HANYA AKU DAN DINDING YANG DINGIN
Aku mengurung diri dikamar selama kurang lebih 2 bulan , diriku benar-benar malu , kumerasa tak ada cita-cita lagi yang harus kukejar , dan kalau boleh aku bersombong , aku selalu berprestasi dibangku sekolah , namun kali ini mungkin aku akan membenarkan ocehan orang yang berkata “terkadang orang pintar dan jenius itu lemah dan akan menjadi bodoh ketika berhadapan dengan cinta!” dan aku sadar itu adalah aku. Aku benar-benar sangat bodoh!
Nino tak henti-hentinya menyiksaku , dia benar-benar masih menyebarkan berita yang tidak-tidak tentangku , dan bahkan bio akun yang kubuat dan dikuasai olehnya , disana ia membuat tulisan bahwa aku ini adalah seorang wanita malam yang membutuhkan belaian para lelaki , aku tidak menyangka akan terjadi seperti ini .
Setiap waktu aku selalu mengingatnya , setiap detik aku selalu mengenang suara indah miliknya , aku tersiksa akan hal ini ,demi apapun aku masih mencintainya!walaupun begitu kenyataannya , namun aku benar-benar mencintainya. Aku selalu menjerit jika mengingatnya , siksaan mentalnya benar-benar berhasil membuatku runtuh, dan sampai pada titik , aku benar-benar bersyukur masih memiliki sosok ibu yang selalu mendukungku , selalu memberikan semangat bahwa aku tetap harus memperjuangkan hidup untuk orang-orang yang menyayangiku , masa bodo dengan fitnahan itu , yang jelas aku akan menggapai cita-citaku , ibuku pernah berkata anggap saja orang yang membencimu adalah rintanganmu untuk menuju gerbang kesuksesan. Yang nino lakukan , semua itu membekas dalam kehidupkanku , aku tak mempunyai harga diri dimata orang lain , aku wanita brengsek dipandangan orang lain . namun orang tak pernah tau , bagaimana aku selalu mewadai airmataku setiap malam , bagaimana aku harus menghilangkan memory yang harusnya tak kuingat kembali , orang-orang tak pernah tahu bagaimana aku menahan rasa ingin menelan benda-benda tajam itu , semua hanya menilai dari luar bukan? Persetan dengan mereka semua!!
Hidupku benar-benar kacau!
.
.
Satu tahunpun berlalu , masalah tentang ninopun sudah mulai mereda , dan aku mulai mecoba untuk menghubunginya kembali , berniat untuk meminta maaf dengan setulus mungkin , namun lagi-lagi nino kembali membuat masalah , tragedinya dimulai dari , dimana dia mulai menanyai masalah cinta , bagaimana tanggapanku mengenai cinta , dan apa yang terjadi , baginya jawabanku tak masuk akal dan salah , well? Apa salah berpendapat? Lagi pula ia yang meminta semacam itu , namun ia yang mengingkarinya , sialan!
Sekali lagi pria hanya ingin dirinya menang dari wanita , foto , bio dan semua fitnah-fitnah kembali muncul kepermukaan , dan aku kembali merasakan desiran kemurkaan batinku , aku kembali selalu menangis setiap malam. Kembali merasakan bagimana melihat tatapan orang-orang yang membuatku muak!.
Dan pikiranku saat itu benar-benar kalut , dan akhirnya aku mencoba untuk mengakhiri hidup didalam menggunakan gunting yang sedari tadi sudah menantiku , kejadian itu begitu singkat , kututup dan kukunci ruangan yang telah menjadi segala saksi bisu seluruh kehidupanku. Kuarahkan gunting besar itu tepat didenyut nandiku , bukan dengan posisi sejajar namun gunting itu berdiri dan rencananya aku akan menusukan benda itu kedalam nadiku , aku sudah menyerah dan lelah untuk melanjutkan kehidupan jika harus berhubungan dengan pria macam dia.
Bruak-!!!
Pintu kamarku tiba-tiba terbuka dengan keras saat gunting itu akan benar-benar akan masuk kedalam nadiku ,
“apa yang kau lakukan nurma?!!!!!” teriak wilona saat dia mempunyai firasat yang kurang enak mengenai diriku
“apa kau gila ha?!!”
“lepaskan itu!!” lanjutnya , sambil berusaha merebut gunting itu dari tanganku.
Sudah banyak yang kulakukan untuk agar bisa melupakan hal ini . hanya karena kebodohan cinta masa depanku terancam hancur.

KAMU SEDANG MEMBACA
MASIH [Revisi] SEGERA TERBIT
General FictionSUDAH DIREVISI -- MASIH DALAM PROSES DIBUKUKAN