ch.2

45 6 6
                                    

Pertemuan adalah takdir, menjadi sahabatmu adalah pilihan, tetapi, jatuh cinta kepadamu, itu di luar pikiranku - Lauren Anderson
•••

Setelah beberapa menit akhirnya kami sampai disekolah. Aku dan William berjalan bersama menuju kelas. Aku dan William satu kelas dan kita juga duduk sebelah-sebelahan.
"What's up guuys" sapa Jessie. Ok, jessie itu temanku. Aku kenal dia sejak kelas 9 dan kebetulan kita satu SMA lagi. Jessie itu orang nya supel, berisik, suka hip hop, Gak bisa diem dan orangnya juga asik.
"Halo Jessie" jawabku. Aku dan William duduk dimeja paling belakang, William duduk di sebelah kananku. Kadang kita suka bercanda walaupun ada guru dan kadang kita juga dapet hukuman bareng.
Pelajaran pertama adalah, matematika.
Pelajaran yang bikin otak muter, kepala pusing, paling buruk pokoknya, apalagi gurunya yang makin bikin males buat belajar,namanya "Miss Mary". Miss Mary kalau udah marah, suaranya kayak geledek,raut wajahnya yang serem, pokoknya Gak akan ada yang mau ngeliat dia marah.

Waktu itu aku sama William pernah kena hukuman sama Miss Mary dan ya, bisa dibilang kita bikin dia marah.
Jadi waktu itu kita bosan, lalu William nulis sesuatu di kertas terus kertas itu di berikan ke aku. Lalu aku buka dan isinya itu gambar yang mirip sama Miss Mary dan ada tulisan 'Will you Mary me?' Dan aku disitu nahan ketawa dan aku balas 'kamu nanya Miss Mary? jadi mungkin jawabannya iya' belum sempat ku berikan ke William, Miss Mary sudah melihat kertas itu dan ya sudah pasti dia ambil dan dia baca. Setelah itu dia teriak "LAUREN,WILLIAM KERUANGAN SAYA,SEKARANG" teriak Miss Mary. Dan disana dia habis habisan marahin aku dan William, kami dapat poin Karna tidak mendengarkan guru saat menerangkan dan perilaku yang membuat guru tidak senang. Itu memang tindakan yang bodoh, tapi apa boleh buat. Tapi pengalaman itu, pengalaman yang seru bagi kami.

Pelajaran matematika yang membosankan pun lewat lalu di lanjutkan dengan pelajaran b. Inggris dan istirahat. Aku dan William berjalan bersama-sama ke kantin. "Lu mau pesen apa ren"tanya William kepadaku "Hmm...pesen kayak biasa aja lu tau kan favorit gua apa" jawabku "Ok tunggu ya gua pesenin"kata William lalu berjalan memesan makanan untuk ku dan dia. Aku mencari tempat meja dan 2 kursi kosong untuk makan, lalu aku melihat 2 kursi kosong dan meja kosong, lalu aku duduk disana sambil menunggu makanan yang sedang dipesan william. Tanpa menunggu lama william datang membawa makanan yang tadi sudah dipesan.
"Nah ini punya lu, ini punya gua, silakan tuan putri" kata William sambil memberikan makanan dengan gaya yang sangat formal dan sopan.
"Apaan si, Gak jelas" kata ku sambil mengambil sendok dan garpu untuk makan. Lalu William tertawa kecil.
Aku dan William makan bersama sambil mengobrol. "Eh Will, lu udah denger lagu barunya boy pablo belum, sumpah enak banget, gua di rumah Dengerin terus, lu udah denger belum Will? Will? William?" Tanyaku tetapi William tidak menjawab, saat aku lihat ternyata dia sedang melamun.
"Ish ni anak, ditanyain malah bengong, Woi!" Kataku dengan nada yang sebal dan berusaha membuyarkan lamunan William. "Hah? Apa? Apa tadi lu ngomong apa? Mau minta kentang gua? Nih ambil aja" kata William sambil menyodorkan kentang kepadaku. "Dasar Gak nyambung, siapa juga yang mau minta kentang punya lu, makanya kalau orang lagi ngomong dengerin, malah ngelamun" kataku. "Yauda deh maaf, emang tadi lu nanya apa?" Tanya William bernada manis, "Gak jadi males ngulang"kataku dengan nada sebal, "emang lu tadi lagi mikirin apa si sampe bengong begitu"tanya ku dengan nada heran, "oh tadi gua sebenernya ngelamun bukan mikirin sesuatu" kata William, "Lah terus ngapain ngelamun kalau Gak mikirin sesuatu?" Tanya ku dengan penasaran, "gua lagi ngeliatin seseorang" jawab William sambil berbisik, "hmm.. gua tau ngeliatin Amanda kan?" Tanya ku penasaran, "gitu deh" jawab William sambil tersenyum, "yeu, dasar" kataku.

Amanda adalah cewek populer disekolah, dia tinggi, cantik, pintar, dan banyak yang suka sama dia. Aku tahu kalau William suka sama Amanda sejak pertama kali sekolah di SMA. Menurutku, wajar William suka sama Amanda karena amanda tipe cewek idaman disekolah kami.
Kadang aku harus berpura-pura senang jika William menceritakan tentang Amanda dan menceritakan jika dia sangat menyukai Amanda. Tapi kadang, aku lelah dan sedih harus selalu berpura-pura senang ketika hatiku sebenarnya sakit. Namun aku senang jika William senang.

13-10-18

Inside outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang