All About Of Vocaloid [Gaje Edition]

Re : Boot [Part 2]

ARWAH KOKONE POV (:v)

Sejak saat itu aku mengamati mereka, sejujurnya aku tidak  tenang melihat mereka bermusuhan dan seperti tidak mengenal begini, aku ingin mereka kembali seperti dulu. Waktu itu, saat sepulang sekolah hujan kembali menguyur. Aku melihat Aria di depan pintu masuk gedung sekolah.

"Sepertinya dia tidak membawa payung" kataku menerka-nerka.

"Ah! Yukari! Eh?" pekikku tertahan saat melihat Yukari berjalan keluar dengan payungnya dan meninggalkan Aria.

"Apa dia tidak melihatnya? Tidak! Aku yakin meski hanya sekilas Yukari pasti melihat Aria. Tapi..., kenapa?"

~6 years later~

Aku terduduk lemas di pinggiran gang, walau aku sudah meninggal aku tetap merasa sakit yang teramat. Saat aku sudah benar-benar merasa putus asa aku melihat seorang gadis remaja berjalan melewatiku. Seseorang yang tampak tak asing di mataku.

Aku berjalan mengikuti gadis bersurai Gading itu, sepertinya dia pergi menuju sebuah universitas yang dulu terkenal di kotaku, sekarang sedang musim semi menjelang musim panas.

"Ah!" seruku kaget saat gadis itu tiba-tiba berhenti.

Gadis itu melihat kearah sebuah papan pengumuman di bawah pohon sakura, di papan itu hanya satu hal ygang menjadi fokusku,
"Bintang..." ada gambar bintang disana, mengingatkan ku pada masa lalu.

KOKONE POV END

AUTHOR POV

Setelah lama menatap bintang itu, gadis yang diketahui adalah Aria itu kembali berjalan, setelah beberapa lama akhirnya dia berhenti tepat di depan sebuah pintu yang tepat di atasnya terdapat tulisan "Astronomy Research Society". Setelah merasa pasti pada ruangan yang Aria tuju dia membuka pintu ruangan itu. Sesaat Aria terlihat membelalakan matanya. Ia melihat Yukari dengan surai ungu yang diikat dua didepan seperti biasanya. Lalu Aria berlari meninggalkan ruangan itu dan Yukari, sampai lengannya ditahan oleh Yukari.

"Maaf..." kata Yukari pendek dan menangis.

Kemudian Aria menatap Yukari dan kemudian juga menangis. Mereka berdua terjatuh dalam posisi duduk dan menangis bersama. Terdengar begitu pilu namun melegakan seakan-akan segala beban yang tersimpan ikut menghilang seirama dengan jatuhnya air mata mereka. Dan tanpa Kokone sadari dia juga ikut menangis menyaksikan itu bersama mereka.

~oOo~

Di malam hari mereka berdua-Aria dan Yukari- berdiri berdampingan menatap langit malam di tempat yang sering mereka dan juga Kokone kunjungi dulu. Bintang-bintang menyoroti mereka berdua, melihat bintang jatuh bersama. Benar-benar indah, langit penuh bintangnya dan juga mereka berdua.

"Teringat masa lalu? Seandainya dia bersama kita saat ini" ujar Yukari yang nampak sedih.

"Eum~ Dia memang selalu bersama kita-kan?" jawab Aria tersenyum sambil melihat kalung dengan bandul bintang yang di kenakan Yukari. Yukari menjadikan gantungan berbentuk bintang itu sebagai kalung untuk mengenang Kokone.

"Kau benar..." jawab Yukari ikut tersenyum sambil melihat anting dengan bandul bintang yang dikenakan di telinga kanan Aria. Aria juga menjadikannya anting yang terlihat sangat manis ditelinganya.

Dan mereka kembali memandangi langit berbintang bersama. Kokone merasa sangat senang sampai tak bisa menahan senyuman. Kokone merasa tenang sekaligus damai melihat mereka bersama lagi. Kokone pun memejamkan matanya sambil merasakan persahabatannya.

"Selamat tinggal" gumam Kokone lalu menghilang bagai cahaya.

"Ehh...aku merasa ada orang tadi?..." Ucap Yukari menoleh kebelakang.

"Mungkin perasaanmu saja" Aria terkekeh, dan disusul Yukari. Mereka pun tertawa bersama.

~The End~

Pesan yang dapat diambil dari cerita ini adalah

"Hal kecil kalau dibesar besar kan akan menjadi masalah yang rumit, mangkanya kalau ada masalah itu selesaiin baik baik, jangan ngegas!"
-Author-

"Saat seseorang bertengkar dengan sahabatnya, sekesal-kesalnya dia pasti dia akan merasa kehilangan saat tidak ada sahabatnya"
-author- (True Story)

"persahabat jauh lebih besar dari rasa malu untuk mengucapkan kata 'maaf'"
-author-

Ada yang mau nambahin?

Tekan bintang dan koment yakk!!

Salam manis dari :
❤Istri Kaito

Kamis, 18-10-18