I drag myself out of nightmare each morning,
And find there's no relief in waking.
-Finnick MockingjayChapter 05 - Kedatangan Hujan
|
|
Wajah panik dengan langkah cepat yang hampir saja membuatnya terjatuh beberapa kali tidak membuat Yunho untuk sekedar memperlambat langkahnya. Di belakangnya kedua sahabatnya ikut berlari dengan wajah tidak kalah panik.
Dua orang yang tengah merayakan kepulangan Junsu dikejutkan dengan telepon dari ayah Yunho mengatakan jika Yoon Mi mengalami kecelakaan dan sontak membuat kalang kabut.
Dia bahkan tidak membawa apapun setelah meraih kunci mobilnya. Pikirannya kosong, berharap jika apa yang ia dengar tentang ibunya tidak benar. Tetapi, rasa takut dan kecemasan menggerogoti hatinya membuatnya mengutarakan beribu doa agar ibunya baik-baik saja.
"Aboji, apa yang terjadi? Bagaimana bisa?" lirih Yunho bergetar, meraih lengan ayahnya dan mencengkramnya kuat. Matanya yang berair dan bibirnya yang bergetar membuat Jung Dae Hyun enggan untuk menatap sang putra.
"Duduklah. Ibumu masih di dalam ruang operasi." Balasnya sambil menepuk bahu putranya.
"Aku bertanya apa yang sebenarnya terjadi!" teriak Yunho membuat Dae Hyun menundukkan kepalanya. Tidak mampu untuk mengatakan apapun.
Jung Yunho mengepalkan jemarinya sangat kuat. Mencoba untuk menenangkan dirinya yang ingin menghajar semua orang yang ada di dekatnya.
Tidak ada yang bisa memberitahunya apa yang terjadi?!
Melihat keadaan Yunho, Junsu sengaja mendekatkan dirinya dan meraih jari bergetar milik Yunho. Membiarkan sahabatnya menjatuhkan kepalanya ke sisi kanan bahunya, memeluknya dan menangis pilu.Junsu tahu bahkan semua orang tahu bagaimana pria tampan itu menyayangi ibunya—mencintainya. Selama ini rasa sayang Yunho terlihat sangat jelas dan ia sama sekali tidak malu menunjukkannya di depan umum sekalipun.
Jung Yoon Mi adalah satu-satunya wanita yang akan ia lindungi dengan taruhan nyawanya.
Junsu sama sekali tidak mengatakan apapun. Tidak ada kalimat yang bisa membuat Yunho tenang saat ini. Tidak satu pun. Yang bisa ia lakukan hanyalah menepuk pelan pundak Yunho, mengingatkannya jika dia tidak sendiri.Sementara di sisi lain, Jaejoong tengah duduk di salah satu kursi tunggu yang terletak di ruang operasi ini.
Kepalanya menunduk dengan tangan yang mengait satu sama lain dengan bertumpu pada kedua lututnya. Kali ini ia sama sekali tidak mendengarkan permintaan sang Ibu yang memintanya untuk tinggal.
Tanpa mengikuti keinginannya, tadi ia langsung meraih kunci mobilnya dan mengikuti ambulans yang membawa Yoon Mi bersama ayahnya. Bahkan ia sama sekali tidak mendengarkan sang ayah yang juga menginginkannya untuk tetap tinggal.
Tidak setelah dirinya sadar apa yang baru saja sudah ia lakukan.
Mengingat itu, bayang-bayang itu kembali. Bagaikan sebuah adegan slow motion yang saat ini berputar di dalam otaknya. Memenuhi kepalanya yang membuatnya cukup untuk merasa mual.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agony
FanfictionKisah yang tidak diceritakan, memulai semuanya, Kebohongan yang terus berlanjut, Kebenaran yang tidak terungkap, yang berakhir mengantarkannya pada, sebuah Kebahagiaan yang berbuah agoni. I can't undo what I have done; ...