Chapter 04 - Gemuruh Petir Menyapa

1.3K 225 36
                                    


I wrote your name over and over-on scraps of paper, in books and on the back of my wrists.
I carved it like sacred markings into trees and the tops of my thighs. Years went by and the scars have vanished, but the sting has not left me. Sometimes when I read a book, parts will lift from the pages in an anagram of your name. Like a code to remind me it's not over.Like dyslexia in reverse." -Lang Leav

Chapter 4 - Gemuruh Petir Menyapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 4 - Gemuruh Petir Menyapa

|

|

Kamar besar yang awalnya rapi itu berubah lagi menjadi berantakan. Baju, kertas, buku-buku, bahkan laptop berserakan di atas lantai marmer itu. Meja kerja di tempat itu jauh terlihat lebih rapi—tidak ada satupun barang di sana kecuali lampu meja dan dua buah frame photo.

Yoon Mi ingin membangunkan putranya, kembali menghela nafas lelah. Kepalanya menggeleng-geleng kecil melihat semua ini. Sampai akhirnya ia melangkahkan kakinya dengan sebuah nampan yang berisi satu set menu sarapan. Roti, telur, bacon dan segelas susu hangat.

"Yunho , bangunlah." Suara lembut Yoon Mi bersenandung di ruangan sunyi itu. Setelah ia meletakkan sarapan di meja kerja Yunho, ia berjalan mendekati tempat putranya tidur kemudian duduk sambil mengelus punggung pria yang masih tertidur dengan pulas. Suara dengkuran halus milik Yunho terdengar dari balik selimut yang membungkusnya seperti kepompong. Kebiasaan tidurnya yang tidak memperlihatkan satu pun bagian tubuhnya. Entah itu musim panas sekalipun. Anak ini selalu membungkus dirinya di dalam selimut tebalnya.

"Hey, Jung Yunho ." Panggil Yoon Mi yang kali ini menepuk punggung Yunho sedikit lebih keras, berhasil membuat sebuah gumaman kecil terdengar. "Lima menit lagi, eomma" jawab Yunho serak dengan nada mengantuk di dalamnya.

"Hari ini adalah hari pertamamu untuk bekerja bersama ayahmu. Apa kau ingin terlambat?" tanya Yoon Mi.

Seketika Yunho langsung membuka matanya dan bangun dari tidurnya. Mata sipitnya yang belum terbuka sepenuhnya menyipit menatap wajah sang Ibu yang sekarang sedang memamerkan senyuman sempurna miliknya.

"Aku hampir saja lupa," jawab Yunho membalas senyuman sang ibu bersamaan dengan ia merenggangkan tubuhnya dan mengeluarkan erangan lelah. "Aku menyelesaikan tugas akhirku dan membuatku tertidur sedikit terlambat." Lanjut Yunho memijat tengkuk lehernya.

"Eomma tahu. Mandilah, kau bisa memakan sarapanmu di sini. Dan aku akan meminta ahjumma Min untuk membereskan lagi kamarmu." Kata sang ibu menelisik ke seluruh penjuru kamar milik Yunho yang benar-benar terlihat berantakan.

"Semuanya sudah selesai eomma. Mulai hari ini kamarku akan kembali seperti semula. Ah! Aku meminta aboji untuk memberikan posisi untuk bisa bekerja di Jepang," cerita Yunho berjalan menuju meja kerja dan mengambil sepotong roti untuk dimakan, "dia sudah menyetujuinya." Lanjut Yunho yang sekarang tengah menegak segelas susu putih.

AgonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang