Chapter 10 - Him

768 83 0
                                    

Author POV

Rose sekarang ini masih menangis di kamar mandi. Tapi, dia tidak sendiri.

Setelah kejadian di kantin itu, Jisoo, Jennie, dan Lisa segera menyusul Rose ke kamar mandi.

"Sudahlah Rose... Jangan menangis lagi. Masih banyak laki laki di dunia ini yang mau berkencan denganmu" kata Lisa sambil mengelus punggung Rose.

Rose tetap menangis. Ada sesuatu di hatinya yang berkata bahwa ini semua bukan salah Jimin. Tapi kenyataannya, ini semua memang salah Jimin dari awal.

"Wae... Wae..." kata kata Rose itu hampir tidak terdengar.

"Wae... Jimin Oppa... Wae?" Suara Rose semakin melemah.

Akhirnya Rose terjatuh pingsan dan harus dibawa ke ruang UKS.

Mereka bertigapun mengangkat tubuh Rose dan membawanya ke UKS.

-

-

Hari berjalan dengan sangat lama bagi Rose. Bagaimana tidak? sejak kejadian di kantin dan kamar mandi itu, dia hanya bisa tiduran di ranjang UKS sekolah.

Tapi untung saja, dia sekarang berda di ranjang yang lebih empuk dan nyaman. Yap, dia sudah berada di rumahnya.

'Jimin Oppa, kenapa yang kau katakan tidak sama dengan yang kau lakukan? Kau bilang kau akan mencintaiku selamanya. Tapi,.... ah mungkin aku saja yang bodoh. Aku bodoh karena mempercayaimu dari awal' batin Rose.

Rose tiba tiba merasa bosan dan memutuskan untuk pergi ke taman. Taman yang sama dimana Jimin mulai memberikan perhatian lebih kepada Rose.

-

-

Rose berjalan di taman itu sendirian. Hari kini sudah semakin gelap, tapi Rose belum memiliki niatan untuk pulang.

Rose melihat sekelilingnya. Taman ini masih sama, yang berbeda hanyalah saat itu ia bersama Jimin, dan sekarang ia sendirian.

Rose duduk di sebuah bangku panjang. Dia melihat jam tangannya

10.00 p.m

Tetap saja, Rose tidak memilki niatan untuk kembali ke rumahnya.

Seketika, ia teringat kejadian tadi siang. Air mata mulai meluncur bebas dari matanya.

"WAE?! WAE JIMIN OPPA?! WAE?!" Rose berteriak setelah memastikan tidak ada orang di sekitarnya.

"Kau sudah memberiku harapan. Kau bilang kau akan mencintaiku selamanya! Kau bilang kau akan ada di sisiku, tapi apa?! Kau ternyata sudah punya pacar kan?! Aku tau. Aku juga bodoh. Aku terlalu mempercayaimu!" tangisan Rose tidak bisa dibendung lagi. Kini ia terisak di bangku taman itu.

Sementara itu, seorang laki laki yang menggunakan pakaian serba hitam memandangi Rose dan tersenyum sebelum kembali ke tempat persembunyiannya di balik pohon besar di belakang bangku yang Rose tempati.

-

-

Rose melihat jamnya lagi.

11.00 p.m

Dia memutuskan untuk segera kembali ke rumah, takut kalau Lisa khawatir.

-

-

Rose berjalan menyusuri jalanan yang sudah gelap. Lampu lampu jalan disini agak redup.

Rose menyusuri sebuah gang kecil. Tiba tiba pengelihatannya menangkap 2 orang laki laki yang sedang tertawa di ujung gang.

Rose tau itu adalah pertanda buruk, karena sesaat setelah itu kedua orang yang tadi berada di ujung gang mulai berlari ke arah Rose.

Kalau kalian bertanya tentang reaksi Rose, dia hanya diam. Mematung lebih tepatnya.

Salah satu dari laki laki itu memgang bahu Rose.

"Wah.... Lihatlah! Ada seorang gadis cantik malam malam begini. Apa yang kau lakukan di sini gadis manis?" Laki laki itu memegang tangan Rose.

"Lepaskan Aku!" Rose memberanikan dirinya untuk berteriak.

"Kau yang datang kepada kami, sekarang kau malah mau pergi" laki laki yang satunya memegang dagu Rose.

"Lepaskan aku!" Hanya kata kata itu saja yang bisa keluar dari mulut Rose.

Tapi, tepat saat kedua laki laki itu akan bertindak lebih jauh, sebuah bayangan hitam mendekati mereka dan....

BUGH... BUGH... BUGH...

"Pergi kalian! Cepat!" kedua laki laki yang tadi mengganggu Rose berlari dengan cepat meninggalkan Rose dan pria yang tadi menolongnya.

"Kamsahamnida" kata Rose sambil berdiri setelah tadinya terjatuh.

"Ani-" kata kata pria itu terpotong saat melihat wajah Rose.

"Chaeyoung?" tanya pria itu.

"Chaeng, apakah itu kau?" sambungnya.

"Bagaimana kau tau-" sebelum Rose menyelesaikan kata katanya, pria itu langsung memeluk Rose dengan erat.

"Chaeng! Kau darimana saja? Aku merindukanmu! Apakah kau baik baik saja selama ini?"

Rose benar benar bingung. Bukankah mereka baru bertemu sekarang? Lalu, kenapa dia berlagak seperti mengenalnya?

"Kau s.. s.. siapa?" tanya Rose yang masih berada di dalam pelukan pria itu.

Seketika, pria itu melepaskan pelukannya.

"kau tak mengingatku? Aku Chanyeol! Park Chanyeol."

"Aku tak mengingatmu." jawab Rose.

"Aku temanmu. Temanmu sejak kecil. Kita menghabiskan masa kecil kita bersama. Apakah kau lupa?" Nada bicara Chanyeol berubah menjadi sedih.

"Sepertinya aku memang melupakan banyak hal. Mianhae. Aku harus pulang. Terima kasih untuk yang tadi." Rose segera berlari melewati gang kecil itu menuju rumahnya.

Sesampainya di rumah, dilihatnya Lisa yang tertidur di sofa. Untung saja tadi Lisa tidak mengunci pintu rumahnya.

Rose membawakan bantal dan selimut untuk Lisa. Setelah selesai, dia segera mengunci pintu dan berjingkat ke kamarnya.

Rose merebahkan dirinya ke kasur.

'Siapa dia? Apa aku pernah mengenalnya? Siapa tadi namanya? Park....Park Chanyeol? iya. Sepertinya namanya adalah Park Chanyeol. Tunggu dulu? Park?! Apakah dia.... Entahlah. Lebih baik aku tidur saja'

Rose pun bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke lemari untuk mengambil piyamanya.

Setelah mengganti bajunya, Rose merebahkan dirinya ke kasur lagi.

'Jimin Oppa! apa yang sedang kau lakukan? Apakah kau sesang bersama Seulgi? Ataukah kau sedang sendiri sekarang? Tunggu dulu! Kenapa aku jadi memikirkannya? Terserahlah!'

Annyeong!

I'm back!
Setelah sekian lama akhirnya bisa update juga.

Gimana nih ceritanya?
Ngebosenin ya?
Maklumin aja ya😂

Oh iya, tadi aku habis nge-edit chapter chapter sebelumnya. Maaf kalo agak ngganggu ya😅

Jangan lupa buat vomment ya!!!

Gomawo~

Our Promise [JiRose] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang