Cold

3.6K 615 48
                                    

Ada satu hal yang tidak biasa bagi Sehyun malam ini. Orang lain menganggapnya wajar, tapi tidak bagi Sehyun yang menganggapnya aneh. Ia tidur satu ranjang dengan pria itu. Dan sangat terasa asing baginya.

Sehyun masih terjaga, berbaring membelakangi Namjoon yang masih berkutat dengan laptopnya. Wanita itu memilih tidak melakukan apapun agar Namjoon menganggapnya tertidur dan tidak mengajaknya berbicara.

Sejujurnya, ia mengantuk. Tapi tidur di ruang yang bukan tempatnya membuat Sehyun tidak leluasa.

Terdengar Namjoon menutup layar laptopnya lalu meletakkannya di meja. "Kau sudah tidur?" Tanya Namjoon, Sehyun yang terjaga langsung menutup matanya.

Namjoon menghela napasnya, tangannya mengusap surai Sehyun. Ia mendekat dengan skeptis, lalu mengecup pelipis Sehyun cukup lama. Setelah itu yang Namjoon lakukan bukan tidur di sebelah Sehyun seperti dugaannya. Namun pergi keluar kamar, meninggalkan Sehyun sendiri.

Untuk malam ini, orang tua Namjoon menginap di rumah mereka. Ia tidak tahu sampai berapa lama, tapi Sehyun berharap untuk satu malam ini saja.

Sehyun menutup matanya, tanpa ia sadari ia mulai terlelap. Jatuh ke alam mimpi. Napasnya mulai teratur.

Di detik berikutnya, kedua kelopak matanya terbuka. Terasa sangat singkat waktunya tidur terlelap, sebuah mimpi buruk membangunkannya. Alasan kenapa Jungkook bangun di tengah malam dengan tidak tenang. Napasnya tersengal-sengal, ia menyalakan lampu tidur. Bermimpi seseorang memukulnya dengan sangat keras dalam suatu ruangan gelap tanpa bisa membalasnya membuat Jungkook ketakutan, gambaran mimpinya sangat tidak jelas. Kepalanya terasa sakit seperti benar-benar dihantam, seperti saat Sehyun menghantamnya dengan vas bunga hingga kepalanya berdarah dulu.

Jungkook mengambil segelas air mineral yang terletak di nakas. Menghabiskannya setengah lalu meletakkannya kembali.

Teringat Sehyun, bagaimana keadaan wanita itu saat ini? Terakhir mereka bertemu pada insiden itu, masihkah Sehyun mempertahankan kehamilannya?

Jungkook beranjak, memakai lagi jaketnya yang tergeletak di atas sofa. Ia keluar apartemen, mimpi buruknya membuatnya terbangun tengah malam. Jujur saja, ia tidak punya apapun untuk di masak. Mencari makan di luar seraya menghirup udara segar boleh juga. Tak perlu khawatir atau takut, sejak masih bersama orang tuanya, Jungkook sering keluar malam. Apalagi tanpa pengawasan, pria itu bisa lebih bebas tanpa perlu berpamitan pada siapa pun.

***


Semilir angin malam menerpa permukaan wajahnya. Dengan kedua kelopak matanya yang terpejam, Namjoon merasakan udara malam dingin menusuk tulang—seperti perkiraannya. Tapi ia yak merasakan itu, jaket tebal yang ia kenakan cukup untuk membalut tubuhnya dari udara dingin yang berhembus dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku coatnya.

Duduk sendiri. Melihat jalanan yang hanya beberapa orang saja yang melewatinya. Diam. Sendiri membuatnya tak mampu berinteraksi, bibirnya bungkam. Namun, dirinya bermonolog di dalam otaknya.

Sehyun. Satu kata yang menjadi alasan Namjoon seperti ini. Dengan senang hati ia bertahan untuk wanita yang ia cintai namun tak mencintainya. Ia paham, kembali untuk yang kedua kalinya tak membuat rasa yang dulu pernah ada terasa sama. Jika dulu memang karena cinta, lain halnya dengan sekarang. Tiba-tiba ia terpikirkan oleh Jungkook. Susah mendapatkan hati seorang Sehyun begitu Sehyun dipertemukan kembali pada Jungkook.

Cinta memang tidak bisa dipaksa. Kau menyayanginya, bersamanya dalam waktu yang lama seperti kau tinggal di sebuah rumah dan merasa nyaman di sana sampai kau tidak ingin meninggalkannya. Itulah Sehyun. Terpaku di sana, tak ingin berpindah dan tidak ingin tahu tempat mana saja yang bisa ia sukai.

Namjoon bangkit. Melihat mini market di seberang jalan membuatnya ingin meminum kopi panas di malam yang dingin.

Memikirkan Sehyun secara tidak langsung memengaruhi kondisi hatinya. Cintanya yang tak terbalas membuat Namjoon bingung harus bersikap bagaimana lagi pada Sehyun.

Kakinya melangkah hendak menyeberang jalan. Menengok ke kanan dan ke kiri memastikan keadaan jalan aman untuk di seberangi, tiba-tiba saja Namjoon mematung di tempatnya.

Melihat seseorang berdiri berhadapan di sisi bahu jalan yang berbeda dalam radius yang dekat, Namjoon termenung. Ia sangat mengenal seseorang yang menyita atensinya. Sangat-sangat kenal. Pria di seberang sana balas menatapnya, reaksinya sama seperti Namjoon.

Seketika itu Namjoon merasa bingung dan takut di saat yang bersamaan. Bagaimana bisa?

Jungkook.

Bukankah pria itu seharusnya ada di dalam penjara karena tuduhan pelecehan dan tindak kekerasan pada Sehyun?

Seharusnya Jungkook menghabiskan waktunya beberapa bulan di dalam penjara. Tapi kenapa ia kembali dalam waktu yang cepat di luar dugaannya. Namjoon mengerjap. Itu berarti, Sehyun. Selagi Sehyun memiliki rasa pada Jungkook. Maka, Namjoon harus lebih melindungi wanita itu. Namun bagaimana caranya ia menyembunyikan Sehyun jika dirinya adalah orang yang paling dekat dengan wanita itu. Namjoon tak mungkin mengatakan jika ia bertemu Jungkook atau Sehyun akan menemui Jungkook seperti ia melempar dirinya sendiri sebagai umpan.

Lalu apa yang harus ia lakukan?

Sementara Namjoon mematung, Jungkook menyeberang jalan semakin mendekatinya.

Apa yang harus Namjoon lakukan? Otaknya merasa dituntut untuk berpikir cepat. Jungkook semakin mendekat.

Oh, ya. Itu benar-benar pria yang Sehyun sangat cintai dibanding dirinya. Si pria brengsek tak berhati.

Apa yang harus Namjoon lakukan?

Sampai akhirnya, keduanya berdiri berhadapan. Hanya beberapa langkah lagi, Jungkook atau Namjoon bisa berdiri tanpa antara satu sama lain. Jangan lupakan konflik di antara mereka. Tentang Sehyun dan karena wanita itu.

Jarak yang berarti pembatas, yang berarti keduanya berada di sisi kubu yang berbeda.

Jungkook tersenyum. Tampak seperti orang normal kebanyakan. "Lama tidak bertemu, Namjoon-ah."

Namjoon menelan salivanya dengan susah payah, seolah cairan dalam mulutnya mengeras bak balok es yang berhenti di saluran tenggorokannya.

Apa yang harus Namjoon lakukan?

***

Nn,
starbookdialy.

STUPID || JJK || KNJ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang