"Maaf, aku ti..."
"Tidak perlu dijelaskan. Kau menjelaskan pun tidak akan mengubah apapun"
Kau berkata dingin. Ya, memang itu tabiatmu. Bodohnya aku. Mengapa aku bersikeras menjelaskan? Padahal aku sudah tahu tabiatmu.
Kamu akan tetap menjadi kamu yang kukenal. Kamu yang tidak pernah mau mendengarkan. Kamu yang tidak pernah mau mengerti. Kamu yang tidak pernah bersimpati.
Bahkan padaku. Pada kekasihmu. Pada aku yang selalu mencoba mengerti dirimu. Pada aku yang selalu ada saat kamu mengalami masa-masa sulit. Pada aku yang selama ini berjuang untukmu.
Kamu memang akan selalu menjadi kamu. Aku sudah terlalu lelah untuk mencoba mengerti. Sudah terlalu lelah berjuang sendiri. Kini saatnya aku beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuntai Kata
Teen FictionTentang aku yang memikirkanmu. Tentang kata yang tak terucap. Tentang teriak yang tak terdengar. Sejuntai kata tentang perasaan seorang manusia lemah, yang meronta agar pikirannya dibebaskan.