part 3

3.7K 227 10
                                    

Reval sebenarnya adalah penulis buku terkenal Cinta yang Terlarang, tapi dia menggunakan nama pena sebagai Philein.

Dalam bahasa Yunani, philein identik berpasangan dengan kata shopos yang merupakan dasar kata dari filsafat.

Philein sendiri artinya cinta, berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma dan agama) dan dengan sedalam-dalamnya sampai pada dasar persoalan.

Reval menggunakan nama itu sebagai identitas karena dia seorang pecinta yang tak mau terikat tradisi, dogma bahkan agama. Dia memuja cinta pada wanita di masa lalunya. Sehingga isi dari setiap novel, puisi, status Facebook hanya berupa pemujaan pada makhluk ciptaan Tuhan yang tak pernah dapat ia miliki.

Dia lebih sering frustasi dan patah hati, tapi selalu dia sembunyikan tatkala dia berada di hadapan banyak orang.

Baginya, cinta adalah sumber kehidupan. Sumber kekuatan dan harapan. Karena cinta itulah dia masih bertahan hidup. Setidaknya itu tersirat dari setiap goresan pena dia dalam karya tulisnya.

Bunga yang basah karena hujan, terlihat memesona dan penuh harapan. Kumbang pemuja tetaplah cinta, karena hanya dia yang melihat madu di dalamnya,

Reval menulis menggunakan akun Philein di status halaman Facebooknya. Kembali dia mengenang sebuah kisah yang amat menyiksa dirinya.

Beragam komentar muncul, tak terkecuali dari Naya.

Bunga memang sumber keindahan, tapi ada jutaan bunga dan tidak hanya mawar. Kau suka bunga apa?

Tulis Naya sambil terkekeh geli. Dia sadar, Philein tidak pernah membalas komentar penggemarnya. Jadi, kadang dia berkomentar asal-asalan.

Namun malam ini Reval membaca setiap komentar yang masuk. Dia ingat dengan beberapa mahasiswa yang kedapatan membaca buku dirinya. Adakah mereka salah satu dari para komentator di halaman Facebook-nya?

Dia menemukan Naya Vita Philein, dengan foto gadis berkerudung pink dan memakai kacamata yang diturunkan di hidung. Tengil, dengan beberapa hiasan dari aplikasi editor foto.

Reval menyentuh nama itu, masuk ke dalam profilnya. Hanya ada tulisan-tulisan miliknya dengan cara dibagikan. Serta beberapa foto bersama teman-teman Naya selama sekolah maupun kuliah. Tidak ada foto keluarganya.

Lahir tanggal 17 Juni 1998, artinya usianya telah dua puluh tahun. Namun, kuliah baru di semester empat, padahal ada yang seumuran dengannya namun sudah hampir mendapat gelar S1.

"Kenapa jadi stalking gadis ini?" Reval bertanya pada diri sendiri.

Pria 40 tahun itu hanya tersenyum aneh seorang diri.Ya, seorang diri.

Dia memang seorang yatim piatu sejak berseragam putih abu. Menghidupi diri sendiri, bekerja sambilan untuk bisa makan dan membiayai sekolah. Hingga kemudian menyelesaikan kuliah.

Keuletannya berbuah hasil saat tulisan-tulisan dia diterbitkan. Namun, , dia selalu merahasiakan pada siapa pun. Termasuk pada wanita yang menjadi sumber inspirasinya dalam menulis. Pujaan hati yang tak dapat dia raih. Karena perempuan itu kemudian dipaksa menikah dengan pria lain yang lebih mapan darinya.

Sebagai anak tunggal, sekaligus yatim piatu, Reval menjadi sangat tertutup pada siapa pun. Dia hanya menuangkan segala isi pikiran dan hatinya dalam bentuk tulisan. Lantas, hal itu tetap dia lakukan hingga sekarang.

***

"Naya, makan malam dulu." Agita mengetuk pintu kamar putri sulungnya.

"Bentar, Ma," jawab Naya dari dalam.

PHILEIN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang