Prolog

152 47 17
                                    


Cuaca hari hari terakhir ini selalu ramah. Matahari yang selalu tersenyum, burung burung yang bernyanyi, bahkan pelangi yang tak lupa datang menghiasi dunia dan membawa kebahagian untuk semua orang. Begitu pula hujan yang sudah lama lupa berkunjung untuk berirama dan membuat suara khas bersama tanah.

Dari banyaknya orang di dunia termasuk indonesia lebih suka bermain hujan untuk bersuka ceria dan bersenandung. Lain halnya dengan Adellia anantasya yang lebih suka bermain hujan hanya untuk menyembunyikan air mata yang selalu keluar membentuk lintasan air mata di pipinya. Hujan mungkin salah satu teman yang selalu ia ajak bicara untuk bercerita mengapa hidupnya seperti ini. Ia hanya akan menangis dan meluapkan kesedihannya bersama hujan.

Sejak kecil ia selalu melihat pertengkaran yang terjadi antara kedua orang tua. Hampir setiap hari orang tuanya selalu bertengkar. Ia selalu bertanya tanya apakah arti dari kata 'cerai' yang selalu papahnya ucapkan kepada mamahnya.

Ia bertanya pada tuhan, sebenarnya siapakah yang salah?

Sampai usianya yang beranjak remaja dan mungkin sudah banyak mengerti ucapan ucapan yang dilontarkan ayahnya kepada ibunya. Adel baru menyadari bahwa selama ini Mamahnya selalu menjadi budak Papahnya. Adel tak menyangka bahwa orang yang selalu membahagiakannya ternyata selalu membuat orang yang telah melahirkannya menderita.

■Hai semua!■

Terus baca ceritanya yah dan jangan lupa untuk vote and coment cerita ini oke. Ajak teman teman kalian buat baca ini, Pasti seru banget bisa cerita bareng temen yekan

Semoga kalian suka yah cerita pertamaku ini ^_^

Assalamualaikum..... Readers

SYAFIRANRS:)

DARKSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang