Part 4

137 17 0
                                    

"Haduh.. Kenapa malah jadi gini nggak dua-duanya gak salah mungkin emang sudah takdir nya" Mama Eunha.
.
.
.
.
"Tapi tante biar bagaimanapun harusnua saya jauh lebih menjaga Eunha" Kata Jihoon sanbuk Membungkuk. "Iya...Hoon tante gak marah sama kamu" Jawab Mama Eunha. "Yaudah tante nemuin dokter dulu ya Jihoon kamu jagain Eunha" Lalu Mama Eunha pun pergi menyisakan Jihoon dan Eunha Berdua.
Setelah beberapa menit Ruangan tersebut Canggung Jihoon memecah keheningan
diantara dia dan Eunha. "Sayang kamu masih marah soal aku sama SinB aku beneran gak ada apa-apa sama dia niat aku murni mau bantuin dia interaksi doang" Jelas Jihoon sambil mengelus tangan Eunha. "Nggak kok aku nggak marah" Eunha sambil menitihkan air mata. "Sayang jangan nangis Dong" Jihoon menghapus air mata Eunha. "Kalau kamu marah pukul aja aku" Tangan Jihoon mengangkat tangan Eunha untuk menyentuh Pipinya "Kamu bisa pukul ini kalo dia boong sama kamu" Eunha menjauhkan tanganya dari Pipi Jihoon "Nggak Hoon aku nggak marah aku cuman nggak nyangka kamu bisa berubah gara-gara aku kecelakaan aku akan selalu bersyukur karena pernah mengalami kecelakaan ini" Eunha menundukan kepalanya "Tapi kamu Janji harus berubah" Eunha mengacungkan jari kelingking nya. Jihoon menatap. Eunha dengan tatapan tak percaya "Ya aku janji" Ucap Jihoon sambil menautkan jari kelingkingnya.

Pendek banget ya :v

Only You °Jinha°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang