Rasa

42 5 0
                                    

Aku menepati janjiku untuk bertemu dengan Jeonghan, tentu saja butuh waktu lama untuk meyakinkan Seungcheol yang pada akhirnya ia akan menjemputku 2 jam kemudian.

"Maaf ya lama," kata Jeonghan begitu sampai.

"Baru kok, santai aja ..."

"Ok, yuk kek Green Cafe."

"Yuk!"

Green Cafe terletak tak jauh dari sekolah, Green Cafe juga termasuk Cafe yang populer dikalangan anak remaja.

"Mau pesen apa?" tanya Jeonghan.

"Mountain Ice Cream Strawberry," ucapku.

"Ok," Jeonghan segera memesan dan memulai percakapan.

"Pertama gue mau minta maaf sama lo ..."

"Maaf?"

Jeonghan mengangguk. Aku mendengarkan dengan seksama tanpa terlewatkan sedikitpun, sampai Es Krimku saja hanya tersentuh sedikit.

"Sekali lagi maaf ..."

Sekarang aku mengerti kenapa Mingyu minta maaf.

"Gue maafin, lagi pula cepat atau lambat pasti gue bakal tau sifat busuknya Seungcheol. Setelah dipikir-pikir gue bersyukur bisa mengetahuinya lebih cepat."

Jeonghan membelalakan matanya tak percaya. Normalnya orang pasti marah dan Jeonghan sudah menyiapkan diri, namun ini diluar perkiraannya.

"Emang lo gadis yang luar biasa ya," pujinya.

"Gue bukan Wonder Women," sahutku.

"Hahaha ... ngga salah gue suka lo," ucapnya.

"Hah? Apa?"

"Iya, gue suka sama lo. Sorry tadi lupa ngasih tau. Padahal penyebab dari semuanya ini."

"Bukannya karna dendam Mingyu?"

"Itu juga, masa lo ngga kepikiran kenapa gue terima tawaranya?"

"Ah bener juga."

"Maaf ya karna rasa suka gue, gue jadi buat lo menderita. Makasih ya Yoomi, berkat lo gue bisa merasakan suka pada seseorang."

"Han—"

"Gue pamit ya, nanti gue ditinju lagi," ucapnya melirik Seungcheol yang sudah disampingku.

"Gue pamit ya Cheol, jagain Yoomi dan maaf," ujarnya.

"Cheol?"

"Yuk pulang," ajaknya.

"Nanti dulu, Es Krimku belum habis."

"Udah cair juga," ucapnya sambil duduk.

"Tetep aja sayang."

Seungcheol mengelus rambutku.

"Aku pesenin lagi ya, tunggu."

Somebody to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang