MALAMKU (part 2)
“lagi pula kau tak seharusnya meninggalkanku seperti ini , aku cemas memikirkanmu!” suara parauku terlontar ketika aku menerima telfon dari Wilona setelah sekian lama , aku benar-benar merindukannya , wilona ternyata sudah menikah dengan tomi secara diam-diam di belakangku , dan ia menangis meminta maaf karena tidak mengabariku akhir-akhir ini ,
“mengapa kau menikah begitu cepat seperti ini?” tanyaku lagi
“ada yang tidak bisa kujelaskan padamu nurma , kalau kau ingin mendengar semuanya datanglah kemari selagi kau bisa.” Suara wilona terdengar getir , aku menghela nafas pelan “mengapa kau seperti ini wil? Mengapa?” dan disitulah aku mulai menangis , aku sekarang benar-benar sendirian , wilona sudah benar-benar menjadi milik tomi sekarang , dan akupun tau ia dan tomi sudah bertempat tinggal dikota malang , namun wilona tidak memberi alamat yang pasti dimana ia tinggal. Mengapa kekacauan terus bertambah, berbarengan dengan pertemuanku dengan nino tadi siang , haruskah malam ini lukaku membasah kembali?.
aku merebahkan tubuh lelahku , menata bantalku sampai benar-benar nyaman dibawah kepala , setelah kami selesai berbicara dalam telfon tadi , rasanya aku sangat merindukan wilona , aku rindu dengan celotehan yang tidak penting yang ia lontarkan , walaupun dia terkadang membuatku menangis , tetap saja ia yang selalu menemaniku dalam suka dan duka. Dan…. Nino pria yang kuingat selalu saja membuatku menangis dalam malam , kini benar-benar telah kutemui raganya , bukan hanya dalam imanjinasi , namun kini dengan pandangan yang nyata. Bahkan aku bisa melihatnya kesal dan tersenyum , ralat! Aku hanya melihatnya kesal hari ini , aku tidak pernah melihatnya tersenyum. Dengan kejadian tadi ,apakah kami akan dipertemukan kembali?
“ah masa bodo!!”
Aku tak peduli , yang sekarang harus kulakukan adalah tidak menjadikan lemah diriku dihadapan semua orang.
Aku berdiri dari tidurku , bermaksud untuk melanjutkan semua tulisanku , hanya untuk mengisi waktu luangku , kalaupun tidak ada penerbit yang melirik , aku akan tetap menulis , karena ini adalah bagian dari hobiku. Namun semua itu terganggu ketika salah satu temanku datang menemuiku malam ini , ada suara ketukan pintu yang terdengar jelas ditelingaku , bergegas aku berjalan untuk membukaan pintu rumah , dan ternyata dia adalah Anton , seseorang yang selama ini menginginkan aku berada disisinya , tetapi kembali lagi , dihatiku hanya ada satu pria yang telah membuatku sakit selama 8 tahun terakhir. Anton datang dengan membawakan kue brownis kesukaanku , hubungan pertemanan kami telah berjalan selama kurang lebih 7 tahun , satu tahun setelah aku mengenal nino , kami bertemu di organisasi yang dibentuk untuk menyatukan osis seluruh nusantara , pada masa SMA kala itu , kupersilahkan ia masuk , kami memang tidak dapat bertemu akhir-akhir ini dikarenakan Anton juga sedang sibuk dengan proyek yang dikerjakannya.
“apa kau sedang sibuk tadi?” ucapnya untuk mengawali topik pembicaraan kami
“aku hanya sedang menulis tadi”
“sudah sampai mana?”
“masih beberapa ratus halaman , kau ingin minum?”
“oh tak perlu nurma , aku hanya sebentar , aku tau kau sudah lama tidak memakan brownis ini , tadi aku sekalian mampir”
“terima kasih Anton , aku akan memakannya nanti”
“sama-sama , kalau begitu aku harus pamit , aku harus menyelesaikan proyekku , sampai bertemu kembali”
“oh ya! Istirahatlah yang cukup” lanjutnya dan tersenyum
“baiklah, kau hati-hati dijalan” kemudian aku mengantarkannya sampai depan , dan melihat mobilnya mulai menjauh dari rumahku. Aku masuk kembali dengan membawa brownis coklat yang dibawa Anton untukku , rasanya memang enak , karena ia selalu tau apa yang ku inginkan ,namun jangan harap aku mau menerimanya , sebab aku hanya menganggapnya teman , karena menurutku sebutan teman adalah yang paling baik dan berharga dalam hidupku.
![](https://img.wattpad.com/cover/163970470-288-k701697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MASIH [Revisi] SEGERA TERBIT
General FictionSUDAH DIREVISI -- MASIH DALAM PROSES DIBUKUKAN