita ini terjadi beratus-ratus tahun silam. Tepatnya 1400 masehi, di suatu kawasan Pennsylvania. Orang-orang dari berbagai kelas ekonomi mengenal baik klan berdarah biru makmur— Ackerman. Mereka mewarisi kepintaran, tatakrama, serta rasa tanggung jawab besar terhadap pekerjaan, dari para moyang. Maka bukan sekadar kabar burung kala seseorang mendeklarasi bahwa kehidupan generasi muda Ackerman sudah terjamin sejahtera.

Selama berpuluh-puluh tahun Ackerman menopang fondasi perekonomian negara. Banyak klan bangsawan lain ingin bekerja sama dengan dalih kemurnian keturunan berdarah biru. Tentu, cara paling sederhana namun menjamin adalah menikahkan putra-putri mereka. Sayang sekali, niat orang-orang itu nyaris mustahil.

Klan Smith adalah satu-satunya klan yang mangkus membentuk ikatan keluarga dengan Ackerman. Keuletan serta keramahan mereka membuka ranah yang lebar. Kedua klan tersebut hidup berdampingan, tak pernah sekali pun berselisih pendapat. Rukun dianggap sebagai dasar suci, demi menghormati kerja keras para leluhur atas hasil yang mereka dapat nikmati hingga hari ini.

Manusia takkan bisa menyerupai Tuhan. Mereka lupa. Keangkaraan salah seorang petinggi Ackerman memicu perang saudara terjadi. Ia tahu, Smith memiliki potensi untuk bersinar lebih terang. Maka di awal abad ke-17, kerukunan yang sudah terjalin bertahun-tahun, berubah menjadi perang dingin mencekam. Ia mencuci otak para Ackerman lain. Berkata bahwa Smith memiliki niat busuk di balik eloknya senyum mereka.

Suatu hari, di tengah-tengah hubungan yang kian memburuk, terjadi pertikaian besar, di mana sekadar tudingan tak berdasar berubah menjadi fakta. Petinggi Ackerman di temukan tewas mengenaskan di hutan. Seorang perempuan muda dari klan Smith mendadak memekik, bertingkah gila. Ia menceritakan bahwa pria tersebut hendak memerkosa dan membunuhnya malam itu. Namun takdir masih berbaik hati. Kakak dari si perempuan muda memergoki. Secara refleks, ia memukul kepala Ackerman, kemudian mencekiknya hingga tewas.

Para Ackerman seakan menutup telinga. Tuntutan keras agar dua orang Smith tersebut di hukum mati, berhasil memenangkan restu sang hakim. Kendatipun mereka berdalih hingga tetes air mata terakhir, semua ini merupakan bentuk pembelaan diri, kakak beradik itu dinilai tidak waras.

Sementara para Smith mencoba berlapang dada; mengajak menyelesaikan masalah ini secara musyawarah. Namun, tingkah arogan Ackerman lama-lama meruntuhkan kepala dingin mereka. Di sokong oleh hasil pemeriksaan perempuan yang dituding sebagai tersangka dinyatakan sehat, (baik fisik maupun mental). Sintingnya, keputusan hakim mengenai tuntutan hukuman mati, tidak kunjung di cabut. Kemarahan Smith lantas memuncak. Mereka menuntut balik Ackerman atas kasus perkosaan serta percobaan pembunuhan.

Banyak beredar kabar di media cetak, mengupas kebusukan keluarga Smith secara eksplisit. Sebuah fakta dergama, sudah pasti berasal dari kerabat mereka sendiri. Bagi Ackerman, tidak membutuhkan waktu lama untuk menghancurkan lawan, bahkan hingga ke titik terendah. Memberi pelajaran kepada siapa pun yang berani menantang.

Extricate [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang