"kemarin Lo kemana?" Tanya Dewa dengan nada dingin
Ia terkejut, pasalnya Levin. Yang kemarin hilang dan mengSms dirinya kalau ia sudah di apartemen
Sekarang malah dikabarkan masuk rumah sakit, dan didiagnosa mengalami patah tulang di rusuknya
"Gue ada urusan" ucap Levin santai.
Dewa kesal dengan sifat Levin yang satu ini, kalem. Ia paling tak suka jika Levin selalu menganggap semua permasalahan yang ia hadapi sekarang adalah hal yang sepele
"Lo hilang dan ketemu sama gue udah di rumah sakit. Dengan patah tulang gini, bagaimana bisa asu!"
Levin mendengus malas, "gue emang ada urusan wa"
"Urusan apa?" Tanya Riki setelah menutup Novelnya
Levin terdiam sesaat, memikirkan. Alasan apa yang akan diberikannya kepada Kedua orang itu
"Gue--"
"HALO EVERYBODY, RIKO IN HERE" tiba-tiba Riko masuk disusul dengan Jeremy dibelakangnya sambil menenteng kantong belanjaan
"Dari mana Lo bedua?" Alih Levin
"Hmm? Gue sama Riko baru balik dari minimarket. Tuh curut ngemis sama gue mau beli makanan" sindir Jeremy
Riko memutarkan bola matanya malas, "kalo nggak iklas bilang aja bang, duet gue masih ada"
"Dih sombong" kata Levin
"Ganggu" ambigu Riki membuat semua orang menatap kearahnya, kecuali Dewa.
"Lo ngapa kembaran sayang?" Tanya Riko sambil menatap Riki genit, yang ditatap memutarkan matanya
"Lanjutin ucapan Lo tadi," kalimat itu meluncur dari mulut dewa
"Nanti aja, gue laper. Mau makan" elak Levin
Dewa dan Riki berdecak malas, sedangkan Riko dan Jeremy memberi tatapan bingung kepada kedua temannya itu
"Mereka kenapa?" Tanya Jeremy
"Nggak tau. Coba Lo tanya Namang didepan deh" usul Riko
Jeremy menyengitkan dahinya, "buat apa?"
"Biar Lo nggak kepo trus, lagian Lo bujur arus banget" Gas Riko mendapat jitakan dari Jeremy
"Duh sakit bego"
"Biar Lo agak pintar ,bego"
"Kalian berdua berisik amat, ntar gue abisin dah ni kue" sela Levin ditengah kegiatan makannya
"KUE KITAA!!" teriak Jeremy dan Riko kompak, Riko memutarkan matanya sedangkan Dewa menghela napas berat
***
"Fi, sar. Jenguk si Levin yok" ajak Audy tiba-tiba
Fifi dan Sari memberikan tatapan heran, "tumben mau?" Tanya Sari
"Ck, gue mau salah gue nggak mau lebih salah. Mau kalian apa?" Audy memutarkan bola matanya malas
Mereka berdua hanya terkekeh, "iya-iya, tapi hari ini nggak bisa. Soalnya gue mau pergi sama Noval" jawab Fifi
Memang beberapa Minggu kemarin Fifi ditembak oleh anak kelas 12 a.k.a Abang kelas mereka
"Gue juga deh Dy, mau nyalon sama Mak gue. Udah janji dari kemarin soalnya" jawab yang diberikan Sari membuat Audy memasang tampang datar
"Yaudah lah, gue sendiri aja"
Mereka bertiga berpisah diParkiran, hari ini Audy tak membawa mobil seperti biasanya. Karena tadi pagi ia diantar oleh Aris.
KAMU SEDANG MEMBACA
AULEV
Teen FictionAudy, anak biasa tanpa talenta spesial yang tampak, mungkin hanya suara emas yang ia punya namun hanya segelintir orang yang tahu akan hal itu. Tak menyukai hujan, tak menyukai GreenTea, Tak Menyukai asap Rokok, dan yang paling penting Audy harus se...