#2. Sehari with dia

25 8 0
                                    

Karena ada yang memanggil Rey apalagi itu salah satu anggota A4f. Sekarang ke adaan kelas Rey brisik dan ribut. Rey kesal karena dia sudah bilang kalau akan bertemu di TU dan kenapa dia harus ke kelasnya.

"Dihh...si Rey kok bisa di panggil sama kak Riffan yah.." suara ghaib.

"Ih...pengen deh kayak Rey..." suara ghaib.

"Rey tuh lu di panggil sama kak Riffan.." ucap Rio.

Rey melihat jam dan ternyata belum jam 09:00 dan masih jam 08:27. Mau gk mau Rey harus keluar kelas dan bertemu dengan kak Riffan agar kelas gk ribut.

"Kak..ayok ikut gua" tawar Rey dengan menarik tangan Riffan. Dan membawa Riffan ke rooftop yg jarang ada orang di sana.

"Rey lepasin...sakit tauuu" perotes Riffan, sebegitu kesalnya Rey menggenggam tangan Rifan dengan cara kasar.

"Lagi tadi kan gua udah bilang kak...ketemuan di TU.." jawab Rey dan melepaskan tangan Rifan yg sudah memerah.

"Hahahha...lu ini udh cantik tapi kok sok tau.." tawa Rifan.

"Lu tuh tadi di panggil sama pak Beno, lu di suruh panggil ketua osiiss" ucap Rifan.

"Ah bilang kek dari tadi" perotes Rey. Ia pergi dengan keadaan buru-buru.

"Untung lu cantik... coba lu ganteng gua gak bakal bilang lu cantik" ucap Rifan dengan senyum tipisnya (yaiyalah).

*****

Rey berlari menuju kelas ketua osis yg bernama Andrea Quiretta kelas 12.A.
Setelah Rey sampai ia sekarang menjadi pusat perhatian karena wajahnya yg cantik walaupun sedang ngos-ngosan.

Setelah Rey memanggil kak Retta yaitu ketua osis, ia tak lama kemudian menerima panggilan dari Riffan.

#anggep aja ini percakapan di telfon.

"Assalamualaikum...Rey lu di mana sih??" khawatir Rifan dengan ke adaan panik, karena Rey sangat di butuhkan di rapat itu.

"Waalaikumsalam...gue lagi di kelas kak Retta, emang ada apa kak??"

"Owh yaudah gue otw ke sono.." dengan nada yg sangat buru-buru.

"Kenaa Rey??" tanya Retta.

"Ini kak, sekarang kita ada rapat yg buat demo eskul, kak Retta bisa kan dateng??" ucap Rey.

"Kayaknya gk bisa deh Rey, soalnya gua ada ulangan susulan" jawab Retta.

"Berarti nanti gua yg mikirin buat acaranya....TIDAAKK....." batin Rey.

"Yaudah deh kak" jawaban Rey yg sangat menyerah, karena kalau rapat-rapat kayak gini biasanya Rey hanyalah main hp dan gk mikir karena Retta yg hanya mikir.

"Semangat Rey!!!" ucap Retta sambil menyemangatkan Rey.

Tak lama kemudian Rifan datang dengan ke adaan ngos-ngosan. Rey kaget dan terkejut.

"Reyyyy...." ucap Rifan dengan ke adaan capek karena ia berlari.

"Napas dulu kak.." ucap Rey.

"Ini juga lagi napes Rey, kalau gk napes gua mati"

"Hehehe.."

"Udah yuk sekarang udh mau jam sembilan tau" dengan mengenggam tangan Rey denga kuat sambil berlari.

*****

15:00 sore

Setelah rapat Rey pulang dengan Rifan. Yg sebenarnya ia gk mau kalau ia pulang bareng. Tapi karena terpaksa Rey pun mau. Ia berdua mampir di sebuah angkringan.

Story in My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang