Aerio : Olivia, Hana dan Archie

315 43 0
                                    


Saat ini, manusia mengalami masa kegelapan. Penjarahan dimana-mana, krisis global, tak ada lagi perdamaian dan semuanya terasa seperti tak ada lagi harapan untuk bertahan hidup. Banyak juga permasalahan seperti sampah yang terus menggunung, persoalan sosial yang seakan-akan menjadi kebiasaan sehari-har dan hal-hal yang semakin menggelapkan kehidupan didunia ini.

-w-

"Olivia! Kamu masih lama?"

"Sebentar lagi, larutannya belom siap..."

"Kamu masih aja ya menggunakan bumbu kadaluarsa..."

"Maa, setidaknya, ini bukan buat diminum kok."

"Iya aja deh..."

Kami, grup yang bertahan hidup semenjak perang besar yang terjadi selama 5 tahun terakhir karena terlalu banyak proyek ambisius yang dibuat oleh seluruh negara yang ada didunia ini yang menyebabkan pertumpahan darah, kerusakan lingkungan dan juga banyak sumber daya alam dan manusia yang akhirnya terbuang begitu saja.

Kami terdiri dari 3 orang, aku Olivia bertindak sebagai pengemudi dan pemimpin dalam grup ini, kedua rekanku, bernama Hana dan Archie, bertindak sebagai scout dan juga pengumpul barang yang setidaknya bisa berguna dalam bertahan hidup. Tetapi dalam grup kami tak ada seorang lelaki. Karena, mereka lebih memilih berkumpul dengan teman mereka dibanding dengan kami.

"Oh iya, Olivia, kita bergerak kemana lagi?"

"Disini sumber dayanya sudah mulai menipis..."

Aku pun berpikir sejenak.

"Kalian punya kemampuan menembak sebelumnya?"

Mereka pun berpikir sejenak sebelum mengatakan kalau belom pernah menembak dalam hal apapun.

"Haa... kalau belum begini tampaknya rencana untuk menuju ke arah utara kudu dirubah deh."

"Memangnya kenapa kalau ke utara?"

"Disana banyak sumber daya yang bisa dimanfaatkan. Tapi..."

"Tapi?"

"Banyak juga yang mengincar isi kota itu. Bisa dipastikan bakal muncul battle royale habis-habisan disana."

"Bener juga ya... sistem sekarang benar-benar yang bagus cuma di blok ZZ itu pun masuk kesana kita kudu pakai semacam paspor yang kita tidak punya."

"Satu satunya harapan ya blok NCE yang kita bakal tuju namun dengan konsekuensi battle royale..."

"Hm... nampaknya kita ambil blok NCF yang persis disebelahnya deh."

"Kenapa?"

"Persediaan senjata disana melimpah sih..."

"Kamu serius? Takutnya banyak pasukan yang juga berkumpul disana..."

"Pergerakan saat ini belom terlihat. Sebaiknya kita bergegas."

"Kau benar. Ayo naik!"

Kami pun bergegas naik ke mobil kami yang dimodifikasi dapat meminum segalanya. Sampai-sampai air yang dicampur dengan bumbu kaldu instan kadaluarsa pun bisa menyalakan mesin ini. Maa, lebih baik daripada bergantung terhadap jatah bensin yang semakin menipis bukan?

Beberapa jam setelah perjalanan, kami pun sampai di blok NCF dan bergegaslah menyusup untuk mengambil senjata dan tentu saja armor untuk bertahan hidup. Archie pun mengambil machine gun dan sebuah pistol. Hana memilih menggunakan rifle dan aku lebih memilih menggunakan pistol dua buah. Lengkap dengan peluru cadangan yang tentu saja kami borong menuju mobil kami.

GenreFest 2018: DistopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang