Ch. 6

29 4 4
                                    

Aku tidak tahu jika tidak ada dia di dunia, mungkin seperti dunia tanpa matahari, gelap. - Lauren Anderson
•••

Sesampainya dikelas, ternyata sudah ada guru IPA, aku dan William cepat-cepat duduk dan mengikuti pelajaran.

"Ok semuanya, hari ini kita ada group project, temanya tentang, solar system" kata guru IPA sambil menulis di papan tulis. "Ok, saya akan membagikan kelompoknya, satu kelompok, dua orang"kata guru IPA sambil bersiap-siap untuk menuliskan nama-nama di setiap kelompok-kelompok.
"Ok, kelompok pertama adalah, Lauren dan Mike, kelompok dua adalah, William dan Amanda, kelompok tiga adalah....." kata guru IPA membagikan kelompok.
William seketika sangat senang "YES" seru William, "gua sekelompok sama Amanda reeen, Yes, Yes"seru William yang sangat bersemangat, "Hmm, cie, selamat yaa" kataku sambil tersenyum kecil, aku tidak tahu kenapa, namun sebenernya aku tidak senang, aku tidak tahu apakah ini tanda cemburu atau bukan, yang jelas aku tidak tahu.

Bel pulang pun berbunyi, semua siswa bersiap-siap untuk pulang. Tiba tiba Amanda menepuk pundak William,
"William, kita kapan ngerjain tugas IPA, deadline nya si lusa" kata Amanda, "ehm,gimana ya, terserah lu aja deh, mau ngerjain tugasnya kapan" kata William, "oh ok, nanti gua line aja ya, kapan ngerjain tugasnya"kata Amanda, "o,Ok" jawab William dengan sedikit gugup.
"Yess, dia mau ngeline gua reen, mimpi apa gua Semalem"kata William dengan nada yang sangat senang, "eh dia ngeline lu cuman buat tugas, jangan seneng dulu"kataku, "yeu,tapi kan nanti gua bisa lanjutin chattan" kata William dengan senang, "terserah lu deh" jawabku.

Sesampainya di rumah, aku masih merasa sedih Karna William satu kelompok dengan Amanda, padahal seharusnya aku senang Karna William sekelompok dengan cewek yang dia suka, tapi aku tidak bisa membohongi diriku.
Tiba-tiba handphone gua berdering, ternyata yang menelepon adalah William,lalu aku angkat.
"Halo Will, ada apa" tanya ku
"Duh gua bosen nih, main skateboard yuk, ditempat biasa kita main" kata William
"Ok, Langsung ketemu di sana aja ya" kataku,
"Ok"jawab William.
Lalu aku menutup telepon dan langsung siap siap untuk ketempat aku dan William bermain skateboard dan mengambil skateboardku.

Sampai di sana, aku melihat William sudah menunggu sambil memainkan skateboardnya,
"Halo Lauren!" Kata William sambil tersenyum,
"Halo William"jawabku tersenyum balik, "nih gua punya burger, mau?" Kata William sambil menyodorkan burger kepadaku, "boleh, tau aja gua lagi laper" kataku sambil mengambil sandwich dari tangan William, kami berdua makan burger dulu sebelum bermain skateboard, aku sudah menghabiskan burger nya sedangkan William belum, "aduh, lama amat deh makannya"kataku, "gua Gak bisa cepet-cepet,harus menghayati"kata William sambil mengunyah burger nya, lalu aku mengeluarkan handphone ku dan mengambil foto William yang sedang makan burger,

Sampai di sana, aku melihat William sudah menunggu sambil memainkan skateboardnya,"Halo Lauren!" Kata William sambil tersenyum,"Halo William"jawabku tersenyum balik, "nih gua punya burger, mau?" Kata William sambil menyodorkan burger kepadaku, "bo...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu aku tertawa karena di foto terlihat sekali bahwa William sedang menghayati memakan burger.
"Ngapain lu, motoin gua ya?"kata William,
"Ahaha iya" kataku sambil tertawa,
"Awas aja ya nanti gua Bales" kata William mengancamku,
"Yaudah" jawab ku sambil tertawa.

Tak lama kemudian William sudah menghabiskan burger nya dan kami pun mulai bermain skateboard.

