15. Serba baru

17 8 8
                                    

Assalamualaikum😊 apa kabar readers Darkside?? Gimana gimana kangen gak?

Yang lagi puasa siapa hayooo?

Maaf ya baru sempet nge up cerita ini lagi😂 ada yang inget terakhir kali darkside update cerita sebelum part ini?

Ya udah lanjut baca aja deh.

Happy enjoy😊❤

*vote aja dulu sapa tau lupa wkwk😂 jangan lupa komen oke*

"Gak, gak cocok!" tegas Adel.

"Oh jelek ya" pasrah Putra.

Adel terus saja marah tanpa tau kebenarannya terlebih dahulu. Putra jadi bingung mengapa Adel tiba tiba ketus terhadapnya. Padahal ia sedang menanyakan jenis potongan rambut yang cocok untuknya.

"Kamu kenapa? marah?" Suara Putra memelan.

"Tau, tanya aja google"

Putra hanya menuruti perkataan Adel, ia lansung merogoh kantung celananya dan mengambil ponselnya.

Putra menyalakan ponselnya dan langsung membuka browser tersebut.

Putra mengetuk icon mikrofon dan mulai berbicara.

"Ok google, Potongan rambut yang cocok untuk saya" ucap Putra kepada ponselnya.

Adel yang mendengar langsung membelalak tak percaya.

'So what, dari tadi dia nanyain potongan rambut? Astaga Adel kali ini lo bener bener bodoh kaya Melody' Adel terus memaki diri sendiri dalam hati.

"Baiklah, ini mungkin yang anda maksud" ucap asistent google tersebut.

Adel melirik ke arah Putra secara perlahan.

'Bodoh!!! Lo tuh kenapa jadi baperan gini del? Dasar Melody' Adel terus bergumam, menyangkut pautkan nama Melody di saat ia melakukan kebodohan.

Adel pun merasa malu atas perlakuannnya. Ia sangat malu dan mencoba untuk mengajak Putra bicara lagi.

"Yang itu cocok" Adel membuka suara.

Putra pun menoleh ke arah Adel.

"Udah gak marah?" Tanya Putra membuat Adel kikuk.

Adel hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Hebat banget deh mba" ucapan Putra membuat Adel mengerutkan keningnnya--Bingung.

"Kok hebat?"

"Dalam 1 hari mood kamu berubah ubah"

"Ahh itu bawaan pms kali" ucap Adel canggung.

"Oh, gitu" Putra hanya menganggukan kepalanya--Mengerti. Ia kembali menatap layar ponselnya.

"Ehmm.... Ziel gue bosen"

Putra tetap menatap layar ponsel, tetapi ia tetap mendengar perkataan Adel. Adel merasa sepeti di cuek-kan.

"Ihhh....Raziel gue butuh sesuatu yang bisa menghilangkan kebosanan gue" desah Adel sambil mengoyangkan lengan Putra.

"Lo denger gue kan yah" kesal Adel sambil memukul lengan Putra pelan.

Putra yang hanya mendengar celotehan Adel pun memutar bola malas. Ia menggerakan tangannya ke arah tangan Adel dan menggenggamnya. Yaps, Putra mengenggamnya. Mungkin itu satu satu cara Putra yang membuat Adel diam.

Jelas Adel langsung terdiam kikuk.

Setelah mereka keluar dari babershop, Adel menarik tangan Putra ke tempat bermain yang terdapat di mall tersebut. Tertera jelas tulisan besar di atas pintu masuk 'timezone'.

DARKSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang