Cemburu Itu ...

197 9 0
                                    

Ardit sedang berjalan cepat menembus koridor sekolah. Dadanya panas, hanya terasa cemburu yang sangat tinggi. Tempat yang ingin dia tuju sekarang hanyalah ruang kepala sekolah. Dengan berbekal foto Sara dan Altaf yang memanjat tembok, Ardit dapat dengan mudah membuat mereka berjauhan.

Jackpot !!

Keesokan paginya, Sara Dan altaf dipanggil ke ruang kepala sekolah,

"Menurut kalian, apakah membolos dan kabur dari sekolah merupakan perbuatan terpuji?" Ucap Pak Kasek dengan pelototan horornya.

"Ya ... kan saya dikeluarkan dari kelas pak, daripada gabut duduk doang di koridor ya mendingan bolos sekalian." Ucap altaf dengan wajah tanpa dosanya.

"Menurut kamu bagaimana, Sara?"
Tanya lagi Pak Kasek pada muridnya.

"Udahlah pak, saya males debat ngebacot doang," untunglah Kepala Sekolah ini sabar.

"Baiklah, karena jawaban kalian sama sekali tidak memiliki unsur penyesalan, kalian saya hukum membersihkan mushola selama sebulan," titah Pak Kasek final.

Setelah mereka berdua keluar dari ruangan Kepala Sekolah, tangan Sara secara spontan ditarik menuju ke lorong sempit pojok sekolah.

Sara hanya kaget. Sudah lama sekali mereka tak berpegang tangan. Saat mereka pacaran, Ardit hanya selingkuh saja.

"Apaan sih, Dit !!"

"Lo yang apa - apaan, baru dua hari kita putus, lo udah sama yang lain aja."

"Idih, najis amat bacotlu. Mending gue deket sama yang lain setelah putus. Daripada lo, belom juga dimaafin udah selingkuh lagi aja,"

"Lo yang salah, bangsat !!" Kini emosi Ardit sudah di puncak yang terpuncak. Melihat mantan yang seharusnya bukan miliknya lagi, dekat dengan orang lain kenapa rasanya semenyebalkan ini? Ardit sendiri tidak tahu.

"Lo yang selingkuh, dan lo bilang gue salah? Ngerti goblok ga? Udahlah gue bener - bener males ngebacot." Tukas Sara yang pergi tanpa permisi.

Dalam lorong gelap itu, Ardit sendirian.

Rasanya tak pernah sesakit ini,
Tak pernah begini,

Ketika mereka bersama, Ardit bebas selingkuh.

Ardit selingkuh karena,

Ardit tau, Sara pasti memaafkan dia.

Namun mungkin Sara terlalu lelah.

Akhirnya mereka berpisah.

Namun harusnya Ardit senang dan punya pengganti Sara yang lebih baik.

Tapi kenapa,

Rasanya sakit melihat Sara tak di dekatnya lagi.

BalikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang