Chapter 13 - Sinar Matahari yang Meredup

1.2K 203 39
                                    


[*]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[*]

You're the one I wanted most to stay. But time could not be kept at bay
The more it goes, the more it gone, the more it takes away
-Lang Leav

 But time could not be kept at bayThe more it goes, the more it gone, the more it takes away-Lang Leav

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 13 : Cahaya Matahari yang Meredup


|


Mendengar suara pintu terbuka diikuti dengan langkah kaki mendekat, Jaejoong mengangkat kepalanya dan menyunggingkan senyumannya, "Omoni..." panggilnya ketika melihat Kim Jihan yang sekarang tengah duduk di seberangnya.

"Bagaimana kabarmu? Maaf aku sangat jarang mengunjungimu. Sekarang aku sedang mengerjakan proyek di Busan." ujar Jaejoong tanpa melepaskan senyumannya.

Kebenarannya Jihan lah yang tidak ingin menerima kunjungan darinya. Jaejoong sangat rajin mengunjunginya paling tidak setiap dua minggu dan juga setiap minggunya ia selalu mengirimkan makanan karena takut jika ibunya akan bosan mengonsumsi makanan di sana

"Apa kau sudah menyelesaikan buku yang kuberikan? Aku menemukan buku baru untuk kau baca di waktu senggang."

Jaejoong mengeluarkan tiga buah buku yang masih terbungkus rapi lalu meletakkannya di depan Jihan.

"Kau tidak perlu berpura-pura, Jung Jaejoong. Apa yang kau inginkan dengan bersikap seperti ini? Bukankah kau sudah tahu jika aku bukan ibumu?"
Jaejoong membasahi bibirnya yang kering, "biar bagaimanapun kau lah yang membesarkanku, bagaimana mungkin aku melupakannya?"

Kim Jihan menggelengkan kepalanya. "Pulanglah. Aku tidak ingin melihatmu." sahutnya bersiap-siap untuk kembali ke sel tahanannya.
Jaejoong menganggukkan kepalanya, "aku membawa makanan untukmu... makanlah selagi hangat. Aku akan mengunjungimu lagi minggu depan. Sampai jumpa, Omoni."

Kim Jihan menghela nafas melihat Jaejoong yang menghilang di balik pintu. Kernyitan aslinya menatap buku pemberian Jaejoong dalam diam. Sampai beberapa menit kemudian ia berdiri untuk kembali ke dalam sel tahanannya sambil membawa tiga buku pemberian Jaejoong tadi.



Suara pintu terkunci otomatis terdengar saat Jaejoong masuk ke dalam mobilnya. Hari ini ia sedikit merasa lelah, ia memeluk setir mobil dengan kedua tangannya lalu membenamkan wajahnya.

AgonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang