Suzy turun dari pangkuan Jungkook ia berdiri menatap Jungkook lalu menghela nafasnya, ia ingin memberitahukan pada Jungkook bahwa dirinya tidak sengaja membuka kotak pribadinya
"Jungkook sebelumnya aku ingin meminta maaf padamu karena aku sudah lancang membuka barang pribadimu. Aku tahu semuanya" ujar Suzy.
Jungkook yang terduduk hanya mengangkat sebelah alisnya
"aku tahu bagaimana hubunganmu dengan Jihyo dulu, aku tahu penyebab kau bersikap kasar padanya, aku juga tahu siapa wanita yang selama ini mengisi hatimu aku tahu semuanya Jungkook".
Jungkook tersentak ia segera berdiri berhadapan dengan Suzy, raut wajahnya sulit diartikan menurut Suzy meski sebenarnya wanita itu takut jika Jungkook akan marah padanya tapi ia ingin menjelaskan pendapatnya
Ia tidak tega jika Jungkook dan Jihyo harus selalu bermusuhan seperti ini, ia tahu jika Jihyo adalah wanita baik karena itu ia hanya menerima saja perlakuan kasar Jungkook
"aku hanya ingin mengutarakan pendapatku untukmu, maaf jika aku banyak ikut campur dengan urusanmu Jungkook tapi kesalah pahaman ini harus berakhir. Aku tidak ingin kau ataupun Jihyo terluka, pertama aku memaklumimu untuk tidak bisa menerima kematian Sana karena dia adalah wnaita paling penting dalam hidupmu, kedua aku mengerti kau terluka dengan isi surat Sana yang menyuruhmu untuk bersama dengan Jihyo tapi yang ingin kuluruskan disini adalah rasa bencimu pada Jihyo".
"dia yang menyuruhmu untuk melakukan ini?" Tanya Jungkook dengan nada dingin.
Suzy menggeleng
"tidak, ini kemauanku sendiri aku merasa kasihan padanya karena keras kepalamu dia selama ini terluka, kau harus sadar jika kematian Sana adalah sebuah kecelakaan Jungkook".
"seharusnya kau dapat menangkap maksud dari surat yang Sana tulis, mungkin kau tidak bisa menerima Jihyo sebagai pengganti Sana dihatimu tapi setidaknya kau bisa menganggapnya kembali sebagai seorang teman. Sana menyelamatkan Jihyo karena memang kemauanya bukan sabotase dari Jihyo bahkan polisi sudah menyelidiki kasusnya aku yakin kau tahu mengenai ini tapi kau menutup telingamu dan meyakinkan dirimu sendiri kalau Jihyolah yang sengaja membiarkan Sana mati".
Jungkook menatap nyalang Suzy, tangan pria itu terkepal Suzy melirik kebawah dan menyadarinya bahwa Jungkook tengah menahan emosinya
"saat kejadian mobil yang Sana tumpangi kau ada disanakan? Kau pasti melihat betapa sedihnya Jihyo pada hari itu, dengar Jungkook bukan hanya kau saja yang terluka dengan kematian Sana tapi Jihyo dan Yugyeom pasti merasakan hal yang sama sepertimu. Jihyo selalu dihantui rasa bersalah selama ini karena kematian Sana dan juga perkataan kasarmu setiap kalian bertemu" ungkap Suzy.
Suzy meraih tangan Jungkook yang terkepal, ia menggenggamnya dan sedikit mengelus wanita itu menunjukan senyumanya
"belajarlah melepaskan dan maafkanlah Jihyo, aku yakin kau pasti merindukan masa-masa pertemanan kaliankan? Aku juga yakin pasti Yugyeom merindukan kalian berdua untuk bersama ah maksudku bersama dalam artian sebagai teman" ujar Suzy dengan senyumannya.
Seolah bibirnya keluh Jungkook hanya terdiam memperhatikan wajah Suzy yang tersenyum
"kemarilah" ucap Suzy menarik Jungkook kedalam dekapanya
"astaga Jeon Jungkook aku tidak pernah melihatmu setegang ini, hmm rasannya sangat nyaman didalam tubuh ini" ungkap Suzy sembari memeluk Jungkook.
Pria itu tidak membalas ia masih diam, hanya mendengarkan ucapan Suzy yang mencoba membujuknya atau hanya untuk menenangkanya
---***---
Jihyo menghadap ayahnya ia sudah membulatkan tekatnya untuk menentang pertunanganya dengan Jungkook meski resiko besar harus ia hadapi
"ayah aku ingin pertunangan ini dibatalkan, aku tidak ingin bertunangan dengan Jungkook aku akan mencari pendamping hidupku sendiri".
Tuan Park membanting cangkir yang berada ditanganya membuat Jihyo sedikit terlonjak kaget
"berani sekali kau menentangku, kau fikir kau ini siapa Park Jihyo" pekik tuan Park.
"aku anakmu ayah, aku berhak menentukan pilihan untuk hidupku hanya aku yang dapat mengetahui baik buruknya untuk diriku ayah! Jadi hentikan saja pertunangan ini kau hanya membuang-buang waktumu, aku sudah besar dan aku bukanlah bonekamu!" pekik Jihyo dengan tangisanya.
"brengsek! Aku membesarkanmu bukan untuk menjadi seorang pembangkang Jihyo, turuti semua perintahku atau kau tahu akibatnya".
Jihyo menarik nafasnya inilah keputusan yang sudah ia buat
"lakukan saja sesukamu padaku, aku sudah memikirkanya matang-matang apapun resikonya aku akan menerimanya ayah".
Tuan Park mentap nyalang sang anak, gadis manisnya kini sudah tumbuh dewasa ia sudah berani membantah perintahnya
"meski mencoret namamu dari daftar keluarga? Kau yakin dengan keputusanmu Jihyo?".
Jihyo membeku mendengarnya, lidah dan tubuhnya secara bersamaan sulit untuk digerakan ia tidak menyangka jika ayahnya akan setega itu padanya bahkan pria itu, tuan Park melupakan jika Jihyo adalah anak satu-satunya yang ia miliki
TBC~
Kenapa part ini nano2 bgt sih ya, manis sedih sma kesel jadi satu gitu
Tolong ya cariin satu pacara modelan Suzy begitu ya ampuuuunJangan lupa vote dan komenya ya chinggu
Makasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEETY MAID [JJK & BSZ] ✅
FanfictionJeon Jungkook seorang pria yang hidup seorang diri di sebuah apartement, kemalasan dan kebebasanya membuat dirinya harus terjebak dengan seorang pelayan cantik bernama Bae Suzy Akankah Suzy mampu mengurus kebiasaan Jungkook? atau sebaliknya?