Mampus Terungkap

153 8 0
                                    

Entahlah harus bagaimana lagi Ardit memisahkan mereka berdua.

Ya, dia tau. Ardit itu hanya mantan dan tidak berhak mengurusi hidup sara lagi. Tapi harusnya Sara sadar. Ardit itu bosan.

Dan ketika mereka pisah, Ardit rasa itu tak akan merubah apapun dan kehidupannya akan berlangsung normal. Tapi nyatanya tidak.

Ada rasa kehilangan dan ingin memiliki kembali. Sebutlah lelaki ini kurang ajar. Memang. Dia tak tahu mengapa begini.

Memang Sara sekarang bukan miliknya. Tapi tak ada yang boleh mempunyai Sara selain dirinya. Katakanlah egois. Memang.

"Bangsat!! Makin deket aja sih!"

Selingkuhan Ardit yang kala itu diketahui mantannya pun datang. Yah, meskipun sudah putus tapi selingkuhan tetap harus dipertahankan. Menurut Ardit.

"Ngapain sih, beb. Kamu kenapa?"

"Diem, lo. Bacot,"

"Aku udah baik gini biar kamu seneng, dan reaksi kamu begini? Ayah lo ngajarin apa sih?"

"Lo udah ngga tau malu jadi selingkuhan masih nanyain ortu? Woy, ayah lo ngajarin jadi pelakor?"

"Dit, gue gini gara - gara lo ya!"

"Bajingan! Diem ga? Bacot mulu!"

Perempuan itu akhirnya tersungkur dan segera pergi setelah ditampar oleh si cowok.

Ardit itu kasar jahat dan tukang pukul. Tapi Sara tak tahu itu. Setahu Sara, Ardit hanya tukang selingkuh.

Sara tidak tahu saja, jika pacarnya melampiaskan kebiasaan ringan tangannya hanya pada selingkuhan. Bukan pada pacar resminya.

Salah ya tidak menyakiti pacar sendiri? Ardit bingung harus melampiaskan jiwa psikopatnya pada siapa.

BalikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang