10. will you...

45 22 2
                                    

Sorry yah lama ngepostnya, banyak tugas soalnya😅.

Kalo ada masukan untuk cerita ini komen yah, agar aku tau di mana letak kesalahannya^_^

Buat kalian semua yang masih penasaran manasih si darksidenya, apasih gak nyambung ceritanya, kalian harus terus baca ceritanya biar tau alur ceritanya oke.

Makasih.

****

"Boleh juga" gumam Adel pelan.

Adel tengah serius melihat Putra yang dengan lincahnya memainkan piano membuat alunan yang begitu indah. Putra yang sedang asik main piano sekilas matanya melirik ke arah adel yang sedang memperhatikanya dengan lekat.

"Yah ketaian eh ketauan gue ngeliat dia terus" ucap Adel terkejut dan langsung sibuk melihat handphone di genggamannya.

Lagu yang dimainkan Putra pun selesai, Putra langsung turun dari panggung dan pergi menuju ke arah tempat di mana Adel duduk.

Adel tidak menyadari bahwa Putra berjalan ke Arah nya. Ia tak mau ketahuan bahwa ia sedang memperhatikan Putra sejak tadi.

Putra langsung duduk di depan Adel. Adel terkejut dan salah tingkah.

"Lo nga...ngapain di sini?" Ucap Adel gerogi.

"Sepertinya mba naksir sama saya ya?kamu terus aja ikutin kemana saya pergi" Ucap Putra percaya diri sambil menatap mata Adel. Penampilan Putra malam ini sangat berbeda. Yaps benar, kemana kacamat tua itu. Bajunya pun tidak terlihat seperti anak culun.

"Dih.. geer banget dah lu, lagian gue ke sini juga sama mamah gue. Gak guna banget gue ngikutin lo." Ucap Adel membela diri.

Putra tidak menjawab perkataan Adel lagi. Suasana menjadi hening seketika.

'Ishh apaan sih ini... gue kan bukan siapa siapa dia, gak punya masalah sama dia. Tapi kok bisa satu meja ama dia, diem dieman lagi. Ohh my god apa rencanamu?...' kesal Adel dalam hati sambil melirik lirik ke arah Putra.

"Udah akhhh gue mau balik, susah yah bergaul sama tembok!" Ucap Adel sambil berdiri dan pergi meninggalkan putra.

Putra tak menghiraukan gadis itu ia hanya sibuk memainkan hpnya.

"Dia begitu aneh" Ucap Putra sambil melihat ka arah punggung gadis itu yang sudah pergi menjauh.

●●●●●

Bulan telah berganti tugas dengan matahari. Matahari pun selalu melaksanakan tugasnya menyinari dunia, membawa kecerian di pagi hari.

Di hari kedua Adel liburan, ia ingin bermain ke pinggir pantai sendiri. Ia menceritakan dan memberi tahu laut semua masalah yang ia alami.

"Kenapa gue harus kaya gini?" Teriak Adel di pinggir pantai yang masih sepi.

"Tuhan tidak begitu adil padaku"

"Jika tuhan selalu menberi ku cobaan, lalu kapan tuhan akan memberikan ku kebahagian"

"Tuhan.... aku percaya padamu, bantu aku tolong"

"Pagi buta udah bikin polusi suara ajh" ucap seseorang yang sedang duduk di belakan Adel.

Adel terdiam dan malu karena mengingat perkataan yang baru di ucapkannya. Adel membalik badannya.

"Ma..maaf mas" Adel terkejut.

"Lo? Haha kayanya lo yang naksir ama gue kan, ngaku lo" Adel menghampiri orang yang berbicara padanya tadi.

"Maaf mba mataharinya ngga keliatan ketutupan mba" ucap Putra datar.

Adel terlihat tidak menyukai embel embelan 'mba' yang putra ucapkan. Memangnya ia penjaga toko?

DARKSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang