"Yoomi, ikut gue!"
"Apaan sih? Main tarik aja!" kesalku yang baru saja masuk kelas.
"Pokoknya ikut gue!"
Mau tak mau, aku mengikuti perkataan Seungcheol.
Begitu Kami tiba di taman belakang sekolah. Seungcheol segera melepaskan tanganku dengan kasar.
"Gini ya sikap lo! Begituan ketauan langsung keluar aslinya!" ucapku.
"Lo cewek kaya lo tuh ngga tau apa-apa!" Tunjuk Seungcheol tepat di depan mukaku.
"Wow, lihat?" Aku menyingkirkan jarinya,"gila-gila sekarang main tunjuk-tunjuk aja," kesalku seraya bertepuk tangan.
"Akh! Gue mau kita putus!"
"Ok," ucapku cepat.
Sedetik kemudian, Seungcheol menyesali ucapannya.
"Ngga, bukan ini yang gue mau!" ucapnya.
Aku melihatnya sinis.
"Yoomi, maafin gue ... gue ngga maksud. Gue ngga mau putus," rengeknya.
"Sakit jiwa kali ya," balasku.
"Gue ajak lo kesini, buat jelasin yang kemaren. Kemaren lo salah liat, gue begitu karena mau mengakhiri semuanya. Untuk terakhir kalinya gue mengabulkan permintaan mereka," jelasnya.
"Makasih udah jelasin, tapi gue ngga peduli. Toh kita udah putus."
"Gue tarik lagi ajakan putusnya."
"Gue ngga bisa menerimanya. Permisi ka Seungcheol. Maaf kalau selama ini saya tidak sopan pada kakak," pamitku.
"Akh! Sial!" Seungcheol mengacak-ngacak rambutnya frustasi.
"Wow, cepet juga putusnya," batin Jeonghan.
Ting!
Mingyu
Kan bener apa kata gue, kalau mereka langsung putus
ReadLo liat?
ReadLiatlah, berarti misi kita berhasil!
Lo bisa deketin Yoomi.
ReadJeonghan tidak membalas pesan terakhir Mingyu, "apa ini benar?" batin Jeonghan.
***
"Yoomi, tugasnya pa—" Seungkwan membelalakan matanya ketika melihat Yoomi menangis.
"LO KENAPA?" panik Seungkwan melihatku menangis.
"Seungkwan ... hiks ... hiks ...."
"Apa apa? Sini cerita," Seungkwan duduk disebelah Yoomi.
"Seungcheol ... hiks ...."
"Good morning ..." sapa Seokmin.
"Eh lho kok? Yoomi kenapa?" tanya Seokmin panik.
"Ngapain kalian disitu? 10 menit lagi masuk," tegur Minghao.
"Ngga bisa baca situasi banget sih kalian!" omel Seungkwan dengan tatapan sinisnya.
Mereka membiarkan Yoomi menangis sepuasnya.
"Nih pake kacamata gue, ngga minus kok," ucap Minghao.
"Ngga usah," tolakku.
"Pake ngga! Buat nutupin mata lo!" omel Seungkwan.
"Iya iya," Aku menerima kacamata Minghao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Somebody to Love
Fanfiction[TAMAT] Yoomi menerima sebuah taruhan dari Seungcheol, senior yang disegani oleh semua penghuni sekolah. Sialnya, Yoomi dipaksa menjadi pacar Seuncheol karena ia yakin Yoomi tidak akan pernah bisa mengalahkannya. "Gue mau lo semua tau! Mulai saat in...