Part 15

1.9K 68 8
                                    

🍀🍀🍀
Rasulullah menasehatkan:
“Mintalah fatwa dari hatimu. Kebaikan itu adalah apa-apa yang tenteram jiwa padanya dan tenteram pula dalam hati. Dan dosa itu adalah apa-apa yang syak dalam jiwa dan ragu-ragu dalam hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya.”
🍀🍀🍀


"Sa-saya.." semua merasa penasaran keputusan apa yang akan di ambil Zahra. Entah apapun pilihan Zahra, Alif akan menerima dengan lapang.

🍀🍀🍀

Seisi rumah hening menanti jawaban dari Zahra yang sedang dilanda rasa gugup sekarang. Izam selaku Tuan rumah berseru lembut pada putrinya.

"Bagaimana nak.. apa nak Alif kamu terima khitbahnya?" Tanya Izam lagi.. karena sedari tadi putrinya tak kunjung menjawab.

"Bismillah.. semoga ini adalah keputusan yang insyaa Allah diridhoi Allah.. saya.. saya.. menerima khitbah dari Alif." Zahra akhirnya menjawab dengan suara lirih namun mampu didengar oleh seluruh orang yang berada diruangan itu.

"Alhamdulillah.." semua orang mengucap hamdalah bersamaan begitu juga Yumna yang ikut mendengarkan dari ujung ruang tamu. Semua keluarga merasa lega terutama Alif, dia merasa senang karena akhirnya Zahra mau menerima khitbahnya. Dia benar2 bersyukur telah dipertemukan dengannya. Saat pertama kali Alif mengenal Zahra ketika ia berkunjung disalah satu Madrasah aliyah di dekat komplek rumah Zahra. Alif melihat Zahra sedang mengajari mereka tulis dan baca hijaiyah dengan begitu sabar dan tekun sesekali bercenda gurau dengan anak2.. itu merupakan pemandangan yang menyejukkan bagi Alif.. bukan hanya saat itu.. Alif pernah melihat Zahra yang sedang kesusahan membawa barang belanjaan dan sesekali mengomel dan menyebut nama Raffa yang ternyata adalah adiknya.. bagi Alif itu hal yang lucu.. sejak pertemuan2nya dengan Zahra. Alif seringkali tanpa sadar memikirkan Zahra dan membuat ia tak bisa konsentrasi. Karena tak mau berujung pada perzinaan akhirnya Alif mencari informasi mengenai Zahra. Dengan bertanya kepada teman2 mengajarnya dari Madrasah aliyah bagaimana sikapnya sehari-hari dan kegiatannya sehari2. itu dilakukan Alif tanpa sepengetahuan Zahra. Setelahnya Alif meminta petunjuk Pada Allah apa benar Zahralah yang akan menjadi jodohnya. Sholat istiharoh dilakukannya tiap malam. Dan sampailah pentunjuk Allah dengan diberikannya ia mimpi melihat wanita bercadar tengah duduk dikursi dengan memegang sesuatu ditangannya yaitu sebuah buku yang semua umat muslim tau bahwa itu adalah kitab suci umat islam Al-Qur'an. Dengan perlahan Alif mendekati wanita itu dan dilihatnya betapa terpukaunya ia bahwa wanita itu adalah Zahra. Wanita yang selama ini ia kagumi dalam diam. Itu adalah mimpi terindah yang pernah ia mimpikan. Terjawab sudah do'a2nya selama ini dengan begitu ia mengutarakan niatnya pada Ayahnya bahwa ia ingin mengkhitbah Zahra. Dan disinilah ia sekarang berada dirumah Zahra, yang akhirnya khitbahnya diterima oleh Zahra. Sungguh ini adalah kabar gembira baginya. Maka nikmat Allah yang manakah yang ia dustakan.

"Sepertinya nak Alif merasa bungah(senang) dari tadi senyum2 terus." Goda abah Izam yang ditanggapi tawaan dua kelurga yang sedang berkumpul ini.
Yang digoda hanya menundukkan kepala malu.
Yumna ikut merasakan kebahagian yang keluarga Zahra alami.. ini adalah fase dimana kita akan membagi kehidupan kita kepada seseorang selain keluarga, saling melengkapi kekurangan masing2, berjalan beriringan menggapai Ridho Allah, bersama untuk mempererat iman dan taqwa kita Kepada Allah. Dan lain sebagainya.

🍀🍀🍀

Setelehnya Yumna dan bibi di rumah abah Izam segera mengantarkan makanan, jajanan dan minuman untuk disuguhkan pada tamu. Saat hendak berbalik untuk menyuguhkan hidangan Yumna kaget karena tiba2 ada seseorang dihadapannya. Orang itu terlihat kaget namun dengan sigap memegangi nampan yang hampir jatuh kebawah karena guncangan yang dihasilkan dari tubuh Yumna ketika kaget tadi.

Wanita Di Balik CadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang