2. penasaran

63 36 6
                                    


"Emangnya Raziel itu alergi sama manusia apa gimana sih sampe segitunya" Tambah Adel.

"Maybe" jawab Gizelle tanpa menatap ke arah Adel karena sibuk dengan hpnya.

"Ehhh... by the way...." ucap melody dengan sambil tersenyun ke arah Adel.

"Kenapa lo? Gila nya kumat?" tanya Adel dengan dingin.

"Zel, lo sadar gak sih klo dari Tadi si Adel manggil Putra dengan sebutan Raziel"

"Kayanya baru 2 kali" jawab Gizelle membenarkan.

"Ishh... lo mah" kesal Melody.

"Gak ada loh Del yang manggil Putra dengan sebutan Raziel kecuali lo. Biasanya sih yang lain manggil nya Putra" ucap melody jujur sambil menatap Adel tajam.

"Kenapa lo liatin gue kaya gitu? Lagian hak hak gue dong mau manggil dia siapa!" Tanya adel heran.

"Jangan jangan.....Lo suka sama si cowok buku kutuan itu" Lanjut melody dengan nada sok tau.

Plak

"Awww..... sakit kamprettttt" melody meringis kesakitan dipukul dengan buku yang cukup tebal.

"Sepertinya otak lo ngegeser dari tempatnya" Ucap Adel dengan geram nya

"Tuhan gak sejahat itu kok sama gue del!!" Melody tidak mau ngalah dengan Adel

"Eh iya gue lupa kalo lo kan gak punya otak ya" ucap Adel dengan nyolot.

"Adelll jahat banget sih, aturan mulut lo tuh dikasih saringan biar jernih semua omongan yang keluar dari mulut lo"

Adel tidak melanjutkannya karena malas sekali berdebat dengan melody yang hanya buang buang waktu saja menurut nya, ia langsung menengok ke arah Gizelle yang sedari tadi tidak mempedulikan dirinya berdebat dengan melody

"Ehh zel" ucap Adel sambil memukul kecil tangan Gizelle

"Udah puas berantem nya? Orang gak punya otak disuruh mikir, ya gini jadiya bikin lo bego juga" Ucap Gizelle dengan nada penekanan di beberapa kalimat lalu menoleh ke arah Adel.

"Udah kok hehe" tanpa dosa nya Adel bicara seperti itu.

"zel biasa nya si Raziel itu ke mana kalo istirahat" ucap Adel yang masih penasaran.

"Hah? Lo kenapa nanya gituan" ucap Gizelle dengan kaget nya

"Penasaran gue lama lama" jawab Adel

"Masa Lo ga tau si dia kan anak nya cuman temenan sama buku, dimana lagi coba tempat yang kaya akan buku buku " perjelas Gizelle agar Adel tidak penasaran.

Adel hanya menganggukkan kepalanya sampai seketika suasana yang tadinya tenang menjadi pecah karena ulah melody lagi.

"Woe ngomong berdua aja ga ngajak ngajak akohh nanti yang ke tiganya setan lohh!" ucap melody dengan alay nya sambil memukul meja

"Lo yang ketiga dan LO SETANNYA!!" Serempak Adel dan Gisel

Lagi lagi Melody menjadi sasaran empuk sahabatnya yang kalo ngomong suka jujur.

Guru pun masuk ke kelas dan pelajaran pun berlangsung hingga jam istirahat ke 2.

●●●●●

Teng teng teng

Bel para surga siswa siswi berkumandang, dan seperti biasanya siswa siswi yang lainya ke kantin.

Tidak dengan Adel, ia malah pergi ke sebuah perpustakan sekolah dan membuat teman temannya itu heran.

"Del lo mau ngapain?" Tanya Gizelle bingung melihat temannya masuk kedalam perpustakaan.

"Mau buang air besar, kalian duluan aja nanti gue nyusul" jawab adel asal.

"Hah?" Azel dan Melody dibuat bingung dengan pernyataan sahabatnya.

"Gila tuh anak, yang bener aja dia mau berak di perpustakaan" heran Melody.

"Ishh... please deh ya, udah cukup lo gak punya otak jangan sampe lo gak punya akal juga!"

"Kira kira.... apa yang direncanain Adel kali ini. Gue gak boleh kudet" ucap Melody penasaran yang ingin masuk ke perpustakaan juga.

"Lo gak usah kepo! Udah biarin ajah dia mau ngapain kek di perpus. Ayo ke kantin, atau gak gue seret nih!" Geram Gizelle sambil menarik tangan Melody dengan paksa.

"Ihhhh.... Gizelle lepasin!! Guenya kepo, guenya mau tau. Gizelle....." teriak Melody sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Gizelle yang seperti menarik mobil truk.

"Udah ayo, Lo gak usah cerewet dan gak usah ngurusin hidup orang! Hidup lo aja masih belum bener" ucap Gizelle sambil menarik Melody ke kantin.

Pandangan semua orang tertuju kepada Melody yang dari depan perpus teriak teriak minta tolong hingga sampai ke kantin.

●●●●●

Adel masuk kedalam perpustakaan sekolah. Ia tampak bingung seperti mencari cari sesuatu yang dari tadi ia pikirkan. Ia ingin mengakhiri semua rasa penasarannya karena ia tidak ingin terus menerus rasa penasarannya.

"Mana sih orangnya. Katanya temennya buku" gumam Adel mencari kesana sini sosok pria yang ia cari cari.

"Pokonya gue gak mau mati penasaran, gue harus cari tuh orang..." omelannya pun terhenti ketika melihat pria yang ia cari cari ternyata baru datang ke perpustakaan.

Nah itu dia orangnya ucap Adel dalam hati.

Adel langsung bersembunyi dan menutupi mukanya dengan buku. Ia berpura pura membaca dengan buku di depan mukanya.

Adel terus mengikuti pria itu secara diam diam. Sampai pria itu meletakkan beberapa buku di atas meja dan segera duduk untuk membaca buku.

Adel duduk di depannya dengan tenang sambil menutupi mukanya dengan buku. Sesekali ia menurunkan bukunya dan mengintip pria di depannya.

'Ngebosenin banget hidupnya tapi...kalo dilihat lihat lumayan juga.'

'Ihhh... apaan sih Lo Del, lo gak boleh suka!!' Ucap Adel dalam hati

Detik berikutnya Adel melihat lagi pria tersebut selama berdetik detik, tak di sangka Adel dan pria itu sempat kontak mata.

Adel langsung panik dan segera menutup mukanya dengan buku menutupi rasa malunya.

Ahhkk mampus keciduk gue Ucap Adel dalam hatinya lagi.

Adel kembali lagi melihat ke arah pria itu, tiba tiba pria itu udah tidak ada lagi di depannya.

"Lahhh kemana tu orang, masa di liatin gw aja udh ilang" Adel berbicara sendiri sambil menengok ke kanan ke kiri

"So what gue nyariin dia? Coba gue liat kebawah kolong meja siapa tau ada tu anak" ucap Adel

"Nyari siapa?" Ucap seorang pria dengan lembut

Adel sepontan kaget mendengar nya dan ia langsung....

■Hai Readers DARKSIDE■

Maaf yah klo ceritanya gak greget, semoga kalian suka ceritanya:)

Maaf kalo ada typo ataupun kata2 yang disingkat

Ajak teman teman kalian juga buat baca ini dan saling bertukar cerita^_^

Terus baca sampe selesai, jangan sampe ketinggalan satu part cerita ini oke:)

Jangan lupa vote dan komen yah makasih^_^

Assalamualaikum....

Salam SYAFIRANRS:)

DARKSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang