"Mengapa kau sangat berambisi? Tidak maukah kau menikmati hidup? Berhentilah, istirahatlah, nikmati sedikit hidupmu"
Andai aku bisa seperti itu. Aku juga ingin beristirahat. Aku lelah. Sangat lelah. Tapi aku harus tetap menjalaninya. Konsekuensi yang kuterima jika aku berhenti lebih berat dibanding semua pekerjaan yang harus aku lakukan ini. Tak apa, aku hanya harus bersabar sedikit.
Lelahku tidak ada artinya dibandingkan dengan tatapan tajam mereka. Biar saja, lelah sedikit tak apa. Aku harus memenuhi ekspetasi mereka. Aku harus menghindari lisan runcing mereka. Lelahku tidak ada artinya dibandingkan dengan sikap mereka yang seakan merendahkan.
Kau pasti tak pernah merasakan. Tak pernah merasakan gagalmu ditusuk oleh lisan runcing mereka. Tak pernah merasakan suksesmu ditatap tajam, seakan tak percaya. Tak pernah merasakan apapun yang kau lakukan akan selalu terlihat salah. Kau bersantai dalam hidup karena tidak pernah merasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuntai Kata
Teen FictionTentang aku yang memikirkanmu. Tentang kata yang tak terucap. Tentang teriak yang tak terdengar. Sejuntai kata tentang perasaan seorang manusia lemah, yang meronta agar pikirannya dibebaskan.