Hari ini aku menyemangatimu, di sudut yang bahkan kau tak tahu. Teringat hari kemarin, pertama kali aku melihatmu. Di tempat yang sama, pertama kali aku mulai mengagumimu. Dan saat ini aku bangga padamu.
Hari ini aku sadar, bahwa sejak kemarin aku tidak hanya mengagumimu, tetapi juga menyukaimu. Mungkin tidak akan bertahan lama, karena ini hanyalah suka sebatas pandangan pertama. Tapi siapa yang tahu berapa lama rasa ini akan membekas.
Hari ini aku pulang. Bahagia tapi juga kecewa. Selamat atas kemenanganmu! Tetapi aku tidak sepenuhnya senang, karena itu tandanya aku tidak bisa melihatmu lagi. Aku pulang dipenuhi tanda tanya. Kapan kita akan bertemu kembali? Bisakah aku bersabar sampai saat itu?
Mulai hari ini aku menanti. Menanti pertemuan kita yang selanjutnya. Entah itu sebulan, setahun, atau 10 tahun lagi. Entah itu dengan aku yang masih menyukaimu, atau dengan aku yang perasaannya sudah berubah terhadapmu. Tak apa, aku akan menanti bagaimanapun kondisinya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuntai Kata
Ficção AdolescenteTentang aku yang memikirkanmu. Tentang kata yang tak terucap. Tentang teriak yang tak terdengar. Sejuntai kata tentang perasaan seorang manusia lemah, yang meronta agar pikirannya dibebaskan.