Dari dulu, kami sudah sangat sering bermain skateboard disini, kadang kami bermain balap skateboard dan waktu itu aku pernah jatuh dan cedera.

Saat aku sedang bermain skateboard, William berhenti dan memanggil ku, lalu aku menengok kebelakang ternyata William sedang memfotoku, lalu aku melanjutkan bermain skateboard, namun William seperti nya masih sedang sibuk memfotoku.
Tapi aku masih saja memikirkan tentang kelompok IPA tadi, tidak tahu kenapa, aku masih memikirkan hal itu,
Sampai tidak sadar skateboard ku melewati batu kecil lalu aku skateboard ku menjadi tidak seimbang.
"Lauren awas!" Teriak William, lalu dia berlari,
Aku terjatuh dan aku meringis kesakitan, "aww, aduh" ringis ku kesakitan, lutut ku terluka dan kaki ku keseleo.
William menghampiriku dan aku bisa melihat dia sangat panik.
"Lauren, lu Gpp?!" Seru William sambil mengecek ke adaan ku, "tuh kan luka" kata William, lalu dia menyentuh kaki ku yang keseleo tadi, "adu du, sakit" kataku kesakitan, "sorry, Yaudah kita pulang aja yu, lu masih bisa berdiri?" Tanya William, "bisa kok" jawabku sambil menahan sakit. Saat aku ingin berdiri aku kembali terjatuh karena kaki ku terasa sangat sakit.

"Sini lu gua gendong aja, kaki lu masih sakit, nanti tambah parah lho" kata William, "Gak usah,Gpp,gua bisa kok, aw" kataku sambil meringis kesakitan,
"Gpp gimana, udah sini gua gendong, harus, Gak usah ngeyel" kata William sambil menggendongku dari belakang.

Sepanjang perjalanan, aku digendong oleh William, dan sebenarnya, aku merasa senang.
"Makanya jangan ceroboh, jadi jatoh gini kan" kata William, "iya maaf, tadi gua Gak liat kalau ada batu kecil" kataku meminta maaf,
"Iya lain kali liat-liat" kata William, "eh Btw, berat lu nambah ya?, kok berat gini" kata William, "Enak aja, Yaudah turunin gua aja" kataku sebal, "iya-iya, bercanda elah" kata William sambil tertawa kecil, "lagian" kataku sebal, lalu William tertawa.

Sesampainya dirumah ku, William mengobati luka di lutut ku dan mencoba memijit kaki ku yang keseleo tadi.
"Aduh! Sakit! Pelan-pelan" ringisku kesakitan,
"Iya, sorry, nih gua pelan-pelan" kata William,
"Eh tadi lu fotoin gua kan? liat dong" kataku,
"Nih liat aja" kata William sambil memberi handphone nya kepadaku,
Lalu aku membuka galeri,

"Aduh! Sakit! Pelan-pelan" ringisku kesakitan,"Iya, sorry, nih gua pelan-pelan" kata William,"Eh tadi lu fotoin gua kan? liat dong" kataku,"Nih liat aja" kata William sambil memberi handphone nya kepadaku,Lalu aku membuka galeri,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik kok"kata William, "yeu bisa aja"kataku merasa sedikit malu.

William yang selalu ada untukku, membuat aku sangat bersyukur dan sangat senang, tapi aku berpikir jika aku jujur kepada William, apa yang akan terjadi, aku takut, namun aku tidak bisa terus membohongi perasaanku sendiri.

"Kenapa lu ngeliatin gua begitu, ganteng ya? Emang iya" kata William dengan percaya diri sambil sok sok membenarkan rambut dia, "idih geer siapa juga yang liatin lu" jawabku, "bohong, dari tadi lu liatin gua mulu" kata William "jangan jangan lu suka lagi sama gua" sambung William, "HAH E ENGGAK LAH,IDIHH" kataku luarbiasa kaget, "yeu biasa aja kali, bercanda kok" kata William sambil mengacak-acak rambutku.

'Huft, hampir aja, sumpah kaget gua'

Hari ini William menjadi moodboosterku, tadinya aku sangat sedih Karna kelompok IPA tadi, namun William yang membuatku tersenyum lagi, aku tidak tau apa jadinya jika William tidak ada disini.

15-10-18

Inside outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang