Never

7.9K 1K 70
                                    

Sehyun mengerang kesal, semudah itu Namjoon mengatakan acara main-mainnya hanyalah sebuah candaan. Apa ciuman seperti itu sedang tren menjadi bahan lelucon sementara ia merasakan patah hati karena itu?

Jalang itu benar-benar sialan.

Namun jika dipikir lagi Sehyun juga sama seperti wanita itu, sebab ia juga tidur dengan Jungkook di malam yang sama demi melampiaskan emosinya. Entah adil atau tidak, sadar atau tidak, perbuatan Sehyun juga sama brengseknya seperti Namjoon, dan Sehyun sedikit lega karena secara tidak langsung ia bisa membalas perbuatan pria itu—dengan melakukan affair tanpa sepengetahuan Namjoon.

———

Ruang lingkup kehidupannya di kampus tak membuat Sehyun banyak memiliki teman, ia hanya hanya mengenal beberapa di antara mereka, berinteraksi dalam kurun waktu yang singkat lalu berpisah. Kehidupannya juga monoton dan hambar, aktivitasnya hanya sebatas pulang-pergi dari apartemen ke kampus, hanya sebatas itu. Beberapa tugas memang sempat menyulitkan Sehyun hingga ia hanya bisa fokus pada pendidikannya. Poin itu sekaligus menjelaskan alasannya mengenal Namjoon, berawal dari rekan kelompok belajar sampai akhirnya berkencan. Pria itu mahir dalam segala hal, jenius dan sederhana. Sehyun menyukai dari alasan yang sesimpel itu. Tapi sayangnya hubungannya dengan Namjoon harus berakhir seperti ini.

Sehyun tahu, emosinya membuatnya bertindak gegabah. Memutuskan secara sepihak tanpa mau tahu. Tapi jika dipikirkan lagi Namjoon memang brengsek, bisa berharap apa lagi Sehyun darinya? Hati yang semakin remuk jika keduanya kembali dengan penghianatan yang pernah terjadi antara keduanya.

Sehyun mengambil kesimpulannya sendiri. Hubungan yang cacat, tidak akan pernah berjalan dengan baik.

Bel apartemennya kembali berbunyi. Sehyun berharap itu bukan Namjoon yang masih menunggunya di luar sana dan mengejar-ngejarnya seperti orang bodoh, memohon-mohon maaf padanya sekalipun Sehyun ingin melihat pria itu berbuat demikian.

Ia berjalan ke pintu utama, membuka pintu tanpa melihat siapa orang yang datang menyambanginya lewat lubang kecil pintunya.

Sehyun mematung, ia baru ingat. Semalam ia bertemu dengan Jungkook, bahkan tidur dengan pria itu. Bagaimana bisa ia lupa jika pria itu juga di gedung yang sama dengannya. Double shit! Sehyun begitu emosional.

"Hei." Bahkan Sehyun ingin menggigit lidahnya sendiri. Kenapa ia menyapa Jungkook?

Jungkook berdiri di hadapannya dengan senyum yang begitu manis.

"Selamat pagi, Sehyun."

"Ya, pagi."

"Aku tidak sengaja melihat pacarmu kemari, kalian habis bertengkar?"

Sehyun mengerjap. Pertanyaan tidak penting, pikirnya.

"Oh! Aku lupa insiden semalam. Itu yang membuatmu mampir bermalam di apartemenku." Jungkook tertawa renyah.

Sehyun menggigit bibir bawahnya menahan harga dirinya yang hancur di hadapan Jungkook, "Katakan ada perlu apa kau kemari?"

"Hm? Tidak. Hanya ingin memberitahumu. Aku selesai merapikan kamarku tadi pagi, kau pergi dan meninggalkan bramu disana."

"A-apa?" Kedua matanya membelalak. Ia kembali mengingat apa saja yang ia lakukan sebelum meninggalkan apartemen Jungkook tadi pagi. Namun sayang sekali, Sehyung tak ingat apapun. Alisnya bertaut penuh tanda tanya.

"Aku yakin, bra warna hitam bertali itu milikmu. Aromanya sama dengan aroma tubuhmu."

Sehyun semakin terkejut, apa itu berarti Jungkook mencium-
Oh! Pria mesum!

"Aku tidak mungkin membawanya kembali padamu, ambil sendiri, okay? Aku akan pulang sore ini jika kau ingin mengambilnya. Aku sedang buru-buru. Sampai jumpa, semoga harimu menyenangkan." Jungkook berpamitan begitu saja dengan senyum miring yang tidak bisa Sehyun simpulkan.

Pria itu pergi meninggalkan Sehyun yang mematung bak orang dungu. Ia menutup kembali pintu apartemennya. Sehyun berhasil meninggalkan Namjoon dalam waktu singkat. Tapi masalah lain datang ketika ia benar-benar sudah melupakan Jungkook sepenuhnya. Ya, Jungkook salah satu bagian dari masa lalunya—mantan kekasihnya. Tidak bisakah Sehyun kenal dan dipertemukan dengan pria baru yang sama sekali tak mengingatkan dengan kenangan patah hatinya yang menyakitkan? Jujur saja, Sehyun tak berharap bisa berinteraksi lagi dengan Jungkook. Ia cukup senang bisa melalui hidupnya dengan segala hal baru yang ia temui, bagi Sehyun masa lalu adalah hal yang mampu membuatmu merasakan bagaimana kembali jatuh lagi—beserta rasanya yang menyakitkan.

Sehyun harap pertemuannya dengan Jungkook tidak akan berarti apapun dan tidak berpengaruh apapun bagi Sehyun ke depannya. Tak peduli setampan apapun, sekali brengsek tetaplah brengsek. Selamanya akan tetap begitu.

The devil will never turn into an angel.

———

Luv,
starbookdialy.

STUPID || JJK || KNJ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang