"Ka- kapan?" Tanya Xiumin terbata-bata. Oh c'mon, mereka baru saja mempererat tali persaudaraan mereka, masa Nayra sudah dipanggil untuk pergi melakukan misi?
"Sekarang oppa.." ucap Nayra lesu.
"Bworago?! Sekarang?!" teriak Baekhyun refleks. Yang lain hanya membulatkan mata mereka, sementara Chanyeol hanya mendengus. Entah kenapa.
"Mianhae oppa, Nayra harus pergi" Nayra berucap lesu. Ia langsung berlari ke kamar untuk mengganti bajunya dan menghindari tatapan tak nyaman seluruh kakak nya.
Nayra mengganti bajunya dengan celana jeans hitam, kaos putih gading, dan sepatu Fila putih. Dengan cepat Nayra turun kembali dan mendapati ke-9 kakak nya masih terdiam di ruang tengah.
"O- oppa, Nayra pamit ya" izin Nayra terbata-bata. Yang lain hanya diam tak menanggapi. Hati mereka penuh dengan rasa ke khawatiran.
"Kembali lagi dengan keadaan sehat ya Nay" akhirnya Suho membuka suara. Dengan senyum lirihnya, Suho menghampiri Nayra dan memeluknya erat. Merasa berat ketika sang adik pergi untuk mengorbankan nyawanya.
"Iya oppa" Nayra membalas pelukan Suho dengan erat. Satu persatu mereka memeluk Nayra. Dan yang terakhir adalah Chanyeol. Chanyeol hanya memandang Nayra.
"Hati-hati" ucap Chanyeol singkat lalu berlalu menuju ke lantai atas tanpa menoleh kebelakang lagi.
Nayra yang mendengar itu tersenyum hangat. Setidaknya ada satu kata yang keluar dari mulut Chanyeol.
"Nay jangan sampe luka ya" Baekhyun mengelus surai Nayra.
"Ne oppa!"
*****
'Kiyra, pintu belakang'
"Ready Chocho"
'On three. One..'
"Two.."
'three!' "three!"
BRAK!!
"HANDS UP!"
Teriakan Nayra dan Choi menggema satu ruangan. Suara senjata membuat suasana semakin mencekam. Ruangan kecil itu semakin pengap saat Nayra dan Choi berserta beberapa polisi masuk.
Kedua orang yang bernotabe buronan mereka mengangkat tangan nya dengan cepat. Tak ingin sebuah peluru bersarang di tubuh mereka. God, membayangkan nya saja dapat membuat tubuh kita meringis.
Nayra dan Choi dengan cepat menghampiri kedua orang tersebut lalu memborgol tangan mereka dan memeriksa tubuh mereka. Apakah ada bom atau tidak.
Setelah dinyatakan aman, Choi dan Nayra memberikan kedua buronan itu ke tangan polisi. Tugas mereka cukup sampai situ saja. Polisi menutup wajah kedua buronan mereka dengan sebuah kain. Karna diluar sudah penuh dengan wartawan yang meliput secara live.
Seharusnya hal tersebut tidak diperbolehkan, karna daerah tersebut masih sangat berbahaya. Dan juga wajah Nayra dan Choi tidak boleh diperlihatkan ke publik. Demi menaikan rating siaran tv, mereka rela membahayakan nyawa mereka sendiri.
Team Odum juga memutuskan memakai masker hitam untuk menutupi wajah mereka selama berada di Indonesia.
Tak!
"Bajingan! Ngapain kamu?!" Nayra dan Choi menoleh ketika mendengar teriakan seorang polisi.
Mereka tak mengerti apa yang polisi itu teriaki. Namun yang pasti, jika ada yang berteriak, ada sesuatu yang tidak beres.
"Shit! That's a time bomb!" Umpat Choi. Semua orang yang ada di dalam situ langsung panik.
"Oppa, ini kan tempat permukiman! Banyak orang yang tinggal di daerah sini" jelas Nayra menggunakan bahasa Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Agent & Her Stepbrothers
Fanfic[ EXO ] OT 9 Kim Nay-ra. Remaja cantik yang kehilangan kedua orang tua nya saat masih kelas 2 SD, ditemukan seorang direktur perusahaan yang bekerja dalam asuhan negara. Internasional Secret Agent Corp, ISAC. Nayra akhirnya menjadi seorang agent rah...