"Levin punya kembaran. Yang wajahnya sangat mirip dengan Levin. Dia mantannya Syane."
Tiga kalimat yang memorak-porandakan otak Audy. Meintruksi audy agar berpikir apa hubungannya hal ini dengan kedekatan syane dan Levin.
°°°
Pikiran Audy berkecamuk saat ini, memikirkan perkataan Samy yang sangat terdengar ambigu itu. Tapi Audy mengerti maksud yang terselubung disana, sesuatu yang bersangkutan dengan masa lalu mereka
Tetapi Audy tak tahu sesuatu tentang itu semua, ia bahkan tak tahu apa yang terjadi dengan Levin saat ini, bagaimana pula ia tahu tentang Levin dimasa lalu?
Audy mengacak rambutnya pelan, sesulit itukah menyukai cowok tersebut?
Sebuah nomor tak dikenal mengirimkan Audy Pesan, dengan heran Ia membuka pesan tersebut. Astaga Audy lupa jika hari ini Sari dan Fifi mengajaknya untuk hang out
Dengan tergesa-gesa Audy mengganti bajunya, kemudian menyambar kunci mobil yang tersampir di dinding kamarnya
Kemarin sepulang sekolah mereka membuat janji untuk berjalan-jalan bersama di salahsatu mall besar jakarta, berniat menghabiskan waktu akhir pekan bersama
Bahkan perjalanan pun macet saat ini, Audy menghela nafas pelan kenapa ia bisa lupa punya janji kepada sahabatnya?
"Mulai frustasi deh, Ehh-- jangan sampai" , tangan Audy mengetuk-ngetuk kepalanya pelan
Karena tak ada yang bisa dikerjakannya saat macet begini, Audy dengan gabutnya membuka sebuah aplikasi berwarna hijau dan membuka room-room chat tanpa membuka sambungan datanya
Mata Audy berhenti di sebuah nama kontak yang sudah lama tak pernah menganggu malamnya lagi, Levin. Lagi dan lagi dada Audy bergemuruh mengingat nama itu
Mengapa ia bisa jatuh pada pesona seorang Levin ketika orang itu sudah tak bersamanya lagi? Apa boleh Audy menyesal saat ini?
Tak mau bernostalgia lebih lama dengan kenangan bersama Levin, Audy meng-lock handphone miliknya dan melempar pelan benda itu kedalam dashboard.
Sebagai pengganti kegiatannya Audy membuka Radio Didalam Mobil, macet di depannya mungkin terjadi karena sesuatu peristiwa. Karena biasanya Audy melewati tempat ini tak ada hambatan sama sekali, jalan yang lenggang.
***
Setelah bergelut dengan Macetnya Jalan Audy sampai di tempat tujuan setengah jam kemudian. Rasa sesak akibat macet sudah digantikan dengan rasa adem.
Audy merogoh slingbag miliknya dan mengambil benda pipih yang biasa disebut handphone, menyalakan Sambungan data dan keluar beberapa chat disana
Kening Audy berkerut membaca chat obrolan Grup mereka
Pencinta Gratisan
Fifi vimala
Jadi nggak besok nih gaes??Sari indriani
Maafkeun hamba, hamba harus menemani paduka ratu untuk ke acara keluarga besok
KAMU SEDANG MEMBACA
AULEV
Teen FictionAudy, anak biasa tanpa talenta spesial yang tampak, mungkin hanya suara emas yang ia punya namun hanya segelintir orang yang tahu akan hal itu. Tak menyukai hujan, tak menyukai GreenTea, Tak Menyukai asap Rokok, dan yang paling penting Audy harus se...