"AUDY, LEVIN CARIIN LO!!"
Teriak Sindy, Teman satu kelasnya AudyAudy berpandangan dengan Fifi dan Sari, karena tadi memang mereka sedang mengobrol bersama. Biasa, rumpian anak cewek.
"Ada apa ya? Fi, sar?" Tanya Audy kepada keduanya
Yang ditanya malah mengacuhkan bahu, pertanda tidak tahu apa-apa
Setelah mendapat respon seperti itu, Audy beranjak dari sana. Dia pikir memang percuma bertanya kepada Fifi dan Sari, toh mereka dari tadi sama Audy, tak mungkin ia tahu apa-apa
Didepan kelas sudah ada Levin yang senyum-senyum kepada setiap siswi-siswi yang menyapanya
Membuat Audy seketika menjadi merinding, kegelian.
"Dih carmuk, mentang-mentang udah boleh sekolah lu" cibir Audy
Levin menoleh ke Audy, lalu tersenyum penuh arti. "Kenapa? Jealous Lo?"
Audy memandang Levin tajam," dih ogah banget, cepetan. Mau ngapain?"
"Taruhannya"
Astaga! Audy lupa satu hal, padahal semalam ia yang menyetujui taruhan konyol mereka berdua itu
"Trus? Gue udah pasti menang" sahut Audy dengan santai, menutup kegugupannya
Levin terkekeh, menambah kadar manisnya "yakin banget mbak?"
"Nih liat dulu baru bisa yakin" sambungnya
Levin menyodorkan iPhone miliknya, disana ada sebuah rekaman Cctv yang menampilkan bahwa Muka Audy sangat dekat dengan Muka Levin. Jika tak teliti, maka yang bisa terlihat adalah Audy mencoba menciumi Levin yang tengah terpejam
Audy diam, ia sudah kalah melawan Levin jika masalah taruhan begini. Dan dia masih ingat apa hukuman buat yang kalah
Audy menaikan pandangannya ke arah Levin, cowok itu malah memandang Audy sambil tertawa meremehkan
"Gimana? Gue udah menang. Dan yang Lo tau, hukumannya Lo harus patuh sama gue 2 bulan penuh"
Audy memutarkan bola matanya malas, tak ikhlas juga "iye"
"Ah senangnya, sekarang gue bisa minta apapun kepada Lo. Tanpa ada penolakan" ledek Levin kepada Audy
Audy kesel dengan Levin, kemudian mencubit lengan cowok itu membuat yang punya badan menyengitkan sakit
"Aww. sakit Dy"
"Rasain tuh, ngeselin banget"
"Hukuman pertama, dilarang mengasari gue selama Gue masih berkuasa di atas Lo" celetuk Levin sudah membuat peraturan
"Dih, nggak mau gue" protes Audy
"Mau nggak mau, nggak duli lah gue" cuek Levin, Audy semakin kesel. Lalu pergi masuk ke kelas lagi tanpa menghiraukan Levin
"Hukuman kedua, dilarang kesel sama gue Dy. WOY AUDY, AELAH TAU BOCAH MALAH MASUK KANDANG, WOI KELUAR WOI" teriak Levin diluar seperti orang gila
Membuat Asta, ketua kelas Audy keluar "BERISIK TAU NGGAK! MENDING LO PERGI"
GarangnyaLevin mengedipkan sebelah matanya kepada Asta, seketika cewek itu yang tadinya garang berubah menjadi pura-pura imut didepan Levin
Dalam hati Levin menyumpahi cewek ini, bisa-bisanya ia menjadi manis dengan sekali kedipan matanya saja
Dasar, cewek.
***
Levin balik ke kelas setelah selesai urusannya dengan Audy tadi, ada rasa bahagia kala ia bisa membuat gadis itu kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
AULEV
Teen FictionAudy, anak biasa tanpa talenta spesial yang tampak, mungkin hanya suara emas yang ia punya namun hanya segelintir orang yang tahu akan hal itu. Tak menyukai hujan, tak menyukai GreenTea, Tak Menyukai asap Rokok, dan yang paling penting Audy harus se...