Awal yang tak menyenangkan

497 36 0
                                    

                "LADY LIEN..!!!"

______________________

"Keributan apa ini..??" Ibuku bersedekap di ambang pintu masih mengenakan piyama tidur warna hijau lumut.

"Madam Prin. Please tell her to not doing those thing. Please" Mohon Alex pada ibuku. Dia pria di akhir 30-an tukang kayu sekaligus teknisi di rumah ini.

"What now??"

"Look Madam. Meja dan bingkai jendela ini baru kuperbaiki pagi tadi." Alex menunjukkan kerusakan yang aku buat karena lepas kendali sesaat. Ibu memandangku sambil menggeleng.

"Haruskah ku panggil  Max untuk memperbaikinya??"tanya ibuku pada Alex.

"NO!! aku adalah teknisi terbaik di neger ini. and Max cant beat me" wajah Alex yang tadinya memelas berubah serius dalam sekejab. Max adalah saingan Alex dalam hal ini.

"So.?? It's not totally major" Ucap ibuku final penuh karisma. Aku mengikutinya keluar paviliun membiarkan Alex berkutat dengan kayu. Ibu sama sekali tak menoleh padaku. Dia berjalan lurus kekamarnya. Aku pun mencoba tidur lagi namun masih terngiang peristiwa kemarin yang belum genap seminggu terjadi.


Waktu itu dimulai saat aku baru selesai memakan camilan sore diberanda rumah ibu di lantai 2.


"Lady Lien. Ada panggilan masuk." Aku menoleh pada asisten pribadiku Robert yang tinggal disini bahkan sebelum aku lahir. Perawakannya sedang, berkumis tipis berdagu persegi dan berambut klimis.

"Aku tak menerima telpon dirumah ibu." Ucapku penuh rasa penasaran.

"Dari telpon pribadi anda, Mylady." Robert menyodorkan nampan berisi telpon seluler model flip milikku yang lampunya masih menyala tanda ada panggilan masuk. Aku merutuki diri sendiri karna hanya mengubahnya menjadi mode senyap. Harusnya kumatikan.

Aku menjauh ke arah balkon kamarku memandang HP ditanganku yang masih menyala. Robert bilang sudah menyala 4x dan ini yang ke-5. Sedikit ragu mengangkat.

"Ya..??" aku mengangkat telpon dengan cepat.

"Oh.. aku pikir kau tak akan mengangkat telponmu."

"who's this??"

"I am a federal agent my name is Leon and I need your help."

Aku mendengar suara lelaki dewasa yang sangat tegas juga to the point.

"Kenapa lelaki sekelas federal agent membutuhkan bantuan warga sipil??" tanyaku sok kritis. Tapi ini memang tak biasa.

"Long story"

"I'm sorry agent Leon. I am buzy" jawabku singkat. Karena memang aku tak mempercayai pria aneh yang meminta bantuan tidak jelas dan janggal.

"Menurutku kau sedang menganggur."

Aku menunduk mendapati seorang lelaki setinggi 180 cm berdiri tegak tepat di halaman rumahku. Aku melotot tak percaya masih dengan telpon di telingaku. Bagaimana bisa dia tau tentangku dan tempat tinggal ibuku?? Dan dia bisa masuk kesini dengan mudah??

Dalam perjalanan ke lantai satu pikiranku dipenuhi banyak pertanyaan.

"Oh My God!!!" saat melewati ruang tengah kudapati ibuku sedang minum teh bersama pria yang mengaku bernama Leon. Mereka berdua memandangku santai.

Ibu meletakkan cangkir teh khas Eropa ke meja. Aku mendekat dengan langkah pelan, aku yakin wajahku mudah dibaca saat ini.

"Lien.. Ini Leon, federal agent from USA for special case." Ibuku memperkenalkan dia singkat.

"And??"

"Aku menandatangani surat izin untukkmu" aku menerima kertas dari ibuku dan membacanya. Isinya adalah persetujuan aku akan ikut dalam proyek penyelamatan korban selamat dari ledakan nuklir di Canada.

"Mom??"

"It's just a simple rescue project" kali ini pria ganteng bernama Leon yang menjawab.

"Aku akan meninggalkan kalian. Aku ada janji dengan Senator" ibuku pergi ditemani 1 supir, 1 asisten dan 1 bodyguard meninggalkanku dengan otak berputar.

"What say you??" Leon mencondongkan tubuhnya kedepan.

                "What say you??" Leon mencondongkan tubuhnya kedepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ow.. a same question" kupandang dia dengan ekspresi Lee Hana dalam drama the Voice 1 "Proyek sederhana yang melibatkan agen federal satuan khusus?? Itu terdengar cukup masuk akal" sindirku.

"Wow. Kau sangat mengejutkan. Okay." Leon berdiri memasukkan kedua tanganya dalam saku jaket. Aku pun ikut berdiri bermaksud menyambutnya keluar dari rumah dengan tangan hampa. But no ... ??? 

 ARGH..!!!


______Bersambung_____

hay hay I am back guys.

Kalo lagi semangat jarak update pendek hehe

Sudah mendapat gambaran kisahnya..?? aku yakin sebagian pasti sudah. 

Dan ini aku buat... mm mm...  mungkin 40% nya berbeda

Dan aku butuh komentar kalian guys.


Silahkan VoMent (Vote & Coment) kalau kalian suka.

Silahkan tinggalkan kalau tak suka, saya ikhlas T_T

Lien's Adventure Time - RETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang