I never meet you before

161 15 2
                                    

Riana POV
Aku terdiam, tidak tahu harus bicara apa ke papahku yang sekarang ini sangat tegang. Mau tidak mau aku harus bicara, aku tidak tahan atas ketegangan ini. "Pah, sampai kapan diam terus? Ana tidak tahan sama sekali, bukan sifat Ana yang bisa terus menerus diam seperti papah!" kata Riana protes.

And as always aku hanya dijawab dengan diam, pada akhirnya aku mencoba untuk diam. "Aku sungguh tidak tahan!! Papah, bicaralah!!" kata Riana, tentu saja hanya untuk satu menit. Papah bahkan tidak memperhatikan suara protesku sama sekali, dirinya sedang memikirkan hal lain.
RIANA POV END

Tiba-tiba keheningan terjadi, Sesshomaru sedikit bingung. Dirinya tersenyum melihat Riana tidur, tapi senyum itu langsung pudar. 'Riana tidak seharusnya tidur' pikir Sesshomaru. Tangannya menyentuh kening Riana dan menghela napas, 'sudah kuduga, Ana sakit' pikir Sesshomaru.

Pada akhirnya rencana Sesshomaru mengajak Riana jalan-jalan harus ditunda, Sesshomaru menggendong Riana ke rumah Nura. "Ada apa dengannya? Apa dia sakit?" tanya Rikuo yang tentu saja diabaikan oleh Sesshomaru.

Ryuu melihat Riana digendong oleh Sesshomaru langsung tersenyum, "Dia sakit" kata Ryuu. Disaat bersamaan Sesshomaru menoleh ke langit menatap sesuatu, Rikuo sedikit bingung atas kelakuan siluman satu ini.

Malam hari pun tiba, Ryuu berdiri didepan pintu kamar Riana yang masih saja sakit.
Kriett.... suara pintu kamar Riana berbunyi tap....tap.....tap.... suara langkah kaki Ryuu menggema dikamar Riana.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Riana tanpa menoleh. Ryuu menghela napas dan duduk bersila menghadap Riana yang sekarang ini sedang membelakanginya, "Kau sedang sakit, tentu saja aku khawatir padamu." kata Ryuu.

Riana mendengus saat mendengar pertanyaannya, "Khawatir? Untuk apa kau khawatir padaku? kau bukanlah siapa-siapaku." kata Riana dingin.
Sekali lagi, Ryuu menghela napas. Dirinya tahu Riana akan mengatakan hal itu, dia masih saja menatapnya.

"Aku tahu kau akan mengatakan hal itu. Sebelumnya aku tidak sadar siapa dirimu, ternyata kau adalah Ana. Anehnya, Ayahmu tidak mengatakan hal itu padaku. Bahkan dirinya tidak mengabariku kabar terbaru tentangmu. Aku tidak tahu ternyata kau adalah Ana." kata Ryuu panjang lebar.

Riana sedikit bingung atas perkataan Ryuu, "mengapa dia mengatakannya seakan akan dia mengenalku dari dulu?" pikir Riana. Riana masih tidak mengubah posisinya dan sepertinya begitu juga dengan Ryuu.

Akan tetapi, suasana mereka langsung diganggu saat Rikuo wujud malam datang berusaha menebas Ryuu menjadi dua. "Sayang sekali, kita akan bicara lagi teman masa kecilku." kata Ryuu. Perkataan Ryuu membuat Riana terkejut, 'teman masa kecilku? Apa maksudnya itu?' pikir Riana.

"Riana, apa kau terluka?" tanya Rikuo. Riana menggelengkan kepalanya dan tersenyum ke Rikuo, "Aku tidak apa-apa, Rikuo. Rikuo, apa boleh aku meminta sesuatu darimu?" tanya Riana. Rikuo menatapnya sesaat dan mengangguk. "Aku ingin kau duduk disini sampai dipagi hari. Memastikan dia tidak datang lagi." kata Riana.

Rikuo mengangguk tanpa ragu-ragu, Riana tersenyum senang saat melihatnya. Rikuo melihat wajah damai Riana dan mulai tersenyum, tentu saja sebelum adanya Sesshomaru. "Apa yang kau lakukan terhadap Ana?" tanya Sesshomaru. Rikuo hanya menghela napas dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Sesshomaru menyadari bahwa ada aroma selain Riana dan Rikuo, 'orang itu datang kemari' pikir Sesshomaru. Sesshomaru menatap hangat Riana yang berusaha tidur, "Papah, Ryuu siapaku? Kenapa tadi dia bilang teman masa kecilku? Apa hubungannya denganku?" tanya Riana yang menghadap ke Sesshomaru.

Sesshomaru menatapnya dan mulai berbalik membelakangi Riana, "Urusan itu tidak usah kau pikirkan, biar Sesshomaru ini yang mengurusnya." kata Sesshomaru yang pergi. Riana berpikir untuk sesaat, "apa hubungannya dengan papah???" tanya Riana pada dirinya sendiri.

Disisi lain, Ryuu hanyut dalam pikirannya sendiri. Ryuu mengingat wajah Riana yang dulu dan mmbandingkannya dengan sekarang, 'kau jauh berbeda, Ana. Mengapa kau tidak mengingatku?' pikir Ryuu.




AKU TIDAK AKAN BANYAK BICARA
VOTE AND COMMENT



Different Life ( Nurarihyon no mago fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang