Rose POV
Aku berada di kamar mandi, menangis. Entah mengapa, aku rasa sikap Jimin Oppa tadi malam berhubungan dengan ini.
'Apakah dia pacarnya Jimin Oppa?' tanyaku dalam hati.
Krriiing....
'Bel sialan' umpatku dalam hati.
Aku segera mencuci mukaku dan melangkah menuju kelas.
Sesampainya di kelas, aku dikagetkan dengan Lisa yang berteriak kepadaku.
"Rose!" Dia segera memelukku.
"Wae?" tanyaku padanya.
"Apa kau tau, Kookie tadi memberiku ini" katanya sambil menunjukkan kalung yang berada di lehernya.
"Jinjja? Ini sangat cantik." kataku padanya.
Kami berdua segera duduk ke bangku masing masing saat guru datang.
Tapi, guru itu tidak datang sendirian. Dia datang dengan..... sepertinya murid baru.
"Masuklah dan perkenalkan dirimu" kata guru itu.
Yang disuruh langsung maju dan memperkenalkan dirinya.
"Annyeonghaseyo, Seulgi imnida"
Sesaat aku mengingat ingat wajahnya. 'Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana?'
Tiba tiba aku teringat. Dia adalah...... ORANG YANG TADI BERSAMA JIMIN OPPA!
'Jadi namanya Seulgi? Dia anak baru ya? Dia cantik sekali. Sepertinya mereka memang berpacaran. Jika tidak, kenapa Jimin Oppa sangat dekat dengannya? Tapi, kenapa dia harus masuk ke kelas ini?!'
"Kau boleh duduk disana" kata guru sambil menunjuk ke arah meja dan kursi kosong di depanku.
Hebat sekali! Setelah aku bertengkar dengan Jimin Oppa, aku melihatnya bersama perempuan lain. Dan sekarang, perempuan itu duduk di depan bangkuku.
-
-
Krrriiiiinggggg
"Finally!!" aku dengar Jungkook berteriak dari bangkunya.
"Rose! Ayo ke kantin" sebelum aku bisa menjawab, dia sudah menarim tanganku. Yap, siapa lagi kalau bukan Lisa.
"Yah! Lisa, tunggu aku!" aku tertawa kecil saat Jungkook berusaha mengejar Lisa dan aku.
-
-
Sesampainya di kantin, kami mencari cari keberadaan Taehyung Oppa dan yang lainnya.
"Disini!" teriak sebuah suara yang tidak lain adalah suara Hoseok Oppa.
Kami segera menghampiri mereka. Aku duduk berhadapan dengan Jimin Oppa.
"Kenapa kau tidak duduk di samping Jiminie?" tanya Taehyung Oppa.
"Ani..." aku hanya bisa menundukkan kepalaku.
"Jimin Oppa!" teriak sebuah suara. Aku tau suara siapa itu.
"Seulgi! Kemarilah!" Yap, orang itu adalah Seulgi.
Seulgi tanpa basa basi langsung duduk di sebelah Jimin Oppa.
"Annyeong! Seulgi imnida" kata Seulgi ramah.
"Ne, annyeong! Kau kelas berapa? Aku sepertinya belum pernah melihatmu?" tanya Jennie Eonni.
"Aku baru pindah ke sini. Aku kelas 10, satu kelas dengan dia" kata Seulgi sambil menunjukku.
"Wah... Lalu, kenapa kau bisa dekat dengan Jimin?" sekarang, giliran Jisoo Eonni yang bertanya pada Seulgi.
"Aku adalah pacarnya. Apa dia tidak pernah memberitahu kalian?" Semuanya terkejut, sama seperti diriku.
"Jimin Oppa, apa dia benar?" tanya Lisa. Wajahnya menunjukkan amarah dan kekecewaan pada Jimin Oppa.
"Ne. Mianhae, aku tak pernah mengatakannya pada kalian. Dia ini pacarku dari dulu. Kami berteman sejak kecil" Jimin Oppa melingkarkan tanggannya di pinggang Seulgi.
Aku berusaha menahan air mata yang ingin keluar dari mataku.
'Aku tidak bisa menangis di sini. Tidak. Tidak di sini.' batinku berusaha menguatkan diriku yang sudah lemah.
Aku melihat ke arah Seulgi dan Jimin Oppa.
'Tentu saja Jimin Oppa akan memilih Seulgi daripada aku. Lagipula dia itu cantik dan langsing, tidak seperti aku yang gemuk ini. Mereka benar benar perfect couple. Apa yang membuatku berpikir bisa mendapatkan Jimin Oppa? Kemungkinannya hanya 0,00001%' Saat itu juga, aku merasa malu dengan diriku.
"Aku ke kamar mandi dulu ya?" aku pamit dan langsung berlari ke kamar mandi.
Lisa POV
Aku melihat Rose berlari ke kamar mandi.
Aku tahu, dia pasti terluka. Dia sudah mulai menyukai Jimin Oppa, dan sekarang Jimin Oppa malah berpacaran dengan orang lain.
"Aku pergi sebentar, ne?" Jimin Oppa langsung berlari entah kemana.
"Dia itu siapa?" tanya Seulgi tiba tiba.
"Dia teman kami, memangnya kenapa?" jawabku sinis.
Jujur saja, aku tidak suka dengan Seulgi sejak dia memperkenalkan dirinya di kelas tadi.
"Ani... kupikir tadi dia itu pelayan kalian di sekolah" Seulgi tersenyum remeh.
Brrakkk
"BERANI BERANINYA KAU BERKATA BEGITU TENTANG ROSE!!" kali ini Jennie Eonni yang berteriak.
"Aku hanya berkata dengan jujur. Kenapa kau marah? Aku bahkan tidak mengatakan apapun kepadamu. Tapi, kalau boleh ku katakan, kau sangat tidak cocok duduk di samping Taehyung Oppa" Dia tersenyum remeh lagi.
Kali ini, aku tidak bisa membendung amarahku lagi.
"BITCH! Shut Up! Kau terlalu banyak bicara. Kami pikir, kau adalah orang baik. Tapi, kau benar benar rendahan!" setelah kata kataku itu, Seulgi pergi.
Semua anak di kantin memandangi meja kami. Tapi, aku tidak bisa memikirkannya saat ini. Yang kupikirkan hanyalah Rose.
'Kuharap kau baik baik saja, Rose'
Annyeong!
Aku akhirnya bisa update lagi.
Maaf kalo kelamaan ya? :')Maaf aku cuma bisa buat chapter pendek kayak gini.
Aku lagi banyak tugas :' (Jangan lupa Vomment ya!! :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise [JiRose]
Fiksi Penggemar[DISCONTINUED] Janji, sesuatu yang mudah untuk diucapkan tapi sangat sulit untuk ditepati. Tapi, janji jugalah yang membuat orang percaya pada satu sama lain. *** "Kenapa kau melakukan semua ini? " "Aku sudah berjanji. Dan aku akan melakukan apap...