Part 12

1.7K 73 4
                                    

Yumna Ayra

Samar2 terdengar suara Lula membangunkan ku. Aku bangun dari ranjang. oh iya kenapa ada Lula di kamarku karena dia menginap dirumahku tadi malam. Pulang dari kajian pukul 11 malam, karena rumah Lula yang jauh dari masjid tempat kajian tadi akhirnya aku menyuruhnya untuk menginap semalam disini, nggak tega kalau dia harus pulang sendirian, sudah jauh, malam2 lagi. Ku lihat jam dinding di kamar ku menunjukkan pukul 03:25 waktunya shalat sunnah tahajud, hampir saja aku ketiduran untung Lula membangunkanku. Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah seseorang bangun dari tidur. Shalat tahajud hukumnya sunnah mu'akad, mengerjakan shalat tahajud sedikitnya 2 rakaat dan sebanyak banyaknya tiada batas. Waktu paling mustajab untuk melaksanakan shalat tahajud adalah di sepertiga malam. Teman2 tau nggak sih banyak loh keutamaan shalat disepertiga malam ini. Salah satunya adalah dimana Para malaikat turun ke bumi dan Allah mengabulkan do'a Hamba-Nya. Tidak hanya mendapat pahala dari Allah saja, shalat tahajud juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh serta memberi ketenangan dan ketentraman jiwa. Untuk itu teman2 mulai sekarang ayo shalat tahajud, dengan mengharap Ridho dari Allah.
Setelah selesai shalat tahajud aku melanjutkan dengan bertilawah sampai adzan subuh berkumandang.

🍀🍀🍀

Suara rintikan hujan di pagi hari bersamaan dengan suara deru kendaraan yang berlalulalang menemani aktivitas kita didapur. Aku, Bunda dan Lula menyiapkan sarapan dengan penuh hikmat, sesekali bercandaria mengundang tawa kebahagian dan kehangatan di pagi hari ini. Sebenarnya Lula mau langsung pulang ba'da subuh tapi Bunda menyuruhnya untuk ikut sarapan dengan kami jadi pagi ini dia masih dirumahku. Dan ternyata kuliah paginya pukul 09:00 jadi tidak masalah kalau kami sarapan dulu.

"Wah.. pagi2 udah disuguhin sarapan yang enak2 nih.." ini suara Ayah.

"Iya Yah.. bunda dibantu Nana sama Lula tadi." Bunda menimpali.

"Oh ya.. Ayah coba ya.. bismillah.. emmm.. enak Bund.. wah anak Ayah semua sudah pandai masak ya.." kami sudah menganggap Lula sebagai bagian keluarga kami jadi tidak heran kalau Ayah memanggap Lula sebagai anaknya dan aku merasa senang.

"Iya dong Yah, anak siapa dulu."
Ucap ku dan Lula hampir bebarengan.

"Ya sudah yuk kita makan."

"Iya Yah.." jawabku.

Setelah sarapan Lula pamit pulang. Aku mencuci piring kotor tadi dan meletakkannya ke rak piring. Setelah itu Ayah juga pamit untuk bekerja. Tinggallah aku dengan ibu di rumah. Hari ini ada kuliah tapi agak siang, seperti biasa aku akan berangkat lebih awal dan mampir ke perpustakaan untuk mencari materi yang ku butuhkan. Lama kelamaan itu menjadi rutinitasku setiap ada kuliah, aku selalu menyempatkan keperpustakaan terlebih dahulu sebelum kelas dimulai, tentunya setelah aku melaksanakan shalat dhuha di masjid kampus. Seperti kecanduan akan ilmu. Tapi ingat seperti kata pepatah bila ilmu tanpa iman akan pincang dan bila iman tanpa ilmu akan buta.

Aku berjalan menelusuri koridor kampus menuju perpustakaan seperti yang aku bilang tadi sebelum masuk kelas aku menghabiskan waktu sebentar keperpustakaan. Selang beberapa lama ketika aku sedang asyik membaca buku sejarah Islam tiba2 ada yang memanggil ku, saat ku lihat ternyata itu Selly. Aku bingung tumben-tumben nan dia memanggil ku biasanya aja nggak sama sekali malah acuh dengan ku.

"Yumna". Panggil Selly mengagetkan ku.

"Iya..." jawab ku sambil tersenyum. Dan sepertinya dia paham aku tersenyum padanya, buktinya dia membalas senyuman ku.

"Ehm.. gue mau ngomong sama lho.. tapi jangan disini gue nggak enak ganggu yang lain." Aku mengerutkan dahi bingung. Kalau memang mau ngomong kan bisa disini kenapa harus keluar? Coba aku tanya saja deh..

Wanita Di Balik CadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang