Ch. 12

42 3 6
                                    

Apakah wajar jika aku merasakan hal seperti ini? - Lauren Anderson
                               •••
'Berhenti menangis, berhenti menangis, berhenti menangis, stop, please, stop'

Aku berjalan ke ruang musik dan aku duduk pelan-pelan dikursi piano dan mulai memainkannya pelan-pelan.
Aku memainkan lagu for you by Gavin James.
Aku berusaha untuk tidak menangis dan Terus menahannya namun tangisanku mulai pecah lagi disaaat aku menyanyikan bagian lirik,

Well maybe I don't give up easily
But I know this is hard to see
But I wish time would slow down
So I could keep your heart around
If I can make you stay another day
I'll wait another day for you, and for you

Hatiku terlalu sakit, tapi apa yang bisa aku perbuat?, tidak ada.
•••

Sinar matahari menembus jendela, membuatku yang tertidur, terbangun seketika.
Aku melihat sekeliling,
'Ruang musik?' Batinku,
Aku tersadar, semalaman aku tidur di ruang musik, lalu aku melihat jam,
Sudah pukul 08.00.

Aku keluar dari ruangan musik lalu aku pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, lalu aku pergi ke dapur untuk sarapan.

Handphone ku berbunyi, ternyata pesan dari mamah,

Mamah: ren, hari ini mamah pulang ya, kamu udah sarapan?
Me: Ok mah, ini lagi sarapan
Mamah: oh Yaudah, mamah juga ni baru mau breakfast, Yaudah deh jaga diri ya nak
Me: iya mah

"Non, tadi ada yang nyamper kesini, cowok, tapi bibi Gak tau siapa" kata bi neli,
'Cowok?siapa, kalau William pasti bi neli udah kenal'
"Emang katanya mau ngapain bi?" Tanyaku,
"Katanya si, mau ngomong sesuatu sama non, tapi bibi bilang, non Lauren masih tidur, jadi dia nitip pesen katanya telepon dia" kata Bi neli,
"Dia Gak ngasih tau namanya gitu?" Tanyaku,
"Oh bilang-bilang, namanya....namanya, aduh saha nya, ini non, di, dilan" kata Bi neli dengan logat Sundanya,
"Dilan? Dylan? Maksudnya?" Tanyaku,
"Ohhh iya iya itu dylan maksudnya, susah atuh non namanya" kata Bi neli,
"Oh, Ok makasih ya Bi" kataku,
"Iya, Yaudah bibi kebelakang dulu ya, masih banyak kerjaan" kata bi neli,
"Iya" jawabku,

'Dylan, mau ngomong apa dia?' pikirku,
'Coba deh gua telepon'

Aku mengeluarkan handphone ku lalu aku menelepon dylan.

"Halo,Lauren" kata dylan,
"Halo lan, lu mau ngomong apa, tadi katanya lu dateng kerumah gua terus, lu mau ngomong sesuatu" kataku.
"Oh iya, tadi gua mau kerumah saudara gua, searah sama rumah lu, nah gua mampir sebentar, mau ngomong sesuatu, tapi katanya lu masih tidur, jadi gua bilang aja ke bibi lu suruh telepon gua " kata dylan
"Oh, jadi? Lu mau ngomong apa?" Tanyaku,
"Hm...gua pengen ngajak lu pergi nonton nanti malem,mau Gak?" kata dylan,
"Hm..gua Gak ada kegiatan apa-apa sih hari ini, Yaudah deh boleh, jam berapa?" Tanyaku,
"Nanti sekitar jam 5 sore gua jemput lu" kata dylan,
"Ok, see you" kataku,
"See you" kata dylan lalu menutup teleponnya.

'Gua belum denger kabar apa-apa dari William, apa dia lagi sama Amanda atau gimana' batinku,

Tiba-Tina ada yang mengetuk pintu kamarku,
"Maaf non, itu ada den William, dibawah" kata Bi neli,

'William!' Batinku,
Namun aku langsung teringat dengan perkataan William tadi malam,
Dia dan Amanda.

Lalu aku turun ke bawah menghampiri William,

Inside outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang