Chapter 14

26 8 0
                                    

JADI BAGAIMANA?

Setelah kejadian itu , kami tidak pernah bertemu kembali , namun polisi masih mencari siapa pelaku dibalik ini semua , anton dan rara benar-benar menghilang , mereka tak pernah menampakkan diri , dan nino hanya memberiku pesan , bahwa ia berjanji akan menemuiku , aku hanya takut jika nino berbohong kepadaku seperti dimasa lalu kami , aku sangat menginginkannya ,

Dan setelah tragedy kebakaran tersebut , aku hanya mengalami kerugian beberapa saja , selebihnya aku hanya mengalami gangguan pernafasan saja , tetapi yang lebih aku khawatirkan disini adalah bagaimana dengan keadaan nino? Setelah ia mengungkapkan itu semua , saat aku menangis dan menahan rasa sakit , lalu berakhir dengan semuanya tiba-tiba menjadi gelap , aku benar-benar tidak bisa mengingat apapun lagi , termasuk kata terakhir yang diucapkan oleh Nino. Sudah sekitar 2 bulan kami tidak saling bertemu , klinikku benar-benar hancur , namun untungnya aku tidak mengalami luka yang serius , “nurma?” ibuku memanggil , dan membuka pintu kamar

“ada yang ingin bertemu denganmu”

“siapa?”

Aku terkejut saat nyonya Qirna masuk kekamarku , ia tersenyum dan memelukku erat “apa kabar nurma”

Nampaknya sudah tidak ada kecanggungan lagi diantara kami berdua , “aku baik nyonya”

“sudah!jangan memanggilku seperti itu , panggil saja aku ibu”

Ia melepaskan pelukannya , dan ibupun ikut duduk ditepi kasurku ,

“lalu bagaimana dengan klinik mu?” Tanya nyonya Qirna

“aku tidak tau akan hal itu , yang aku tau , semuanya hancur , dan sampai sekarang rara menghilang”

“oh tuhan..” nyonya Qirna sangat-sangat prihatin denganku

“boleh aku bertanya?”

“tentu ..”

“bagaimana dengan nino? Apa ia juga mengalami koma sepertiku?”  aku memang koma selama 2 minggu , dan dirawat dirumah sakit selama 1 bulan lamanya untuk pemulihan , rasanya sungguh menyiksa ,

“nino baik-baik saja , sekang dia berada diluar bersama ayahmu” nyonya Qirna mengelus puncak kepalaku

“sungguh?!”

nyonya Qirna dan ibuku hanya saling menatap dan tersenyum satu sama lain , semua terlihat kompak akhir-akhir ini , aku hanya bingung sebab sungguh! Aku berani bersumpah , semua yang ada disini sangat berbeda , kami keluar dari kamar untuk keruang tamu menemui semua orang yang ada disana.

2 bulan memang terasa berbeda , dari kliniku yang hancur dan sampai sekarang masih terbengkalai , karena rencananya aku akan membuka praktek dirumah saja dan melamar pekerjaan sebagai HRD diperusahaan. Rara meninggalkanku , wilona juga pasti tidak bisa menengokku , karena aku tau pasti dia lebih sengsara dariku , anton? Aku tak tau masalah itu , yang kutau .. Tunggu!

Aku segera duduk disofa dan tepat didepanku nino dan ayah duduk bersama , “ayah! Aku mengingat sesuatu” aku gelagapan , “sebelum terjadi kebakaran itu , aku mencium aroma parfum milik anton, dan terdengar suara gemercik air yang dicipratkan didinding sebelah ruanganku”

“kau serius?!” sahut nino antusias

“aku ingat betul tentang itu!”

“ada yang kau ingat kembali?”  tambah ayah

“sebelum kejadian itu , satu hari sebelumnya , ia bertengkar denganku , dan bahkan ia mengataiku brengsek!”

“aku ingat betul ayah!” imbuhku

MASIH [Revisi] SEGERA TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang