LMA 4

3.6K 181 4
                                    

Begitulah yang tertera di layar pengumumuna. dan dilanjutkan omongan MC yang mengatkan kepada kami bahwa besok kami sudah ada di gerbang akademi jam sembilan pagi. kami hanya disuruh membawa barang yang dirasanya diperlukan. soal seragam dan alat tulis sudah disediakan oleh pihak Akademi sendiri.

.

.

.

.

.

.

[author pov]

Proses seleksi pun telah selesai  Mia dan teman - temannya pun langsung pulang kerumah guna mempersiapkan barang bawaan yang akan dibawa besok. Sambil berjalan penuh semangat ia sampai dirumah. Setibanya dirumah, Mia segera  mencari neneknya yang sedang sibuk berkutat didapur. Dengan langkah ceria dan senyum yang merekah Mia langsung menghampiri neneknya, dipeluknya wanita yang telah renta itu karena untuk beberapa bulan kedepan ia takkan bertemu dengan nenek tercintanya itu.

"Nenek..." panggil Mia ceria

"ada apa ini, kenapa kau begitu ceria nak ?" tanya nenek pada cucu gadisnya itu

"Nek, aku dapat undangan untuk bersekolah di akademi nek" ungkapnya

"Bagus kalau gitu, siapkanlah barang - barang mu"ucap nenek lesu

"kenapa nenek lesu , nenek sakit ?"

"Tidak sayang, nenek hanya sedikit merasa kalau akan sepi disini karena kau disana entah kapan akan pulang" jawab nenek

"Nanti waktu liburan datang Mia pasti pulang nek, mia janji ." ucap mia sungguh pada neneknya dan dibalas dengan senyum dan anggukan oleh nenek kesayangannya.

"Baiklah kalau begitu aku mau mengemasi barang - barang dulu. karena besok sudah harus sampai di akademi pagi sekali" ucapnya

"pergilah sana, ingat bawa saja barang yang memang kau perlukan untuk sekolah mu."pesan nenek

Dengan langkah yang masih semangat ia melangkah menuju kamarnya dan mulai menyusun barang yang akan diabwanya ke asrama nanti.

------

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Dan aku sudah menapaki kaki di depan gerbang akademi bersamaan dengan teman - teman yang lainnya. Tak lama bersungut karena gerbang gak dibuka buka sama penjaga yang berdiru seperti penjaga istana ratu elisabet yang pake baju merah plus kopiah panjang kek tumpeng berwarna hitam.

"hallo selamat datang di Lumia Magic Academy" sambut seseorang yang keluar dari dalam gerbang.

"perkenalkan saya mr. Erick wakil kepala akademi bidang kesiswaan." lanjutnya lagi.

"mari saya antar kalian ke ruang kepala akademi. dan untuk barang - barang kalian berikan ke penjaga nanti mereka yang akan mengurusnya." ujarnya sambil memanggil para penjaga tersebut.

kami pun berjalan menelusuri koridor akademi. oh iya akademi memiliki tiga gedung. Gedung satu seperti gedung BCA tower dan itu adalah asrama seluruh murid disini. Gedung dua seperti castle gitu dan itu tempat belajar disini. dan gedung tiga seperti Sport center dan memang pusat olahraga.. disana ada lapangan buat pertandingan tahunan. begitulah yang aku tahu dari wakasis akademi yang menjelaskan saat menuju ruang kepala akademi.

Diruang kepala akademi kami di persilahkan masuk dan kami pun masuk. beriringan dengan wakasis akademi.

"silahkan masuk" ujarnya dari dalam setelah sebelumnya pintu sang kepala diketuk oleh wakasis.

Kami pun di ajak masuk oleh wakesis akademi. didalam sana ada seorang pria yang aku taksir umurnya baru kepala empat dengan rambut dan iris mata peraknya serta kulit putih kekuning kuningan gitu.

"selamat siang mr. rudolf saya  membawa anak anak hasil seleksi dari SMA Pattaya kemarin" ujar mr.erick sang wakesis akademi.

"hm... lumayan menjamin dari data yang kita terima. oh iya mereka langsung disuruh ke asrama saja. satu asrama dua orang. dan mumpung kalian berempat kalian saya bagi dua kamar saja. pria sama pria dan cewe sama cewe. dan ini kunci kamar kalian" terang mr. rudolf seraya memberikan kami empat kartu kunci kamar asrama dengan nomor asrama masing masing.

"dan baiklah anak anak sekarang kalian silahkan ke kamar kalian masing masing. untuk gedunh asrama ada di gedung satu dan gedung paling tinggi.. saya rasa kalian mudah menemukannya dan tidak perlu saya antar kesana bukan ?" ucap pak wakesis seraya mengantar kami ke gerbang gedung dua.

"baiklah mr. terimakasih" ucap kami kompak tampa di aba aba. dan sang wakesis pun berlalu meninggalkan kami di depan gerbang gedung dua.

"baiklah teman teman mari mulai petualangan kita di akademi ini" ujar Devon seraya menuju gerbang asrama.

setibanya di depan gerbang kami di hadang penjaga istana ratu elisabeth. hehehe bukan mereka hanya mirip. kami ditanya apakah kami mempunyai kunci kamar. karena siapapun murid baru wajib membawa kunci kamar sebagai tanda pengenal mereka. karena didalam kunci sudah ada Id masing masing siswa.

------------------------------------------

hallo sahabat balik lagi nih.
maaf ya sudah buat kalian nunggu.
belakangan ini author deserang demam

dan maaf juga chapnya sedikir absurd dan terlalu singkat

dan masih hal yang sama tinggalkan jejak kalian dengan tekan bintang di taksbar bawah serta komen yaaaaa

salam sahabat

Padang 2-11-18 19:47WIB
SEE YOU 😘😘

Lumia Magic Academy [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang