Time [OPEN PO EBOOK]

2.5K 212 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


———

Jika kau menemukan seseorang yang lebih baik dari seseorang yang sebelumnya sangat kau cintai maka sungguh, kau begitu beruntung.

Meski timbul perasaan yang tak sama, bukan berarti kau tak mencintainya. Perlu diketahui bahwa untuk menemukan sebuah cinta, maka yang pertama adalah rasa saling percaya, saling terbiasa dan lapang dada.

Cinta bukan sebuah pilihan, cinta merupakan takdir. Di mana Tuhan mempertemukanmu dengan orang yang tepat setelah Tuhan mematahkan hatimu berkali-kali dengan pilihanmu yang tak sesuai dengan takdir yang sudah dituliskan-Nya.

Tuhan adalah satu-satunya yang berhak menentukan untuk siapa kau dicintai dan siapa yang akan mencintaimu kelak dengan segenap hatinya. Jika kau percaya, Tuhan pasti akan memberikanmu kebahagiaan. Caranya, dengan menunggu.

Karena sesuatu yang indah, akan datang tepat pada waktunya.

Sehyun tak langsung berucap meski Namjoon mengharapkan kata-kata segera keluar dari bibir istrinya.

"Sehyun, kau baik-baik saja?"

Wanita itu lantas mengangguk. "Hanya ingin duduk dan bicara denganmu."

Namjoon menautkan alisnya sejemang. "Soal apa?"

Sehyun melempar pandangannya ke depan, pada orang-orang asing yang tak menyadari kehadirannya di tengah kerumunan. Kemudian Sehyun menatap suaminya lagi dengan rasa penuh keheningan di dalam kepala. "Kita."

Namjoon tak mengalihkan pandangannya sama sekali pada sang istri.

Sehyun tersenyum simpul beberapa saat. "Sebelumnya terima kasih, sudah membawaku ke tempat yang mengingatkanku pada orang tuaku. Aku ingat sekali waktu itu aku seorang anak kecil yang sangat beruntung memiliki mereka. Aku tertawa puas sampai tak tahu bagaimana caranya menangis." Sehyun menghela napasnya. "Ada yang mengganggu pikiranku ketika tadi orang tuamu datang berkunjung."

Seketika itu Namjoon teringat raut sedih di mana saat tadi sore Sehyun mencoba menghubungi seseorang. "Kau rindu mereka?"

Wanita itu mengangguk lemah. "Tapi malu sekali rasanya bertemu dan meminta maaf pada mereka."

Dengan segenap keberaniannya, Namjoon meraih tangan Sehyun, menggenggamnya lembut memberikan kehangatan. "Kau tak sedang mempermalukan dirimu dengan meminta maaf. Kenapa harus merasa tidak nyaman seperti itu?" pria itu tersenyum penuh kelembutan. "Ayo pergi ke sana lain kali dan kunjungi mereka. Aku yakin, rasa rindu mereka jauh lebih besar padamu daripada memikirkan hal-hal yang lain."

Sehyun tersenyum teduh, ia merasa batinnya seribu kali merasa tenang saat pria itu mengatakan sesuatu dengan lembut baik dari segi penuturannya juga caranya.

"Kau membuatku merasa jauh lebih baik, terima kasih."

Jantung Namjoon berdegup kencang seketika. "Tak masalah," ia berdeham. "Ngomong-ngomong di mana bagian kita yang ingin kau bahas?" tanyanya penasaran.

STUPID || JJK || KNJ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang