"Kami sedang membahas rute evakuasi bantuan." Jawab Leon. Hmm sudah kuduga.
_________
"Dimana rutenya??" tanyaku mendekat ke meja.
"Kami tak punya waktu untuk menjelaskan lagi. Kita harus bergerak sekarang." Angela segera menggulung peta di meja yang penuh coretan lau meminta salah seorang disana mengirim rute pada perangkat pintarnya. Ada apa dengan wanita ini? PMS?
"Of course." Jawabku datar.
.
Aku terlanjur marah dengan segala kelakuan orang2 dalam hal ini. Jadi aku memutuskan membuat mereka marah juga. Ekpresi datar dan suara dingin akan membuat lawan bicara tak nyaman (ekspresi seperti Lee Hana dalam drama the Voice). Mereka harus tau apa yang mereka lakukan padaku itu menyakitkan hati.
Aku sudah mengembalikan jaket Billy. Sekarang aku ada di mobil bersama mereka bertiga. Leon ada di kemudi disampingnya ada Angela, aku duduk tepat di belakang Angela dengan Billy.
Mereka menawarkan diri untuk mencari jalan lain karena mereka berpikir mereka lebih mampu bertahan daripada warga sipil lain. OKE. Sebenarnya aku ingin banyak bertanya tapi aku menelan pertanyaanku membuat suasana dalam mobil menjadi agak canggung.
.
Aku sesekali melirik jalanan depan dan samping bergantian. Kota ini sungguh hancur lebur. Aku menyipitkan mataku melihat kedepan, ada 1 orang maksudku itu pasti zombie berjalan tepat ditengah jalan dan Leon langsung menabraknya. Aku bersikap biasa saja.
"Lien.. are you all right??" tanya Leon padaku.
"Aku belum terluka." Jawabku datar tanpa memandangnya.
"Kenapa dengan sikapmu?" tanya Angela dengan nada sedikit kesal.
"And you?" balasku dingin dan sakastis membuat Angela melongo tak percaya.
"Whatever." Angela bermaksud mengeuarkan peta dari perangkat pintarnya.
"Leon." Panggilku datar.
"What?"
"Watch out"
"WHAT THE-" Leon mengumpat. Dia menyetir tapi matanya tak focus pada jalanan. Didepannya ada beberapa zombie yang berjalan random ditambah ada beberapa bongkahan bangunan tercecer di jalan dan poin plus untuk kepanikan Leon mengendalikan mobil hingga menabrak, berputar bahkan terbalik.
"Whats wrong with you Leon?" tanya Angela marah setelah semua keluar dari mobil. Leon masih tergeletak ditanah, aku membantunya berdiri syukurlah ternyata dia tak terlalu terluka.
Apa aku baru saja mencemaskannya?
"Kau tak punya SIM?" tanya Billy menngokang senjatanya. Kami sudah dikelilingi zombie, bahkan ada banyak zombie lagi yang keluar dari tikungan jalan. Kecelakaan kami menarik perhatian mereka.
"Sh*t..!!!" Leon mengumpat mengeluarkan handgun andalannya. Dia dan Billy segera menembaki para zombie sambil perlahan berjalan mundur.
"Angela seberapa jauh lagi??" tanya Billy di sela sela tembakannya.
"Ponselku rusak." Jawab Angela melihat ponselnya setengah hancur akibat kecelakaan.
"Kita harus mencari pertahanan" Leon menembak sambil menngamati sekitarnya.
"Bagaimana dengan truk disana." Sambungku menunjuk truk militer hujau lumut sekitar 300 meter dari kami tepat diseberang jalan sebelah kanan.
"Okay! Billy dan Angela berlindunglah sambil mempertahankan diri di toko belakang kita. Aku dan Lien akan menjemput kalian." Teriak Leon sambil menendang zombie yang melompat padanya. Tak menunggu persetujuan, dia langsung menarikku berlari sambil menembak.
"Leon!! Kau idiot!!" teriak Angela.
Aku menyempatkan diri menoleh melihat Billy dan Angela sudah menutup pintu toko di belakang mereka namun masih harus bertahan dari zombie yang masuk melalui etalase.
Pelarian kami tak berjalan mulus, beberapa kali harus terhenti karena serangan mendadak. Setelah beberapa lama menembak, menghindar dan melewati banyak mobil-mobil tanpa penghuni barulah kami mencapai truk. Leon segera menyalakan dan mengemudikan truk.
"Apa aku terlihat membantumu?" tanyaku dari bangku samping kemudi.
"Apa maksudmu?" Leon bertanya balik, aku yakin dia tau maksudku.
"Seorang medis tak boleh berada di garis depan. Dan tubuhku dilatih untuk bertahan dari pada menyerang."
". . . . . " Leon membisu dalam konsentrasinya menyetir. Aku pun tak mengharap jawaban darinya seperti yangsudah-sudah.
Aku dan Leon datang tepat disaat Billy dan Angela kehabisa Mag (peluru). Dan karena kami 'membajak' truk militer, tentu saja banyak persediaan senjata dan Mag didalamnya.
Aku juga menahan tawa dalam hati saat mengabaikan Leon yang memintaku duduk disamping kemudi karena dia akan menjelaskan apa yang ingin aku tahu. Biar saja Angela yang duduk didepan.
Giliranku membuatmu jengkel...
_____Bersambung_____
Hay hay I am back guys
Ada beberapa yang bingung soal gabungannya. Oke aku jelaskan secara singkat ya..
"Thor, aku kok bingung kombinasi ceritanya. Jelasin dikit donk biar nyambung"-Aku mengambil beberapa penjelasan dan adegan dari RE versi Leon dan versi Alice yang pertama. Untuk karakter Lieutenant Billy Coen tentu saja pinjam dari RE 0. Dan please jangan panggil Author atau nama yang lain ya? Panggil Risti ajah OKE - Risti
"Lieutenant itu apa kak?"-Lieutenant itu artinya Letnan
"Jalan ceritanya ambil yang RE Leon 2002 ya kak..??" - Itu rahasia donk hehehe. Memang menjurus seperti itu tapi nanti ada perbedaan sekitar 40% lah.
"Kak Risti kemarin bikin Transformers dan the 13th Warrior bersamaan. Dan sekarang bikin RE sama FF bersamaan juga. Padahal ke-4 nya beda genre. Ajarin caranya donk kak biar lancar dan gak sering stuck tengah jalan."-Oke.. aku pernah jelasin di Q&A sebelumnya kalau aku secara teknis tidak menulis 2 cerita di waktu yang sama. Tingkat kerampungan cerita yang aku publish minimal 70% baik dalam bentuk cerita atau kerangka.
Kalau ditanya kenapa 4 cerita yang aku publish beda genre adalah agar pembaca bisa memilih mana yang cocok sesuai selera mereka.
Sekian dulu untuk malam ini. Dan tolong bantu aku untuk mengembangkan karyaku.
Silahkan VoMent (Vote & Coment) kalau kalian suka.
Silahkan tinggalkan kalau tak suka, saya ikhlas T_T.Suport by : - Syaifuddin Rosse and Decoration
- NAcess (home made accesoris)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lien's Adventure Time - RE
ActionKeterlibatanku dalam hal ini membuatku sedikit bertahan. Tak ada ruginya juga tak menguntungkan. Mungkin-