Ch. 13

23 4 1
                                    

Berharap menurutku mudah, namun menerima bahwa apa yang aku harapkan tidak akan pernah terjadi, sangat sulit- Lauren Anderson
                                 •••

Didalam bioskop William dan Amanda duduk di depan kursi aku dan Dylan duduk.
Sepanjang film diputar, aku melihat william dan Amanda bercanda, tertawa bersama, bahkan kepala Amanda yang bersandar di pundak William.
Aku hanya duduk melihat 2 adegan sekaligus di mataku. Di film dan di kehidupan nyata. Rasanya berat melihat mereka begitu dekat, namun melihat William terlihat bahagia, aku berusaha untuk menerimanya.

Saat aku ingin mengambil popcorn, tidak sengaja aku menyenggol handphoneku, lalu terjatuh. Bioskop yang gelap, membuat aku kesulitan untuk menemukannya.

"Kenapa ren?" Tanya dylan,
"Ini, handphone gua jatoh"kataku sambil meraba lantai di sekitar kaki dan kursi bioskop yang aku duduki.

"Yaudah gua bantu cari" kata dylan,

Aku dan dylan terus mencarinya, dan tiba-tiba tangan kita bertemu, tepat dengan handphoneku. Lalu aku segera melepaskan tanganku dari tangan dylan dan juga handphoneku.

"Ini" kata dylan menyodorkan handphoneku,
"Makasih" aku mengambil handphone ku yang dylan sodorkan.

Lampu bioskop menyala, artinya pertunjukan sudah selesai.

Aku dan dylan segera berdiri dan menuju pintu keluar. Begitu juga dengan William dan Amanda.

"Ren? Mau langsung pulang atau makan dulu?" Tanya dylan,
"Makan dulu deh" kataku,

Aku dan dylan makan ditempat aku dan William sering kunjungi.
Lalu aku melihat Amanda dan William yang sedang bercengkrama sambil makan.

Seketika aku berubah pikiran, aku merasa aku ingin cepat-cepat hilang dari tempat itu.

"Ehm..lan, kalau kita pulang aja Gpp kan?" Tanyaku kepada dylan,
"Lho, tadi katanya mau makan dulu" kata dylan,
"Gak tau, tiba-tiba gua Gak nafsu makan, jadi...pulang aja Gpp kan?" kataku sambil tersenyum,
"Oh, Yaudah kalau gitu" kata dylan sambil tersenyum balik.

Aku dan dylan akhirnya pulang. Sesampainya dirumahku,
"Makasih lan, gua masuk dulu ya" kataku sambil membuka pintu mobil,
"Ren, tunggu" kata dylan,
"Iya?kenapa?" Tanyaku,
"Gua harap kita bisa terus begini, jujur aja gua seneng hari ini, bisa jalan bareng lu" kata dylan sambil tersenyum,
"Hm...iya lan, gua, juga seneng kok" kataku sambil tersenyum balik, lalu aku keluar dari mobil dylan, dan melambaikan tangan kepada dylan, dan mobil dylan pun mulai berjalan jauh dari rumahku.

Lalu aku masuk kedalam rumahku, dan saat setelah aku menutup pintu, saat aku berbalik, sudah ada mamah dibelakangku,

"Siapa tadi? Kayaknya bukan William" tanya mamah,
"Aduh mamah, kaget aku" kataku,
"Kalau ada apa-apa cerita dong, siapa tadi? Bukan William kan?" Tanya mamah dengan nada penasaran,
"Tadi, itu dylan, Temen sekolah aku" kataku,
"Ooh, kayaknya anaknya baik tuh" kata mamah,

Lalu aku hanya terdiam,
"Ngomong-ngomong, Tumben kamu Gak sama William, biasanya kalau pergi sama cowok, pasti sama william" kata mamah,
"William lagi sibuk" kataku dengan nada sedikit kesal,
"Sibuk?, ngapain emang dia?" Tanya mamah,
"Gak tau, aku ke kamar dulu ya mah" kataku sambil berjalan menuju tangga meninggalkan mamah,
"Kebiasaan ni anak, kalau di ajak ngomong" kata mamah.

Inside outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang