Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Alarm terus berbunyi kencang sehingga membuat pemiliknya yang sedang tidur merasa terganggu. Beberapa menit yang lalu alarmnya sudah ditunda beberapa saat. Namun, beberapa menit kemudian alarm kembali berbunyi. Itu benar-benar membuat sang pemilik marah. Segera ia membanting alarmnya ke lantai. Sang pemilik tidak peduli jika alarmnya rusak. Terpenting ia bisa kembali tidur tanpa ada yang mengganggu.
Tak lama berselang. Bunyi ketukan pintu kembali mengusiknya. Ia mendengus, menahan amarah yang mulai meluap. Semalam penuh ia tidak tidur akibat tugas yang menumpuk dan harus dikumpulkan sehingga ia merelakan tidur malamnya dan berkutat dengan tugas-tugas yang tak pernah habisnya.
Faleshia menutup wajahnya dengan bantal dan hendak menlanjutkan tidurnya. Tetapi....
"Non bangun, hari sudah siang. Sekolah Non." Asisten dirumah Faleshia berteriak dari balik pintu kamar Faleshia, berusaha membangunkannya. "Coba non liat jam." Lanjutnya.
"Arrrgghhh... Bibi berisik!" Faleshia menggerutu. Ia menuruti apa yang diperintahkan asistennya. Dengan keadaan setengah sadar ia menoleh ke arah nakasnya dan melihat tidak ada jam disana. Ia sempat berpikir kemana jam tersebut pergi. Apakah ia lari? Mustahil, batin Faleshia. Tapi ingatannya kembali bahwa jam nahas itu ia banting ke lantai.
Lalu ia mengambil ponsel dan membuka lockscreennya. Ia melihat jam dan dan tak ada tanda-tanda yang berarti untuknya.
"Baru jam setengah tujuh, Bi." Teriak Faleshia santai dari kamarnya.
Bi Minah heran mendengar jawaban Faleshia yang begitu santai. Setelah berpikir sejenak, Bi Minah menyuruh Faleshia sarapan dan hanya mendapatkan anggukan dari Faleshia. Meskipun ia tahu bahwa Bi Minah tidak akan melihatnya.
~~💧~~
"Bi, Papa mana?" Tanya Faleshia setibanya ia sampai di ruang makan.
"Oh sudah berangkat duluan, Non." Jawab Bi Minah sopan.
Faleshia hanya mengangguk. Ia sudah biasa menghadapi situasi ini. Kurang kasih sayang dari orangtuanya. Mamanya sudah lama meninggalkannya dan sekarang Papanya sibuk dengan urusannya. Faleshia merasa seperti anak yatim piatu meskipun orangtuanya masih lengkap.
"Ya sudah bi, Feli berangkat dulu ya." Faleshia pamit dan mengambil roti yang masih tersisa.
Ia berlari ke arah garasi yang ada disamping rumahnya. Ia masuk ke dalam mobilnya melemparkan tasnya ke jok samping. Tak lupa ia melihat arlojinya yang menunjukkan pukul 6.48 wib. Ia mengira-ngira jam berapa ia akan sampai ke sekolah, sedangkan bel berbunyi jam 7.
Faleshia tersenyum jahil. Segera ia menginjakkan pedal gas dan mobil melaju melewati pagar rumahnya. Ia pun menambah laju kecepatan mobilnya. Ia berteriak senang. Di jalan raya pun ia tetap mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sama. Bunyi klakson dari mobil lain akibat ulahnya tidak membuat ia menurunkan kecepatannnya malah semakin ia tambah. Ia harus sampai ke sekolahnya tepat jam 7, kalau tidak ia akan terkena masalah.
Sesampainya di gerbang sekolah, ia membunyikan klaksonnya dengan suara yang keras, sehingga pak satpam yang bernama Jumaidi itu pun terlonjak kaget. Ia membuka kaca mobilnya.
"Pak, Pak. Jangan ditutup dulu gerbangnya. Mobil saya mau masuk." Faleshia berseru.
"Kenapa telat? Sedangkan bel sudah berbunyi."
"Aduh Pak... baru juga telat dua menit. Buka dong pak. Lagian guru juga belum masuk ke kelas."
Pak Jumaidi mendengus, segera ia membuka kembali gerbang yang hendak ia tutup.
"Makasih Pak Jumaidi yang keren parah." Puji Faleshia tersenyum senang dan hanya mendapatkan respon gelengan kepala dari Pak Jumaidi.
Ia langsung mengendarai mobilnya menuju parkiran dan memakirkan mobilnya dengan tertib. Faleshia mengambil tasnya dan segera berlari menuju kelasnya yang berada di lantai 3. Karena yang mengajar di jam pertama adalah Ibu Susi, guru ppkn yang terkenal killer di sekolah.Jika ia terlambat sedikit pun ia akan dihukum. Hukumannya pun bukan hukuman berdiri di tiang bendera atau membersihkan wc tetapi keliling sekolah dan masuk ke kelas 10 sampai 12 dengan tulisan "SAYA TERLAMBAT" yang talinya tergantung di leher. Itu cukup membuat Faleshia bergidik ngeri.
Sekolah Faleshia termasuk sekolah yang elit. Yang siswanya rata-rata berotak pintar. Semua fasilitas sekolah pun lengkap. Tetapi peraturannya pun juga lengkap.
Sesampainya Faleshia di kelas, ia mengendap-endap melihat ke bangku guru yang ternyata masih kosong. Itu berarti guru belum datang. Faleshia menghela nafas lega. Di depan kelas, ia merapikan seragamnya, tak terkecuali rambut. Ia masuk dengan gaya jutek andalannya. Kepala sedikit terangkat ke atas. Faleshia sangat menjaga imagenya.
Faleshia salah satu murid yang disegani siswa-siswi di sekolah. Tetapi ia tidak memperdulikan orang lain terhadapnya. Sikap bodo amat yang dari kecil ia idapkan membuatnya tidak peduli dengan itu. Tetapi terkadang sifat Faleshia susah ditebak. Terkadang ia cuek, terkadang ia baik, terkadang ia jahil dan sebagainya. Di sekolah ia merasa seperti murid layaknya pelajar seperti umumnya. Datang ke sekolah dan belajar.
Ia duduk dibangkunya, bersama Resha yang menatapnya heran. Faleshia yang melihat tatapan temannya yang heran itu lalu bertanya.
"Kenapa lo?" dengan bertanya nada-nada judes. Perlu diingatkan bahwa Faleshia kadang-kadang berbicara sangat judes dan....suka ngegas.
"Oh nothing." Resha sedikit terperanjat.
"Tumben telat, kenapa?" tanya Resha lagi.
"Gue semalem begadang. Ngerja tugas Buk Helmi yang segunung. Ngasih tugas nggak tanggung-tanggung."
Resha sontak tertawa melihat ekspresi wajah Faleshia yang kesal. Ekspresi Faleshia sangat lucu jika ia sedang merasa kesal.
"Dih... malah ketawa. Gue serius!" Faleshia menatap Resha sinis.
"Oke-oke, santai. Gue punya berita bagus buat lo." Resha tersenyum.
"Apaan?"
"Hari ini Bu Susi nggak masuk." Ucap Resha senang.
"Oh." Jawab Faleshia singkat, membuat Resha lagi-lagi heran. Sebab Resha tahu bahwa Faleshia tidak suka pelajaran ppkn. Meskipun Faleshia tidak suka pelajaran tersebut namun nilainya tetap bagus. Resha terkadang bertanya-tanya terbuat dari apakah otak Faleshia?!
"Gue mau tidur. Jangan diganggu!" Ucap Faleshia menenggelamkan wajahnya di atas meja.
Tiba-tiba..........
DUAAARRRR......💣💣💣
Heyyooo gaes....I'm come back💙Gimana-gimana ceritanya?
Maafkan kalo ada typo bersebaran:')Slow or fast?
Oke segitu aja, see you bye bye😘💙
Jangan lupa vomentnya ya readers❤

KAMU SEDANG MEMBACA
FELICE
Fiksi RemajaKebahagiaan adalah pilihan hidup yang banyak diinginkan oleh manusia. Kebahagiaan sejati lebih tepatnya. Tetapi kebahagiaan sejati tidak akan pernah ada. Pasti di setiap hidup, seseorang akan mengalami yang namanya kesedihan. Begitu pun dengan kehid...