14. Dizzy and Angry

190 17 2
                                    


"Virus itu dimuat dengan apa?"

------

"WHAT?!" ketiganya berseru bersamaan.

"Kenapa aku tak berpikir sampai kesitu?" Leon merutuki dirinya. 

Mobil kami melaju dengan kecepatan standart untuk mengurangi bising. Jembatan sudah ada di depan kami tapi terhalang reruntuhan. Kami memanjat sambil mematahkan leher beberapa zombie. 

Save the bullet, save energy and save . . .


Memanjat puing-puing ini sedikit sulit, banyak bongkahan tajam dan besi-besi penyangga itu menggores tubuhku.

Aku menerima uluran tangan Leon untuk membantuku naik ke puncak reruntuhan, kami berdiri berjajar memandang kota dibelakang kami.



Tak ada keindahan tersisa.



Leon menggenggam tanganku yang gemetar, aku sangat marah entah pada apa dan pada siapa. Aku merasakan dendam tanpa sebab personal. Kehidupan di Halifax seakan tak berarti bagi petinggi Umbrella, aku menyesal pernah bekerja disana.

"Why always us?" lirihku.

"What you mean?" tanya Angela padaku.

"Leon mengatakan hanya 329 jiwa yang tersisa tapi tidakkah kalian merasa aneh karena kita selalu kedatangan tamu istimewa??"

"Kita punya pemikiran yang sama." Ujar Leon.

"We need to go now." Kata Angela kami setujui. Kami turun berjalan kaki menuju jembatan yang.. ya sudahlah keadaanya juga tak lebih baik dari kota dibelakang kami.

"Kapan jembatan ini diruntuhkan?" tanyaku.

"32 menit dari sekarang. Jika kita berjalan kaki menyusui jembatan akan memakan waktu 20 menit" Leon melihat setting jam tangannya yang keren & canggih.



Karena banyak pikiran, aku berhenti kemudian berbalik melihat bongkahan reruntuhan bangunan yang tadi kami panjat, lalu menatap jembatan.

"Lien? There's something wrong???" Billy mendekatiku.

"Yea- siapa yang memblokir jembatan ini? Itu bukan reruntuhan alami" aku menunjuk bongkahan bangunan yang menurutku sengaja ditumpuk disana.

"Itu bukan masalah lagi sekarang. Let's go." Kata-kata Angela selalu membuatku mengepalkan tangan.



"LOOK AROUND YOU!!"bentakku pada Angela untuk pertama kali sejak pertemuan pertama kami. Dia terdiam tak percaya aku bisa seperti itu.

"Blood everwhere." Ucap Billy berjongkok di sebelah mobil terbalik. Leon pun mengedarkan pandangannya.

Kendaraan-kendaraan di jembatan ini tanpa jejak pengemudi.

"Asumsikan sendiri apa yang terjadi." Timpalku kesal berjalan mendahului mereka.

" Timpalku kesal berjalan mendahului mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lien's Adventure Time - RETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang