"Eh, Sar!! Gue yakin lo pasti kaget setelah denger berita ini."
"Udah deh, tinggal ngomong aja." Tukas Sara. Ia masih kesal dengan sosok misterius yang melaporkannya pada kasek.
"Lo kemarin dapet hukuman kan? Nah, yang ngelaporin lo itu si Ardit."
"Sumpah?? Gue nggak habis pikir. Sebelum ini juga, biasanya bolos sama gue."
Sial, kenapa Sara harus mengingat masa - masa indah itu. Saat Ardit bolos bersama Sara.
"Ciee yang gamon, balikan gih."
Tidak!
"Ngelunjak banget sih tuh orang, jadi mantan juga."
Tibalah istirahat. Sara dengan tak tahu permisi menghampiri kelas Ardit dan menggebrak meja sang mantan.
"Mau lo apaan sih!!"
"Tau dari mana lo?" Ucap Ardit dengan ekspresi tenang seolah tak berdosa. Dia tahu, Sara mempuntai banyak mata - mata. Meskipun dia tak perdulian.
"Nggak usah banyak bacot, apa mau lo?"
Menurut Sara, dia sudah cukup normal meredam emosinya.
"Gue mau kita balikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Balikan
Teen FictionMantan itu barang bekas. Sudah dibuang, berarti nggak boleh diambil. Terus, balikan itu salah ya? Enggak sih. Tapi kalau yang ngajak balikan nggak meyakinkan dan dipastikan bikin sakit hati? Yakin masih mau?