-----------------------------------------------
Semua tentang kau dan aku tersimpan rapi disini, di ingatanku
-----------------------------------------------
Selamat membaca, Enjoy it.
**
Hujan mengguyur tepat diatas kepala Audy. Ia menangis dalam derasnya hujan di ibukota, menghempaskan semua perasaan yang ia rasa selama ini
Hatinya hancur.
Sudah cukup lama Audy berada dibawah hujan seperti itu, kulitnya sudah sedingin es dengan warna bibir yang mulai membiru. Semua tubuhnya juga mati rasa, mengembangkan rasa sakit yang mengalahkan perasaan yang ia punya
"KENAPA!?" Teriaknya
Audy tampak frustasi. Rambutnya yang lepek ia tarik keras sambil masih menangis. Ia bahkan terduduk diatas aspal yang terguyur hujan bersamanya. Beberapa orang melirik prihatin kepada Audy, tapi tak ada yang benar-benar peduli.
Dia mengingat peristiwa tadi.
Flashback.
Kini Audy tak lagi memandang layar ponsel-nya yang menampilkan monitor gelap, fokusnya sudah berada di sebuah objek yang tak jauh dari tempat dirinya duduk sendiri
Dari tempat Audy, ia bisa melihat dengan jelas siapa dan dengan siapa orang itu bersama. Hati Audy mencelos, sedikit mengiri dengan hal yang tak pernah ia rasakan selama ini.
Disana, Levin dan Syane. Duduk bersama sambil sesekali tertawa bersama.
Audy tersenyum kecut, ternyata seperti ini rasanya patah hati yang sering dibicarakan teman sekelasnya. Sekarang ia merasakan hal itu, ternyata benar-benar sakit. Bahkan sakit ini lebih sakit daripada demam selama tujuh hari
Levin.. Cowok itu pernah berjanji akan berjalan bersama Audy. Mengatakan bahwa Audy tidak boleh lari darinya. Tapi sekarang? Malah cowok itu yang menjauh dari Audy disaat dirinya telah menanamkan sebuah perasaan yang sebenarnya tidak harus ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
AULEV
Teen FictionAudy, anak biasa tanpa talenta spesial yang tampak, mungkin hanya suara emas yang ia punya namun hanya segelintir orang yang tahu akan hal itu. Tak menyukai hujan, tak menyukai GreenTea, Tak Menyukai asap Rokok, dan yang paling penting Audy harus se...